Hari Ke Dua

7.1K 512 6
                                    

Bukan cinta yang memilih, tetapi Allah yang memilihkanmu untukku, Allah mempercayaimu untuk membimbingku

❤️❤️❤️❤️

Beberapa menit yang lalu, Azam sudah terlebih dahulu bangun, sedangkan Ara, ia masih terlelap tidur dengan terbungkus selimut. Suasana pagi ini masih dingin, menembus kulit. Azam mengusap kepala Ara yang dekat dengan kepalanya. Rasanya ia tidak tega membangunkan Ara yang tengah tertidur pulas.

"Bang" ucap Ara yang perlahan membuka matanya.

"Pagi sayang" ucap Azam sambil tersenyum lebar

"Jam berapa Bang?"

"Sudah setengah enam"

"Sudah sholat?"

"Orang-orang sudah sholat, tinggal kita, dah bangun kita sholat subuh"

"Sebentar lagi, Ara masih ngantuk"

"Kalau gak bangun Abang buka selimutnya"

"Eh jangan-jangan..."

"Dah bangun. Kita mandi"

"Abang duluan"

"Abang mau sama Bee mandinya"

"Ha...Abang duluan lah...seteleh itu Ara"

"Kalau gak Abang tarik"

"Iya-iya Ara mau" jawab Ara segera bangun

"Gitu dong"

"Ambilkan handuk"

"Nih"

"Makasih Abang. Abang duluan, Ara ada yang di ambil"

"Awas kalau gak datang-datang"

"Iya Abang. Ara gak bohong"

Azam terlebih dahulu menuju kamar mandi. Ia tersenyum karena mampu membujuk Ara untuk mandi bersama dengannya.

******

Selesai sholat subuh bersama. Azam mengajak Ara untuk sarapan pagi di bawah, restoran khusus yang ada di hotel itu. Tidak terlalu banyak orang yang baru bangun dan sarapan, mungkin orang-orang memilih untuk nanti saja sarapannya.

"Ara"

"Eh Farah. Pagi ini dingin ya?"

"Iya dingin banget Ra. Setelah sarapan kalian mau kemana?"

"Gak tau, aku ikut bos aja mau ajak aku ke mana"

"Kemana Bang?" tanya Farah yang kini sudah memanggil Azam dengan sebutan 'Abang'

"Rencanya Abang mau ajak Ara naik jet Ski, mau ikut?"

"Gimana Bang? Mau ikut gak?" tanya Ara

"Farah mau?" tanya Adam

"Mau"

"Berani gak?" Tanya Ara

"Eh berani dong"

"Baiklah setelah sarapan kita ke pantai" ucap Azam

"Naik benana boots sekalian?" ucap Ara

"Boleh"

Mereka berempat menuju meja, setelah sudah mengambil makanan yang sudah disediakan.

"Kapan pulang?"

"Besok"

"Yah...tambah satu hari lagi dong, biar kita bareng pulangnya" ucap Ara

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang