19

8K 667 24
                                    

Menjelang hari pernikahan Azam sibuk ikut mempersiapkan acara pernikahan yang akan dilaksanakan di rumahnya, bukan di rumah mempelai wanita. Azam begitu bersemangat menyambut hari yang akan datang, ia bahagia akhirnya keinginannya menikah dengan wanita yang sudah lama ia kagumi dan cintai Allah kabulkan. Bilqis wanita yang sudah lama Azam sukai, kesederhanaan Bilqis, dan sifat baik Bilqis membuat Azam jatuh Cinta padanya, tidak hanya itu, Bilqis juga wanita yang cantik dan anggun. Mereka satu universitas, dan sama-sama mengambil jurusan Kedokteran, namun Bilqis kerja di rumah sakit yang ada di Jakarta.

Sedangkan Ara? Tanpa terasa hari ini adalah hari terakhir Ara bekerja di rumah sakit itu, ia akan pergi meninggalkan tempat kerjanya, tidak hanya itu, ia juga akan pergi meningalkan orang-orang yang ada disini, orang-orang yang ia sayangi. Besok ia sudah harus pergi meninggalkan Indonesia, ia pergi demi menuntut ilmu, ia pergi ingin memulai hidup yang baru, dilingkungan baru, dengan orang-orang baru. Ara harap ia bertemu dengan orang-orang baik disana. Demi menuntut ilmu ia rela harus berpisah dengan keluarga dan sahabatnya.

Ara sudah berpamitan dengan semua Dokter dan perawat yang ada di rumah sakit, kecuali Azam, ia tidak ingin memberitahu Azam, karena besok adalah hari yang membahagiakan baginya, besok adalah hari pernikahan Azam, bertepatan dengan kepergian Ara. Bukan ia tidak mau hadir di acar bahagia sang Sahabat, namun tidak ada waktu untuk hadir di acaranya, Ara pun merasa tidak sanggup melihat orang yang ia cintai menikah dengan wanita lain.

"Aku liat dari tadi kamu ke sana kesini, ngapain? Sibuk banget, ruangan demi ruangan kamu masukin"

"Farah...aku mau minta maaf, maaf atas segala kesalahan yang pernah aku buat, baik disengaja atau tidak aku minta maaf, maafkan sifatku selama ini Far. Kamu harus tau, aku sangat-sangat bersyukur mempunyai sahabat seperti kamu, aku bahagia ada kamu dihidupku Far, aku senang karena kamu selalu ada untukku."

"Hei kamu kesambet apa? Kenapa gak ada angin gak ada hujan bicara seperti itu?"

"Farah aku sayang sama kamu, tapi takdir tidak mengizinkan kita untuk selalu bersama"

"Ara kenapa ini?"

"Besok aku akan...aku...aku..." Ara tidak sanggup mengatakan bahwa ia akan pergi.

"Besok apa Ara? Akan apa?"

"Besok aku akan pergi keluar Negeri melanjutkan S2" jawab Ara dengan sekali tarikan nafas

"Bohong kan? Kenapa tiba-tiba mau pergi"

"Farah...aku tidak bohong, aku akan benar-benar pergi, maaf aku baru cerita, aku tidak sanggup menceritakan ini lebih awal, hal itu akan membuat langkahku semakin berat untuk meninggalakan kamu Far. Sungguh sebenarnya aku tidak mau terpisah dengan kamu, namun aku harus pergi" Ara memeluk Farah yang terdiam mendengar ucapan Ara. Air matanya membasahi pipinya.

"Aku harus pergi, tapi aku janji aku akan kembali Farah"

"Ara...hiks...benarkah ini? Kamu bohong kan? Gak mungkin kan? Ara jawab..."

"Bener aku harus pergi" jawab Ara

"Terus? Kerjaan kamu?"

"Aku sudah mengajukan surat resign beberapa minggu yang lalu, dan sekarang masa bekerja ku disini sudah habis, aku harus pergi"

"Ara...kenapa harus pergi...aku tidak mau terpisah, sehari saja tidak bertemu kamu aku sudah rindu, Ara...hiks...beneran ini? Sudah di pikirkan baik-baik?"

"Iya Farah, sebulan aku memikirkannya"

"Aa...Ara...kamu tau? Aku sangat-sangat sedih mendengar berita ini, yang ku mau apa yang kamu beritahu tadi hanya bercanda"

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang