Waktu Yang Akan Menjawab

879 86 3
                                    

Sepanjang perjalanan kecanggungan menyeruak di antara mereka, Krystal seperti membangun tembok yang sangat tinggi, ia hanya memandangi jalanan melalui kaca jendela mobil di samping kanannya dengan tatapan sayu. Sesekali Taehyung melirik Krystal, sepertinya ia harus berjuang keras malam ini agar mood gadis lugu ini membaik.

Taehyung memeluk erat tubuh Krystal di atas tempat tidur dan mengecup pucuk kepalanya, malam itu suasana begitu berat, tekanan udara seolah-olah berkurang, bahkan makan malam yang telah mereka lalui pun terasa diselimuti kabut kecanggungan.

"Apa yang mengganggu pikiranmu sayang?" tanya Taehyung memulai percakapan di antara mereka.

Krystal menggeleng.

"Kalau begitu tidurlah."

"Aku tidak ingin kau melihat penampilanku," gumam Krystal, ia ternyata masih menjadikan ucapan Taehyung saat dalam perjalanan pulang sebagai beban.

"Tapi aku sungguh ingin melihatmu di panggung secara langsung," Taehyung berucap dengan sangat lembut sambil mengecup pucuk kepalanya.

"Aku akan merasa gugup jika kau menyaksikan penampilanku," Krystal berkata jujur.

"Sayangku, aku adalah suamimu, kau tidak perlu malu padaku, tidak ada batasan antara kau dan aku sayang."

"Tapi..."

"Ssstttt...." Taehyung memotong ucapan Krystal, "lebih baik kita tidur, ingat aku suamimu sayang, dimataku kau yang terbaik, meskipun kau melakukan kesalahan, tetaplah di mataku kau yang terbaik karena kau istriku."

"Kau bermulut manis lagi," Krystal sedikit tertawa sambil mencubit pinggang Taehyung.

"Benarkah? Coba kau cicipi, apa benar mulutku manis?" goda Taehyung.

Kau akan mengambil kesempatan."

"Aku tidak akan mengambil apa pun, kau sedang berhalangan sayang," bisik Taehyung di dekat teinga Krystal.

Krystal mencubit lagi pinggang suaminya, Taehyung meraih telapak tangan Krystal dan menciuminya.

"Kau tahu? tadi kau tampak sangat bercahaya di panggung sayang."

"Kau melihatku?" tanya Krystal tampak terkejut, alisnya berkerut.

"Tentu saja, aku bahkan meninggalkan pertemuan demi menyaksikan istriku tampil meski hanya bisa menonton di televisi," kata Taehyung dengan nada kecewa.

Tanpa di duga wajah Krystal justru memerah, Taehyung tidak menyangka hal itu, ia mengira Krystal akan cemberut seperti saat mereka berada di mobil.

"Aku sangat bangga memilikimu sayangku, kau sangat bersinar di atas panggung, ku rasa matahari akan iri jika dibandingkan dengan sinar yang terpancar dari dirimu."

"Hentikan pujianmu, kau membuatku malu," gerutu Krystal.

Taehyung tertawa kecil hingga bahunya sedikit terguncang.

"Kau sangat menggemaskan sayangku."

"Hentikan," rengek Krystal dengan nada manja.

"Baik, tidurlah," Taehyung membelai rambut panjang istrinya, mendekapnya seolah-olah ingin memasukkan seluruh tubuh Krystal ke dalam jantungnya.

Paginya Krystal membuka matanya, mengerjap-erjapkan matanya memandangi wajah tampan suaminya, 'Andai tidak ada kontrak itu,' batin Krystal berbisik perih, ia menghela nafasnya dalam-dalam.

"Sayang, selamat pagi," Taehyung membuka matanya, ia selalu waspada meskipun dalam keadaan tidur, bahkan hanya karena Krystal menghela nafas cukup dalam saja bisa membangunkan tidurnya.

"Selamat pagi," Krystal bergumam, buru-buru ia mengalihkan pandangannya.

Taehyung menciumi pipi Krystal kemudian mengecup leher jenjang yang membuat paginya benar-benar tersiksa.

"Hubby, kau membuatku geli," Krystal berusaha melepaskan tubuhnya dari cengkraman suaminya.

"Jangan bergerak sayang, kau menyiksaku,"

"Aku tidak berbuat apa pun padamu," protes Krystal sambil tertawa kecil, ia tahu suaminya sedang menahan hasratnya karena sesuatu yang mengeras menempel di perut Krystal.

******

Hari ini New York Fashion Week dimulai, Krystal tentu saja gelisah, semakin mendekati waktunya semakin pula ia gugup, gadis itu berulang kali menghela nafasnya.

"Krystal kenapa kau gugup?" tanya pria gemulai yang sedang menata rambutnya.

"Ya, sedikit."

"Ada apa? Kau biasanya sangat tenang."

Krystal justru merona, tentu saja ia sangat gugup, hari ini Taehyung berkata ia akan menyaksikan penampilannya, suaminya itu terus mendesaknya, pria itu bahkan mengantarkannya, dan sepanjang perjalanan menuju gedung pertunjukan mereka terus-terusan bercumbu seperti mereka telah cukup lama tidak melakukannya, mengingat hal-hal seperti ini mengingat wajah Krystal terus saja merona.

"Krystal apa-apaan kau ini? aku hanya bertanya kenapa kau malah merona," dengus pria gemulai itu.

"A-aku tidak merona," bantah Krystal sambil melihat wajahnya di cermin untuk memastikan, dan wajahnya memang merona, bahkan tidak perlu menambahkan blush sekalipun kulit wajahnya telah merah merona.

"Apa karena dia?" bisik pria itu, pandangannya mengarah pada cermin tepat di belakang Krystal duduk, Jungkook sedang duduk untuk di tata rambutnya juga.

"Omong kosong," Krystal justru tertawa ringan tanpa beban.

"Ku dengar dari akun gosip kau telah menemukan pengganti, benarkah?" tanyanya.

"Rahasia," kata Krystal dengan ekspresi malu-malu, hair stylish sekaligus make up artis yang bernama Mario ini memang telah lama mengenal Krystal, jadi mereka bisa bercakap-cakap sambil menata make up dan rambut Krystal.

"Ceritakan padaku," desak Mario.

"Kau penggosip," Krystal terkekeh.

"Kau memberikan jawaban ambigu di acara beberapa malam yang lalu."

"Waktu yang akan menjawab," seringai Krystal sukses membuat Mario mendengus kesal.


JANGAN LUPA VOTE YA!!!!!


Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang