Di jebak

456 39 3
                                    

Taehyung tiba di mansion mewahnya dan mendapati mansion begitu sunyi seolah tidak berpenghuni. Pria itu melangkah memasuki kamarnya untuk mencari keberadaan istrinya namun ia tidak menemukan keberadaan istrinya. Ia melepas jas yang melekat di tubuhnya dan melemparkannya ke atas sofa kemudian bergegas keluar kamar, menuruni anak tangga dan memanggil pelayan menanyakan keberadaan istrinya kepada pelayan.

Taehyung mengeraskan rahangnya ketika mendengar apa yang di ucapkan pelayan. Para pelayan mengatakan istrinya pergi membawa beberapa koper bersama Joy, Yeri dan Kyungsoo. Dada Taehyung sempat terasa bergerumuh, ia menebak ada sesuatu yang tidak beres. Ia masih tidak mengerti kenapa istrinya pergi tanpa pamit kepadanya. Mencoba menenangkan emosinya Taehyung menghela nafasnya dalam-dalam dan mengembuskannya secara perlahan, sehalus mungkin agar suplai oksigen ke otaknya tidak tersumbat oleh amarah. Bagaimanapun juga ia tidak menyukai istri yang tidak patuh, keluar dari rumah tanpa izin.

Setelah beberapa saat ia mengusap layar ponselnya berusaha memanggil istrinya melalui telepon namun panggilannya tidak di gubris, ia kemudian memanggil Yeri, Joy dan Kyungsoo. Tetapi, hasilnya sama saja karena mereka tidak satu pun yang menjawab panggilan Taehyung.

Taehyung terduduk di atas sofa sambil menumbukkan kedua sikunya di atas lututnya. Kepalanya tertunduk menatap lantai, ia baru saja membuka isi pesan yang di kirim oleh Kai sahabatnya. Kai memberitahu bahwa foto-foto dan video bersama Lidya tersebar di internet. Tampak di sana ia dan Lidya makan malam dalam suasana yang romantis, kemudian ia tampak mabuk dan di papah oleh Lidya menuju pintu keluar restoran dan memasuki mobil yang di kemudikan Lidya.

Ia baru saja mengerti alasan istrinya pergi meninggalkan tempat tinggalnya. Bukan karena tanpa alasan. Istrinya adalah tipe orang yang mengutamakan citra baik dan sempurna dalam hal apa pun di depan publik. Sekarang rumah tangga mereka yang baru berumur beberapa bulan telah hancur citranya. Istrinya itu pasti sedang bergumul dengan ketakutannya sendiri, gadis polos yang menjadi istrinya itu pasti sedang menangis dan bagaimana ia menjelaskan kepada keluarga istrinya nanti?

Memikirkan hal itu saja, Taehyung merasa dirinya nyaris kehilangan nyawanya. Ia tidak berhati-hati dan tidak waspada terhadap Lidya yang ternyata memiliki rencana jahat sejak awal mengajaknya makan malam.

Flashback on

Panas. Seluruh tubuh Taehyung terasa panas, gerah dan sesuatu yang ada di dalam dirinya terasa ingin meledak-ledak secara tidak normal. Hal terakhir yang ia ingat adalah Lidya mengajaknya bersulang meminum wine yang tersaji di atas meja makan mereka dan beberapa menit kemudian kepala Taehyung terasa berdenyut, pandangan matanya terasa bura dan goyah dan yang terpenting tubuhnya terasa sangat panas. Setelah itu ia sama sekali tidak mengingat apa-apa yang ia ingat samar-samar indra penciumannya mengendus sesuatu yang tidak asing. Taehyung merasakan aroma parfum yang di gunakan oleh istrinya berbeda, Krystal istrinya tidak pernah memakai parfum yang beraroma tajam. Istrinya itu menyukai parfum yang berbau manis dan sedikit kekanak-kanakan, istrinya menyukai parfum beraroma strowberry. Ketika ia berusaha menguasai dirinya dan menyadarkan ingatannya benar saja, ia sedang mencumbui leher Lidya. Tetapi, untungnya mereka belum melakukan apa pun karena pakaian yang mereka kenakan masih lengkap.

Taehyung segera menjauhkan dirinya dari Lidya. "Apa yang kau lakukan padaku!" Taehyung bertanya dengan nada suara tinggi.

"Tae, a-aku.....Aku ingin kau menyentuhku," jawab Lidya tergagap. Ia berusaha mendekati Taehyung, tapi pria itu menepisnya dengan kasar.

"Pergi dari sini," ucap Taehyung sambil memegangi kepalanya.

"Sentuh aku, rasakan betapa lembutnya aku." Lidya berusaha mendekati Taehyung kembali namun Taehyung memundurkan kakinya beberapa langkah.

"Pegi dari sini!" bentak Taehyung sambil sebelah tangannya berpegang kepada dinding karena ia nyaris roboh. Pandangannya terasa bergoyang dan kepalanya terasa berputar-putar hebat.

"Aku ingin memberikan kesucianku padamu, aku telah menjaganya sampai detik ini. Untukmu," kata Lidya dengan nada penuh harap.

Taehyung memejaman matanya sambil sebelah tangannya menekan pelipisnya yang berdenyut hebat, otot-otot di kepalanya sepertinya berubah menjadi sekeras kawat yang begitu menyiksa. Perlahan ia mengatur nafasnya, memfokuskan pandangan matanya ke arah Lidya yang sedang menatapnya dengan tatapan mata penuh harap.

"Keluar dari sini....!" ucap Taehyung dengan nada yang terdengar dingin, tegas namun mematikan. Tatapan matanya yang biru tidak tampak seindah lautan, mata biru itu seperti lautan dalam yang bisa membunuh manusia.

"Kenapa kau tidak sekalipun melihatku?" Lidya terisak. Ia telah lama mendambakan Taehyung, mungkin seperti ibunya mendambakan Taehyung di masa lalu tetapi pria itu sama sekali tidak pernah memandangnya.

"Sekali lagi kukatakan, pergi dari sini atau aku menendangmu dari sini!" nada bicara Taehyung meninggi kembali hingga ia benar-benar kehilangan kesabaran, ia menyeret lengan Lidya menjauhkan gadis itu dari dalam kamar. Mengeluarkan secara paksa Lidya hingga di depan pintu.

Taehyung menyandarkan tubuhnya di balik pintu tanpa mempedulikan Lidya yang menggedor pintu dari luar sambil berteriak. Setelah mengatur nafasnya ia berusaha dengan susah payah memasuki kamar mandi untuk mendinginkan tubuhnya menggunakan air dingin kemudian menyelesaikan gairahnya yang tak masuk akal dengan caranya sendiri di dalam kamar mandi. Setelah satu jam ia merendam tubuhnya dengan menggunakan air dingin, Taehyung keluar.

Flasback off

Taehyung mengusap layar ponselnya dan mulai menekan beberapa nama orang-orang yang ia percaya di New York. "Cari Lidya, tangkap dan amankan dia."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang