Demi Dewa Amor

471 47 4
                                    

"Oh, iya Dimana mantan kekasihmu?" tanya Hyungsik.

Krystal mengerjapkan matanya dan balik bertanya. "Mantan kekasih?"

"Ya, pria yangkemarin yang membawa suamimu kesini. Maksudku super model yang sangat tampan melebihi suamimu itu," ucap Hyungsik disertai seringai jahil di wajahnya.

"Oh, temanku...dia tinggal di sebelah," jawab Krystal dengan sedikit ragu-ragu. Sejauh ini belum menceritakan siapa yang membawa Taehyung masuk ke dalam tempat tinggalnya itu, semua juga karena Taehyung tidak bertanya dan parahnya ia juga tidak mengingat hal itu. Ia bahkan belum berterima kasih kepada Jungkook dan Irene.

Tubuh Taehyung tiba-tiba menegang mendengar apa yang di ucapkan Krystal, ternyata istrinya tinggal satu atap dengan mantan kekasihnya. Pantas saja istrinya begitu enteng meninggalkan masion, ternyata Jungkook beradadi Moscow. Perasaan kesal dan cemburu mulai menjalari dada Taehyung hingga secara alami raganya mengeras.

"Baiklah. Sampai jumpa nanti sore, dude. Aku akan menjemputmu atau kau menjemputku di tempatku parkir?" tanya Hyungsik dengan nada sama sekali tidak bersalah.

"Kita bertemu jam empat sore di tujuan. Kau tidak perlu menjemputku dan aku tidak sudi menjemputmu," jawab Taehyung dengan nada malas menyembunyikan kekesalan di dalam benaknya. "Cepat kau pergi atau bokongmu kutendang."

"Kau mengusirku?Sepertinya hobimu memang mengusirkuya?"

"Kau mengganggu waktu kami yang akan membuat bayi," ucap sinis Taehyung.

"Aku ingin memiliki istri juga," kata Hyungsik setengah bergumam.

"Kau akan menjadi bujang lapuk," ejek Taehyung.

"Kau mengutukku?"

"Ya. Demi dewa Amor."

"Ck......" Hyungsik berdecih sambil meraih tas kerjanya dan berbalik menuju pintu.

Krystal berjalan mengikuti dokter Hyungsik untuk melepaskan kepergian dokter tampan itu sampai ke depan pintu utama. Bagaimanapun juga akrabnya mereka tetap tidak pantas membiarkan tamunya pergi sendirian dan lagi sejujurnya Krystal ketakutan karena melihat api kecemburuan di mata Taehyung. Suaminya itu pasti sedang cemburu karena Jungkook dan sedang menduga-duga di dalam benaknya.

"Hyungsik, kenapa kau mengatakan ada Jungkook disini?" protes Krystal.

Hyungsik menyeringai lebar. "Suamimu terbakar cemburu berartidia sangat mencintaimu. Kau harus tahu itu," katanya.

"Omong kosong, itu membuatku takut."

"Tidak perlu takut," kata Hyungsik tanpa rasa bersalah telah membuat suami istri mengalami kesulitan. "Aku akan memberikanmu resep agar kau cepat hamil dan kupastikan suamimu pasti tidak akan pernah marah lagi walaupun kau melakukan kesalahan."

"Apa ada obat seperti itu?" Krystal tampak takjub.

Hyungsik mengangguk, ia mengeluarkan sebuah kertas catatan kecil yang ada di dalam saku jas yang di kenakannya kemudian ia mengambil pena yang ada di saku dadanya secepat kilat ia menuliskan resep itu.

Baru saja Hyungsik menyelesaikan catatannya terdengar suara Taehyung berdehem "Apa yang kalian bicarakan?"

"Tidak ada," kata Hyungsik seraya buru-buru merobek kertas catatan itu dan meletakkannya di telapak tangan Krystal kemudian ia membuka gagang pintu dan melambaikan tangan. "Selamat mencoba."

"Apa yang diberikan Hyungsik kepadamu?" Taehyung menatap tajam kertas di tangan Krystal.

Krystal terkesiap, ia buru-buru membuka kertas catatan di tangannya lalu membacanya. "I-ini hanya resep obat," katanya.

'Katakan kau mencintainya saat kalian bercinta, ia tidak akan marah lagi kepadamu.'

Hyungsik sialan! Memang benar aku belum menyatakan cinta kepada Taehyung, bagaimana caranya?

"Berikan resep obat itu kepadaku aku akan menyuruh sekretaris untuk membelinya," kata Taehyung seraya mengulurkan tangannya meminta kertas di tangan Krystal.

Krystal mengerjapkan matanya beberapa kali, secepat kilat ia harus menemukan akal. Bagaimana mungkin ia menyerahkan resep memalukan itu? Dengan gerakan menggoda ia mendekati suaminya kemudian bergelayut manja di lengan Taehyung kemudian ia sedikit berjinjit dan mencium pipi Taehyung. "Ayo bercinta," ucap Krystal dengan nada manja.

Taehyungmenyipitkan matanya melihat perubahan Krystal yang begitu tiba-tiba. "Jangan mengalihkan perhatianku," ucap Taehyung dengan nada waspada.

"A-aku tidak mengalihkan perhatianmu tapi jika kau tidak ingin bercinta aku tidak akan memberikanmu kesempatan bercinta denganku hingga minggu depan," ancamnya.

Taehyung meraih pinggang istrinya. "Jangan coba-coba melarangku bercinta denganmu nyonya Kim." Taehyung menatap dengan sedikit memicingkan matanya, bibir mereka begitu dekat nafas mereka saling menyapu kulit wajah mereka, bibir mereka telah bersentuhan dan lidah mereka saling membelit. Sementara sebelah tangan Krystal meremas kertas catatan yang diberikan dokter Hyungsik dan membuangnya di sudut lantai.

Aku akan membuang di tempat sampah nanti.

Taehyung meraih bokong Krystal dan melingkarkan paha istrinya di pinggangnya kemudian berjalan menuju kamar tanpa melepaskan tautan bibir mereka yang masih larut dalam ciuman yang memabukkan.

Taehyung merebahkan istrinya di atas tempat tidur dan mulai mencumbui setiap jengkal kulit istrinya yang sangat di rindukan. Mencurahkan seluruh hasrat untuk saling memiliki, mengulanginya beberapa kali seolah mereka berdua merasa tidak akan pernah puas hingga melupakan keberadaan Jungkook yang nyaris menjadi pemicu pertengkaran di antara mereka.

******

Sore hari setelah Taehyung dan Hyungsik mengobrol sambil menikmati kopi di di sebuah kedai kopi ternama yang berada di pinggir utama kota Moscow. Tempat itu sebenarnya sangat sederhana tetapi sangat nyaman dan santai karena tidak terlalu banyak pengunjung, sejak mereka berdua remaja kedua orang itu sering mengunjungi tempat itu.

"Bagaiamana jika ayahmu terlibat dalam masalah ini?" Taehyung menatap mata sahabatnya.

Hyungsik balas menatap mata Taehyung, tetapi tatapan matanya jauh lebih tenang di banding Taehyung."Seorang pria yang mengkhianati keluarganya sendiri tidak layak mendapatkan pembelaan dari putranya."

JANGAN LUPA DI FOLLOW DAN JANGAN LUPA VOTE YAAAAA !!!!!!!

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang