23

8K 626 38
                                    

Ara sudah mulai akrab dengan beberapa teman sekelasnya, ia sudah mendapatkan seorang teman yang baginya layak dijadikan seorang sahabat, namun ia masih masa pengenalan lebih dalam dengan teman barunya.

"Ra awak langsung pulang?"

"Iya langsung pulang, memang kenapa?"

"Takpelah hati-hati, sampai ketemu besok"

"Iya hati-hati juga" jawab Ara, lalu memisahkan diri pergi menuju parkiran mobil.

"Ara..."

"Eh dari mana? Kok cepat-cepat keluar kelas?"

"Tadi mau ke toilet makanya cepat. Kita langsung pulang kan?"

"Iya, aku mau lanjut nonton drama Malaysia"

"Sudah suka nonton Drama Malaysia?"

"Iya, aku punya hobi baru dan akhirnya novelku terabaikan"

"Novel-novel di sini tak kalah best loh Ra"

"Beneran? Aa...mau beli"

"Nanti saja kapan-kapan, sekarang kita pulang, aku sudah lapar"

"Hem...iya"

Sesampainya di parkiran mobil Ara dan Aqila langsung masuk mobil dan meninggalkan kawasan kampus.

Tidak membutuhkan waktu yang lama Ara dan Aqila sampai di rumah. Jarak kampus ke rumah hanya membutuhkan waktu Sepuluh menit saja. Sengaja Aqila pilih rumah yang tidak terlalu jauh dari kampus mereka.

Sesampainya di rumah, Ara langsung masuk ke dalam dan membuka TV. Semenjak tinggal di Malaysia Ara mempunyai hobi baru, yaitu nonton drama Malaysia, kebanyakan drama-drama Malaysia di adaptasi dari novel-novel best seller.

"Amboi baru juga datang sudah nonton TV"

"Ini jadwal drama yang kemarin. Nah kan sudah mulai" Ara duduk di sofa panjang sambil menyenderkan kepalanya. 

"Suka aku liat Kakak ini"

"Yang mana?" tanya Aqila ikut duduk disamping Ara

"Tuh yang pakai hijab"

"Oh itu, namanya Mira Filzah, dia pelakon yang cukup terkenal, pengikutnya di instagram pun banyak"

"Eh tau kamu? Langsung suka aku melihat dia, cantik"

"Iyalah, dia memang cantik, comel"

"Dia ini ya, dari kemarin aku liat tidak ada adegan pegangan tangan, padahal kan mereka ini sudah menikah."

"Nah itulah kenapa orang-orang banyak yang suka drama Malaysia, mereka tau batas, adegan pegang-pegangan itu memang ditiadakan"

"Oh pantas, tapi kan, sweet mereka biar tidak pegangan tangan, ada-ada saja adegan yang bikin baper. Lah dia lagi, ish...dia yang mau menghancurkan rumah tangga mereka, geramnya aku..."

"Sabar Ra sabar...ini cuma drama"

"Tetap saja aku kesal, syukur suaminya tidak memperdulikan si pelakor" begitulah Ara, jika nonton TV dia suka protes dan bicara marah-marah sendiri, terbawa alur film yang ia tonton.

*******

Sore ini aku dan Aqila bersepeda bareng disekitaran pantai yang tidak jauh dari rumah kami. Sedikit demi sedikit barang-barang yang tidak kami punya kami beli, seperti sepeda ini, kami beli untuk mengisi kekosongan sore hari.

Lama bersepeda, kami memutuskan untuk singgah sebentar membeli minuman. Suasana sore hari ini begitu ramai, banyak orang-orang yang juga bersepeda sore seperti kami berdua.

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang