Sebelum baca nonton video di atas dulu yuk, baca sambil dengerin video nya, pas untuk part ini. 👆👆👆
Allah selalu mempunyai cara tersendiri dalam menyatukan seseorang yang memang baik berjodoh dan memisahkan seseorang yang memang tidak baik berjodoh.
*****
"Jangan lupa besok ke rumah"
"Siap bos"
"Kamu kalau gak diingetin bisa lupa"
"Kalau lupa chat aja"
"Buang-buang kuota chat kamu"
"Nanti aku belikan kuota, tapi sini dulu hp kamu, aku mau jual" ucap Farah
"Haha...berpikir Seribu kali aku Far. jangan lupa!"
"Iya-iya"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam. Hati-hati nyetirnya"
Ara berjalan sendirian menyusuri koridor rumah sakit, kini sudah waktunya untuk pulang ke rumah setelah seharian bekerja di rumah sakit. Di perjalanan menuju parkiran mobil, tiba-tiba Ara terdiam menatap dua orang yang sedang berjalan yang juga menuju parkiran, Ara menatap mereka berdua, jantungnya seakan berhenti berdetak, entah perasaan apa, karena penasaran, Ara melangkah lebih cepat.
"Azam" panggilnya
"Ara"
"Hei mau pulang?" tanyanya
"Iya. Oh iya kenalkan dia Bilqis tunangan ku, cantikan Ra?" ucap Azam, tanpa Azam ketahui hati Ara berdesir, Ara terdiam, ia tak percaya Azam sudah memiliki tunangan. Ara terdiam sambil mencerna ucapan Azam.
"Hei kenapa diam?" Azam membuyarkan lamunan nya
"Tunang? Kok baru cerita"
"Maaf-maaf baru sempat cerita. Ini Ara Qis, sahabatku"
"Assalamualaikum" ucap Balqis ramah.
"Wa'alaikumussalam. Salam kenal" jawab Ara sambil tersenyum pada wanita berhijab biru di depannya.
"Iya salam kenal juga"
"Pinter kamu milih calon istri Zam, cantik, ramah lagi, jadi kapan akad?" tanya Ara sambil tersenyum manis, seakan ikut bahagia.
"Alhamdulillah Ra, In Syaa Allah sebentar lagi kami akan nikah Ra, nanti tunggu saja undangan dari kami" jawab Azam sambil melirik kearah Bilqis
"Aku tunggu, semoga lancar acaranya"
"Aamiin. Makasih ya Ra" ucap Bilqis
"Sama-sama aku doakan yang terbaik untuk kalian"
"Makasih Ra. Kami mau makan, ikut gak?" tawar Azam
"Enggak kalian aja"
"Yah...nanti kapan-kapan harus ikut ya" ucap Bilqis
"In Syaa Allah"
"Yaudah kami pulang dulu Ra"
"Iya Zam"
"Assalamualaikum"
"Wa'alaikumussalam" jawab Ara
Ara menatap kepergian mereka, rasanya ia ingin sekali menangis. Untuk yang kedua kalinya Ara merasakan namanya kecewa dan patah hati, rasa sakit itu terulang kembali, padahal ia sudah berusaha menjaga hatinya baik-baik agar tidak salah letak, namun yang akhirnya retak.
Azam lah orang yang sering ia perbincangkan dengan Allah nama Azam yang sering ia sebut dalam doanya, namun jika ternyata bukan Azam orangnya, ia tidak bisa apa-apa selain mendoakan yang terbaik untuk mereka berdua.
"Aku ikhlaskan kamu, kamu mungkin bukan jawaban atas segala doa-doa ku saat ini, mungkin bukan kamu orang yang Allah kirimkan untuk mendampingiku, tapi bagiku, kehadiran mu adalah hal yang sangat aku syukuri, aku senang biaa bertemu dengan mu, meskipun kita tidak ditakdirkan untuk bersama. Aku sadar, aku tau, Cinta memang lah tak harus memiliki, aku tau rasa ini hanyalah titipan sementara, kamu tenang saja, aku baik-baik saja. Meski ada sedikit rasa kecewa, sedih, semua ini terjadi atas izin Allah, Allah yang menghendaki semua ini, aku ikhlaskan kamu!" lirih Ara
Ara melangkah pergi menuju parkiran mobil, ia ingin sekali cepat-cepat sampai di rumah, hari ini ia sangat lelah.
Ia melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, pikirannya kacau. Saat diperjalanan pulang tiba-tiba ada polisi yang sedang menggelar operasi zebra, ingin cepat sampai dirumah gagal karena harus ikut mengantri untuk di cek surat-surat.
"Sore maaf bisa liat Sim dan stnk"
"Ini" ucap Ara tanpa menatap polisi itu
"Sudah jadi Dokter ya" ucap Polisi itu, Ara langsung mengalihkan pandangannya kearah polisi yang ada di depan pintu mobilnya. Ara melongo melihat siapa polisi itu.
"Eh Bang Arif?" ucap Ara tak percaya dengan orang yang ada di depanya.
"Iya. Masih ingat?"
"Iyalah, Mahasiswa populer pada masanya"
"Kamu bisa aja"
"Hebat Abang sudah jadi polisi"
"Kamu juga hebat, sudah jadi Dokter aja"
"Alhamdulillah Bang"
Ara terus menatap polisi itu, dia adalah seniornya di kampus dulu, Ara juga pernah mengagumi pria itu, jangan kira Ara tidak pernah menyukai siapa-siapa, ia sama seperti wanita lain, mempunyai perasaan, Ara sangat kagum dengan pria itu, namun Ara hanya diam, ia tidak pernah menceritakan tentang perasaannya pada siapapun, ia hanya memendamnya sendirian, tak ada keberanian untuk mengungkapkannya.
"Hei...ngelamun dia nya. Nih sudah, kamu boleh lanjut"
"Makasih Bang" jawab Ara terseyum manis
"Iya. Hati-hati nyetirnya"
"Iya" jawab Ara, lalu pergi.
*******
Aku menghempaskan tubuhku di atas kasur, tidak hanya lelah, namun aku rasa aku sakit, sakit di dalam, tak ada yang mampu melihat rasa sakit ini, inilah akibatnya aku taruh harapan yang begitu tinggi. Sekarang aku akan membiasakan diri tanpa kabar darimu lagi. Aku berusaha mulai bisa mengikhlaskan mu. Dan kuharap aku akan mengetahui seluruh hikmah di balik semua yang terjadi saat ini. Inilah jawaban atas doa-doaku, kamu bukanlah jodoh ku kamu bukanlah takdirku.
Aku memejamkan mata ini, tiba-tiba kejadian tadi kembali hadir di ingatan ini, aku patah hati lagi, untuk yang kedua kalinya, namun kali ini benar-benar rasanya sakit, nyesek, kecewa pada diri sendiri.
Aku tidak tau apa yang membuat ku sampai jatuh hati padanya, kuarasa sebabnya pun sepele. Aku tidak bisa mengontrol perasaan ini hingga seperti ini.
Kuat itulah yang harus aku lakukan, ikhlas itu lah yang harus ku coba, semua yang terjadi atas kehendakNya.
Aku memang mengingkan nya, namun aku lebih menginginkan pria yang Allah takdirkan untukku, karena aku yakin pilihan Allah sebaik-baiknya pilihan.
"Ya Allah lapangkanlah jiwa ini agar bisa menerima ketentuan-Mu."
"Ara! Kamu tidak boleh lemah hanya karena laki-laki kamu harus kuat Ara, kamu harus kuat!" ada suara lain yang tiba-tiba berbisik dari hati ku. Aku menggelengkan kepalaku, mencoba melupakan kejadian yang baru saja terjadi.
😭😭😭Semoga tabah Ra...Maafkan saya yang membuat kalian kecewa. Jodoh tidak bisa dipaksakan, jika memang sudah dia yang tertulis di lauhul mahfudz kita bisa apa? Berdoa semoga ada keajaiban. See you besok lagi...cerita baru di mulai, lama lagi tamat nya...
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)
Fiksi RemajaDILARANG PLAGIAT! PLAGIAT MINGGIR! HARGAI KARYA ORANG JIKA KAMU INGIN DIHARGAI JIKA TERDAPAT KESAMAAN DALAM NAMA TOKOH, TEMPAT, KATA-KATA DAN ALUR ITU UNSUR TIDAK KESENGAJAAN CERITA INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA Sequel dari Cerita TAKDIR KU MENJAD...