24

7.6K 595 29
                                    

Waktu istirahat kali ini Ara gunakan untuk  membaca novel, Ara duduk di kursi panjang yang ada di taman kampus, sambil menikmati angin di bawah pohon. Sedangkan Aqila ia istirahat ke kantin bersama dua temanya, tidak setiap waktu Ara bersama Aqila, mereka juga mempunyai kesibukan masing-masing.

"Gak istirahat?" Zizan menghampiri Ara, lalu ikut duduk di sampingnya.

"Eh, ini istirahat"

"Maksudnya ke kantin?"

"Enggak. Kamu Fakultas apa?"

"Psikologi, lagi menyelesaikan S2, In Syaa Allah 1 tahun lagi selesai"

"Hem...kenapa memutuskan menetap di sini?"

"Suka aja, sudah nyaman berada di sini. Sudah jalan-jalan ke mana saja semenjak berada disini?"

"Tidak kemana-mana, tidak tau tempat-tempat yang bagus"

"Nanti saya bawa kamu ke tempat yang Bagus"

"Kemana?"

"Rahasia, nanti kalau hari libur aku ajak"

"Oke aku tunggu" jawab Ara

"Suka membaca?"

"Suka sangat" jawab Ara. Zizan menatap Ara sambil tersenyum, wanita yang ada di sampingnya benar-benar cantik, ramah, dan tidak sombong, kebanyakan wanita yang cantik bagi Zizan sombong namun tidak dengan Ara.

"kamu sambil kerja?"

"Tidak. Cuma mau fokus kuliah, rasanya mau cepat-cepat lulus biar bisa kembali kerja"

"Pernah kerja?"

"Iya dirumah sakit Bandung"

"Dari Bandung rupanya?"

"Iya. Kamu sendiri kerja?"

"Tak sama mau fokus kuliah, nanti kalau sudah selesai baru kerja"

"Ara..."

"Sudah kenyang?"

"Alhamdulillah dah"

"Eh Abang Zizan?"

"Abang Zizan nanti fans Abang marah sama Ara lagi"

"Gak ah, saya cuma nak kawan je sama Ara. Yaudah saya nak balik kelas"

"Iya" jawab Ara

"Tau tak Ra?"

"Tidak tau"

"Ish..." ucap Sofia. Ara terkekeh mendengar ucapannya

"Kan kamu belum cerita?"

"Ini nak cerita. Jadi Abang Zizan itu Instafamous Ra dan dia juga seorang penulis yang cukup terkenal disini, kau tak nampak tuh perempuan yang di ujung sana tadi tengok korang berdua, dia banyak fans Ra"

"Tapi ye, setahuku Bang Zizan jarang dekat-dekat perempuan" ucap Amira

"Jangan-jangan"

"Jangan-jangan apa Fi?" tanya Aqila

"Dia suka Ara!"

"Gak mungkin. Ternyata Qil dia itu orang Indonesia asal Kalimantan Selatan"

"Uwu, kok seganteng itu"

"Nah itu aku tidak tau. Tapi memang genteng sih"

"Kan...kan...kami pun suka je lah tengok dia, handsome tapi sifatnya dingin"

"Menurut analisis ku gak cuek sih, malah dia yang banyak bicara"

"Nah...tidak salah lagi Ra, dia suka awak"

Takdir Mempersatukan Kita (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang