Setelah empat hari berlibur di Bali. Aku dan Abang akhirnya kembali ke Bandung, liburan kali ini menyenangkan, aku dan Abang bisa menghabiskan waktu berdua, jalan-jalan berdua, kemana-mana berdua. Ku harap hubungan kami akan tambah rapat lagi.
Aku dan Abang sudah sampai di rumah. Rindu dengan Bunda, karena empat hari aku meninggalkan Bunda, Ayah dan Rafiq.
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumsalam. Ara"
"Bunda..." Aku langsung memeluk Bunda orang yang aku rindukan
"Akhirnya anak Bunda pulang juga, Bunda rindu Ara"
"Ara juga rindu Bunda"
"Gimana? Bahagia?"
"Bahagia banget Bun. Abang membawa Ara ke tempat yang Indah"
"Nanti ceritanya, sekarang masuk dulu, masa bercerita di depan pintu? Masuk Azam" ucap Bunda
"Ayah mana?"
"Kerja sayang. Rafiq ada urusan di kampus"
"Kesian Bunda sendiri"
"Eh gak sendiri, ada Bi Asih"
"Sudah pulang?"
"Iya. Duduk Zam. Makasih sudah anak Bunda jalan-jalan, lihat setelah dari sana, wajah Ara seperti berseri-seri, bahagia"
"Iyalah bahagia, kan di ajak jalan-jalan"
"Ara nih suka di ajak jalan-jalan, jadi nanti sering aja ajak dia jalan-jalan biar dia selalu senang"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Ayah"
"Hei sudah pulang anak Ayah"
"Iya Yah"
"Kalian baik?"
"Alhamdulillah kami berdua baik-baik saja Yah" jawab Abang
"Azam mau minum apa?" tanya Bunda
"Azam aja yang ditawarin?"
"Ara sayang mau minum apa?"
"Ara mau...teh es aja"
"Tumben gak mau kopi?"
"Harinya panas Bun"
"Yaudah Bunda bikinkan, Azam mau apa?"
"Sama aja Bun"
"Ayah?"
"Sama"
"Baiklah. Ara ada lagi yang di inginkan?" tanya Bunda
"Hem...Ara mau...mau adek"
"Ish...kamu ini, seharunya Bunda yang minta cucu sama Ara, masa Ara mau adek, lihat Yah, dia mau adek katanya, gak kebalik?"
"Iya Ara nih, seharunya kami yang minta biar keluarga kita semakin lengkap, Ayah juga gak sabar mau jadi kakek"
"Lah jadi Ara yang kalah. Dah ah Bunda bikin minuman"
"Siapa suruh minta yang aneh-aneh sama Bunda. Yaudah Bunda buatkan dulu"
"Buat adek?"
"Eh...kan minta minum tadi" jawab Bunda
"Iya-iya"
"Nih kalian berdua mau tinggal di rumah sini atau mau pindah?" tanya Ayah
"Rencananya Ara ikut Abang Yah ke rumah Abang yang di Permata"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)
Teen FictionDILARANG PLAGIAT! PLAGIAT MINGGIR! HARGAI KARYA ORANG JIKA KAMU INGIN DIHARGAI JIKA TERDAPAT KESAMAAN DALAM NAMA TOKOH, TEMPAT, KATA-KATA DAN ALUR ITU UNSUR TIDAK KESENGAJAAN CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA Sequel dari Cerita TAKDIR KU MENJAD...