Memperebutkan Taehyung 3

542 48 2
                                    

"Ayo kita ke studio," ajak Aera.

Krystal mendengus menyaksikan keakraban suaminya bersama Aera, ia merasa benar-benar diacuhkan. "Uncle Taehyung tidak tahu dimana letak studio. Aera kau bersama Aunty saja, lagi pula Uncle tidak bisa bermain piano," kata Krystal terdengar tdak senang.

Taehyung hanya tersenyum mendengar ejekan Krystal.

"Aku bisa menunjukkan ruangannya." Aera menarik jemari Taehyung dengan penuh semangat. Pria bertubuh tinggi itu meluruskan kakinya untuk mengikuti langkah kecil kaki Aera yang berlarian sambil terus menggenggam jemari Taehyung.

Taehyung dengan lembut meraih telapak tangan Krystal dan membawa istrinya berjalan beriringan menuju ruangan yang disulap menjadi studio mini di dalam tempat tinggal orang tua Krystal. Tempat itu adalah tempat yang dibuat khusus oleh Seojoon untuk menunjang bakat Krystal sejak kecil.

"Uncle, mainkan satu lagu untukku," kata Aera.

"Aera, Uncle Taehyung tidak bisa bermain piano." Krystal terus meyakinkan Aera bahwa hanya dirinya yang bisa memainkan piano.

Taehyung hanya tersenyum. Pria tampan itu membuka tutup piano dan duduk dengan manis di kursi. Aera tanpa malu-malu telah naik dan duduk di atas pangkuan Taehyung. Jemari panjang Taehyung mulai menekan tuts piano, ia mulai memainkan sebuah lagu.

Gerakan Taehyung begitu santai dan luwes seolah piano bukan sesuatu yang asing baginya. Tentu saja Krystal terperangah, ternyata suaminya cukup piawai memainkan piano meskipun lagu itu adalah lagu yang dimainkannya hanya lagu standar musik-musik yang tidak terlalu rumit dan yang biasa dimainkan oleh para pemula.

Krystal mendengarkan dengan seksama lagu yang dimainkan oleh suaminya, ketika lagu berakhir Krystal bertepuk tangan memberikan apresiasi.

"Kau ternyata bisa memainkan piano, kau tidak pernah memberitahuku." Krystal melayangkan protesnya.

"Kau tidak pernah bertanya sayang," Taehyung meraih pinggang Krystal mengurangi jarak di antara mereka.

"Tetapi di bagian tengah melakukan beberapa kesalahan, seharusnya D minor bukan D mayor."

Mata biru Taehyung menatap mata coklat Krystal. "Sepertinya aku harus mengasah kemampuanku kembali. Setelah sepuluh tahun atau lebih aku tidak pernah menyentuh piano, aku baru saaj menyentuh piano kembali saat menunggumu datang untuk melamarmu."

Krystal menyeringai, "kau mencari alasan. Kau memang tidak berbakat memainkan piano." Krystal enggan mengakui bahwa sebenarnya permainan suaminya cukup baik.

"Benarkah? Bagaimana jika aku mengisi waktu luangku disini dengan belajar piano dan kau sebagai gurunya."

"Itu tidak akan terjadi, aku tidak akan memberikan ilmuku kepadamu secara cuma-cuma," kata Krystal diselingi tawa renyah.

"Kalau begitu aku akan membayarmu sebagai guru lesku bagaimana?" Taehyung menaikkan kedua alisnya.

"Aku tidak bersedia menjadi gurumu," kata Krystal sambil tertawa renyah kembali.

"Uncle, ayo mainkan satu lagu lagi." Aera sedari tadi menekan tuts piano secara acak mulai membuka kembali suaranya, gadis kecil itu begitu manja kepada Taehyung.

"Bagaimana jika Aunty yang memainkannya?" Krystal mencoba memberikan penawaran, sepertinya ia salah mengenalkan Taehyung kepada Aera. Ia harus secepatnya menjauhkan saingan cintanya yang satu ini.

"Tidak. Aku tidak ingin! Aku ingin Uncle Taehyung yang memainkan piano." Aera keras dengan pendiriannya.

Demi Tuhan. Untuk pertama kalinya Krystal merasa ingin memarahi Aera karena gadis kecil itu mendominasi suaminya. Setelah ibunya sendiri yang mendominasi suaminya sekarang gadis kecil yang tak lain keponakannya menempel kepada suaminya.

Sepertinya saingan cinta Krystal adalah wanita dari keluarganya, di mulai dari Jennie, ibunya dan sekarang Aera.

Taehyung mengernyit, tiga wanita yang mengelilinginya hari ini benar-benar luar biasa.

"Baiklah," kata Taehyung, "Uncle akan memainkan piano dan Aunty akan memainkan biola. Bagaimana? Apakah Aera akan bermain juga?" Taehyung mencium pipi bulat Aera membuat Krystal semakin cemburu.

"Aera akan bernyanyi," seru Aera.

"Tidak," jawab Krystal cepat. "Kau akan mengganggu konser kami, Aera kau bisa duduk dengan manis di kursi dan bagaimana jika kau merekam konser menggunakan kamera?" Krystal mencoba menjauhkan gadis kecil itu dari pangkuan suaminya.

Semua wanita yang mencoba merayu suaminya itu tidak bisa dimaafkan, jika dibiarkan mungkin saja gadis kecil itu akan terlalu banyak meminta perhatian suaminya.

Aera tampak berpikir sebentar. "Baiklah," jawabnya, ia tampak antusias. Gadis yang malang. Ia tidak tahu bahwa ia sebenarnya sedang ditipu oleh tantenya sendiri yang menganggapnya sebagai saingan cintanya.

Malamnya mereka makan malam di kediaman orang tua Krystal, kakek dan nenek Jung juga hadir di sana. Mereka makan sembari berbincang-bincang kecil seputar kehangatan keluarga mereka. Siwon dan Yoona juga kebetulan berada di sana, hanya Seokjin dan Tiffany yang tidak hadir, termasuk Jaehyun yang masih berada di London menuntut ilmu.

Setelah makan malam usai para pria duduk sambil bermain catur. Taehyung meminta maaf kepada Seojoon karena mungkin orang tuanya tidak akan hadir saat pernikahan nanti. Ia dengan tutur kata yang santun menjelaskan kepada ayah mertuanya, siapa dirinya. Siapa wanita yang melahirkannya, dan siapa Minyoung tanpa memburukkan ayah kandungnya.

Taehyung juga menceritakan bahwa ayahnya sakit dan terbaring koma selama hampir dua tahun.

Mendengar hal itu tentu saja dengan mengerutkan keningnya apalagi mendengar yang dirawat di dalam rumah bukan di rumah sakit.

"Di rumah?"

"Entahlah ibu tiriku, maksudku ibuku merawatnya sendiri."

"Apa dokter yang menangani sudah sesuai prosedur?" Siwon sebagai dokter tentu saja merasa hal seperti itu tidak di benarkan, merawat pasien koma di rumah adalah hal yang riskan meskipun menurut Taehyung ruangannya telah disulap menjadi selayaknya rumah sakit.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang