Jennie

753 69 2
                                    

"Daddy aku ingin berhenti dari pekerjaanku," kata Jennie saat baru saja Yunho mendudukkan pantatnya untuk bergabung di meja makan.

Taeyeon ibunya tentu saja terkejut dengan apa yang di ucapkan putrinya.

"Behenti saja jika kau ingin," kata Yunho menjawab dengan dingin.

"Tapi aku telah menandatangani kontrak untuk dua tahun, aku harus membayar denda jika aku mengundurkan diri."

"Lalu apa masalahmu? Pekerjaanmu menyangkut nyawa banyak orang jika kau tidak bersungguh-sungguh kau bisa membahayakan keselamatan orang banyak," kata Yunho.

"Masalahnya aku tidak memiliki uang sebanyak itu."

"Berapa dendanya?"

"$ 1.000.000." jawab Jennie.

"Berapa lama kau bekerja Jennie?" tanya Yunho sambil menatap Jennie putrinya.

"Enam tahun."

"Lalu ke mana saja uang gajimu?"

"Aku bersenang-senang dengan uangku," jawab Jennie enteng.

Yunho menghela nafas dalam-dalam, mengingat putrinya memang sudah sering melakukan hal-hal yang membuatnya tidak bisa bersabar.

"Lalu setelah keluar dari pekerjaan apa kau memiliki rencana lain?" tanya Yunho lagi.

"Aku akan menerbangkan pesawat pribadi milik keluarga kita."

"Pesawat itu bukan milik daddy, kepemilikannya jelas sejak dulu, pesawat itu milik Siwon dan Seokjin." jawab Yunho tegas.

Siwon dan Seokjin tanpa embel-embel kakakmu.

"Daddy tapi pesawat itu jelas bertuliskan nama dari keluarga kita, jadi mengapa aku tidak memiliki hak atasnya?" protes Jennie.

"Mommymu bisa menjelaskan kenapa kau tak memiliki hak atas itu," jawab Yunho dengan nada dingin, "aku tidak keberatan membayarkan $ 1.000.000 asalkan kau memiliki kejelasan apa yang akan kau lakukan setelah mengundurkan diri dari pekerjannmu."

"Kalau begitu berikan aku posisi di perusahaan Daddy," pinta Jennie tanpa berpikir panjang.

"Kau bisa masuk di perusahaan, tapi melalui jalur yang semestinya, sebagai karyawan biasa tidak ada yang cuma-cuma di muka bumi ini Jennie," jawab Yunho acuh tak acuh, sambil terus menyantap makan malamnya.

Jennie meletakkan sendok dan garpunya dengan kasar lalu bangkit meninggalkan kedua orang tuanya di meja makan.

Taeyeon menghela nafas sambil memandang suaminya, "kau terlalu keras padanya." protes Taeyeon.

"Kau tidak mendidik dengan benar, lihat Siwon dan Seokjin, mereka sukses di usia muda."

"Kau yang selalu sibuk dengan duniamu sendiri, jangan hanya menyalahkan aku!" jawab Taeyeon sambil menatap tajam suaminya.

"Kau ibunya," jawab Yunho dengan nada dingin.

"Ya aku ibunya, tapi kau juga ayahnya, lagipula perusahaanmu juga seharusnya menjadi milik Jennie nantinya," Taeyeon tak mau kalah.

"Tidak masalah jika ia memenuhi kualifikasi," jawab Yunho dengan nada dingin, "meminta jabatan di perusahaan, sedangkan mengurus dirinya saja tidak becus, mau di buat apa perusahaanku." Yunho menggerutu lalu meminum air putih dari gelas, kemudian pria itu bangkit menuju ruang kerjanya.

Hanya tinggal Taeyeon yang terpaku sendirian yang menghadapi meja makan yang ditinggalkan oleh suami dan putrinya, makan malam keluarga yang seharusnya hangat dan menyenangkan justru berubah menjadi kacau.

Jennie menyeret kembali koper yang ia bawa bahkan koper tersebut belum ia buka sejak ia tiba di rumah itu tanpa berpamitan pada orang tuanya ia meninggalkan tempat itu menuju bandara, lalu duduk di bangku penumpang pesawat menuju London, ia harus bertemu mantan kekasihnya.

Hanya pria itu yang mengerti dirinya, hanya pria itu yang takluk di bawah kendali Jennie, pria itu akan menurut dengan apa pun yang Jennie katakan. Pria yang menurut Jennie terlalu baik dan penurut, itu membuat Jennie jenuh, bosan dan tidak membuat adrenalin Jennie berpacu cepat karena pria itu datar-datar saja, dia juga tampan, tapi tak setampan Taehyung pria pujaan hatinya.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang