Syarat Berbaikan

487 44 2
                                    

Tidak berapa lama Krystal keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan tangannya menggunakan handuk kecil kemudian meletakkan handuk itu di keranjang cucian. Ia kemudian mendekati ranjang kembali dan dengan wajah serius tangannya membuka kemasan obat dan baik dan memberikan obat itu langsung ke mulut Taehyung agar menelannya bersamaan dengan air putih.

Kemudian ia duduk di tepi ranjang sambil menatap wajah Taehyung. "Sebaiknya kau istirahat," ucap Krystal.

"Maukah kau menemaniku sayang," pinta Taehyung sambil meraba telapak tangan istrinya yang sangat ia rindukan.

"Aku telah menemanimu sejak pagi, apa kau tidak merasa?" tanya Krystal dengan ekspresi kesal yang di buat-buat.

"Aku tertidur," jawab Taehyung.

"Kau bukan tidur. Astaga kau pingsan. Apa yang kau lakukan di bawah di tengah badai salju?" Krystal tampak sangat kesal kali ini, tidak di buat-buat.

Taehyung menaikkan bahunya, ia tampak sama sekali tidak merasa bersalah telah membuat Krystal panik. "Aku hanya ingin melihatmu tapi sampai hampir malam hari kau tak kunjung keluar, kemudian ada badai salju aku tidak bisa kembali."

"Kenapa kau tidak memanggil asistenmu atau orang-orangmu? Kenapa kau bertahan di tengah badai salju? Bukankah kau juga sedang sakit? Kau tidak memikirkan dirimu sendiri," gerutu Krystal.

"Aku hanya memikirkanmu, aku sungguh merindukanmu."

"Kau sedang sakit dan kau tetap saja berbicara manis seperti itu. Aku tidak mengerti kenapa kau sangat pandai bermulut manis," ucap Krystal sambil menggelengkan kepalanya.

"Aku tidak bermulut manis sayang, apa yang aku katakan tulus dari dalam hatiku. Aku sangat merindukanmu. Sekarang aku lebih baik mati dari pada hidup tanpa dirimu," ucap Taehyung terdengar mengada-ada.

"Kau pria perayu." Krystal membesarkan matanya.

"Aku mencintaimu," ucap Taehyung dengan nada mendamba.

Mendengar pernyataan cinta Krystal tersenyum tampak merona.

"Aku ingin sebuah ciuman," pinta Taehyung. 

"Kau akan menulariku, aku tidak mau." Krystal memundurkan tubuhnya sedikit dengan gerakan refleks.

Taehyung terkekeh. "Kau tidak mau tertular padahal kita telah berjanji untuk melewati sakit dan sehat bersama," ucap Taehyung dengan nada seolah ia adalah seorang suami yang sedang di aniaya oleh istrinya.

Mendengar itu Krystal justru menyeringai kemudian mengangkat sedikit dagunya. "Hanya kau suami yang menginginkan istrinya sakit," seru Krystal.

Taehyung kembali terkekeh dan dengan sekali gerakan ia meraih pinggang Krystal kemudian bibir mereka telah bertaut, Krystal tidakmampu menolak meski ciuman Taehyung sedikit tidak nyaman karena bibirnya yang sedikit kering dan juga hawa panas dari lidahnya. Tetapi, Krystal berusaha mneikmatinya.

"Apa kita telah berbaikan?" tanya Taehyung ketika tautan bibir mereka telah terlepas. Jarak mereka masih sangat dekat, bibir mereka juga nyaris bersentuhan.

"Jangan besar kepala Tuan Kim, masalah kita belum selesai." Krystal mendorong dada Taehyung dengan lembut menggunakan telapak tangannya.

"Kalau begitu ayo selesaikan," ucap Taehyung.

"Tunggu kau benar-benar pulih."

"Aku sudah pulih aku sangat sehat." Taehyung menegakkan tubuhnya seolah mengisyaratkan dirinya sama sekali tidak sakit.

"Dengarkan aku, Lidya menjebakku. Dia memasukkan drug ke dalam wine, oke aku salah. Aku tidak waspada. Tetapi aku dan dia tidak melakukan apa pun," kata Taehyung.

Ia tidak bisa menunda lagi, ia ingin berbaikan dengan istrinya karena rasanya membuat dunianya benar-benar akan berakhir. Batinnya tersiksa.

Krystal menatap dengan tajam wajah suaminya. "Tidak melakukan apa pun? Jelas-jelas kalian berciuman," kata Krystal dengan nada sangat kesal.

"Sayang aku di jebak, aku melakukan semua itu di luar kesadaran." Taehyung meraih telapak tangan Krystal dan mengecup jemari lentik milik istrinya. "Aku bersumpah. Demi Tuhan aku tidak mungkin berbuat seperti itu jika aku dalam keadaan sadar," ucapnya lagi.

"Kau ingin aku memaafkanmu?"

Mendengar pertanyaan Krsytal Taehyung tentu saja mengangguk seperti anak kecil yang di tawari es krim.

"Aku memiliki beberapa syarat untuk itu," ucap Krystal.

"Katakan sayang, apa pun akan aku lakukan untukmu." Mata biru milik Taehyung tampak berbinar seolah mendapatkan secercah harapan yang sangat berkilauan.

"Pertama kau harus percaya kepadaku," ucap Krystal dengan nada bersungguh-sungguh.

"Percaya kepadamu?" Merasa heran denga syarat pertama yang di ajukan oleh istrinya.

"Ya, aku percaya kepadaku." Krystal menegaskan ucapannya.

Ragu-ragu Taehyung dengan apa yang di dengarnya, Taehyung sedikit memiringkan kepalanya. "Sayang, apa kau sedang memainkan trik?"

Krsytal justru tertawa ringan. "Tentu saja aku sedang bermain trik," ucapnya dengan nada santai.

Aku harus mendapatkan kepercayaan Taehyung terlebih dahulu. Aku mencurigai Minyoung, tanpa kepercayaan Taehyung aku tidak bisa menyelidiki Minyoung. Benar-benar tidak terduga jika hidupku justru terbelit masalah dengan seorang mertua jahat.

"Jika kau tidak ingin berbaikan denganku......, baiklah kau tidak perlu mempercayaiku."Krsytal mengangkat kedua telapak tangannya menghadap ke atas.

Buru-buru Taehyung menjawab, "baiklah aku akan mempercayai apa pun perkataanmu. Aku akan mempercayaimu sayang."

"Kau sepertinya tidak tulus," protes Krystal sambil membesarkan matanya kembali.

"Sayang. Aku sangat tulus kepadamu," ucap Taehyung.

Krystal justru terkekeh melihat Taehyung yang merengek seperti itu, entah mengapa suasana terlihat lebih santai dari pada biasanya.

"Yang kedua. Aku ingin kau lebih perhatian kepada papa," ucap Krystal sambil lekat-lekat menatap wajah Taehyung.

"Papa?" Taehyung mengulang kata Papa dengan lambat.

"Ya, Papa. Aku ingin kau segera mencarikan dokter untuk Papa. Selama ini kau seperti tidak menyayangi Papamu, kau terkesan tidak peduli. Aku telah berbicara dengan dokter Hyungsik dan aku menanyakan tentang keadaan Papa tetapi nyatanya dokter Hyungsik sama sekali tidak mengetahui tentang keadaan Papa dan asal kau tahu ayah dokter Hyungsik bukanlah ahli jantung. Di samping tidak tepat merawat Papa di rumah juga tidak seharusnya Papa ditangani oleh dokter Edmon." Panjang lebar Krystal mengutarakan apa yang ada di dalam benaknya.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang