Putri Tidur

590 53 3
                                    

Dua minggu aku mengalami koma? Bagaimana keadaan Krsytal? Aku meninggalkannya terlalu lama

Bisikan batinnya itu membuat Taehyung semakin tidak sabar ingin bertemu istrinya tetapi kali ini Taehyung menahan kesabarannya karena Jungkook kembali ke ruangan itu bersama Hyungsik untuk memeriksa keadaannya. Taehyung terus bergantian menatap Jungkook, Jessica dan Hyungsik dengan tatapan matanya menyiratkan kekhawatiran yang dalam.

"Kemajuanmu cukup besar untunglah kau tersadar, jika kau tidak segera tersadar setelah satu bulan tertidur mungkin kau akan tidur lebih lama lagi. Tulang-tulangmu akan segera membaik setelah ahli fisioterapi menanganimu," ucap dokter Hyungsik.

"Aku tidak peduli bagaimana dengan tulangku, aku hanyaingin bertemu dengan istriku," Taehyung mengeraskan rahangnya.

Melihat menantunya yang terus bersikeras Jessica membuka suaranya, "Taehyung, istrimu baik-baik saja kau bisa menemuinya setelah keadaanmu membaik."

Taehyung memejamkan matanya erat-erat kemudian membukanya. Semua orang yang ada di ruangan ini seperti sedang merahasiakan sesuatu darinya dan ia adalah satu-satunya orang bodoh yang tidak tahu apa-apa. "Mommy, aku ingin bertemu Krystal dan anakku sekarang," pintanya dengan nada rendah.

"Sayang, kau bahkan tidak di izinkan untuk turun dari ranjang. Percayalah pada Mommy, istri dan anakmu baik-baik saja." bujuk Jessica.

Pertama kali dalam hidupnya Taehyung merasa dirinya benar-benar tidak berharga karena tidak bisa berbuat apa-apa, tangan kirinya dibalut dengan gips, kaki kananya juga demikian. Di dalam benak Taehyung mengira jika secara logika ia mengalami luka separah itu bagaimana dengan tubuh Krystal yang langsing itu? Ia tidak bisa membayangkan istrinya yang tampak ringkih itu tentu saja lebih parah mengalami patah tulang di banding dirinya.

Taehyung menghela nafasnya yang yang terasa sangat amat terasa berat."Tolong pertemukan aku dengan istriku dan anakku." Sekali lagi ia memohon karena benar-benar ingin bertemu dengan istrinya.

Dokter Hyungsik menatap ke arah Jessica sekilas kemudian pria itu menganggukkan kepalanya. "Kau bisa menemuinya pukul dua nanti. Kau tentunya perlu mengisi tubuhmu dengan makanan karena kau telah tertidur selama dua minggu, kau juga harus memikirkan dirimu," katanya.

Mendengar Hyungsik yang tampak menyulitkan dirinya Taehyung mulai kehilangan kesabaran. "Apa sebenarnya yang kalian sembunyikan? Kalian tidak mendengarku? Aku ingin bertemu dengan istri dan anakku." Nada suara Taehyung meninggi. Ia berusaha mengubah posisinya menjadi duduk di bantu oleh Hyungsik.

"Mereka baik-baik saja, kenapa kau begitu keras kepala dan tidak mempercayai kami? Setelah kau mengisi perutmu perawat akan segera mengantarkanmu bertemu istrimu," ucap Hyungsik yang tampak kesal karena sahabatnya begitu keras kepala.

Jessica dan Hyungsik keluar dari ruangan itu, menyisakan Jungkook yang masih duduk dengan tenang di salah satu sofa yang berada di ruangan itu tidak ada percakapan di antara mereka hingga Jessica kembali bersama seorang pelayan dan yang membawakan makanan untuk Taehyung.

"Kau harus mengisi perutmu, Mommy setiap hari membuatkan kalian sup untuk berjaga-jaga, ketika kau bangun kau bisa langsung mengkonsumsinya," kata Jessica sambil menyendok sup dari mangkuk. Terlihat sup itu mengepul pertanda suhunya masih terlalu panas. Jessica beberapa kali meniupnya. "Karena kau terlalu lama tertidur jika kau langsung memakan sesuatu yang berat lambungmu bisa terkejut. Ayo buka mulutmu," kata Jessica.

"Mommy, aku bisa makan sendiri." Taehyung merasa tidak nyaman dengan perlakuan ibu mertuanya yang begitu baik kepadanya.

Jessica tertawa kecil. "Tanganmu sakit dan sebelah tangamu memakai infus. Bagaimana kau bisa makan sendiri? Ayo jangan keras kepala, buka mulutmu," bujuk Jessica seolah membujuk anak kecil.

Taehyung diam-diam melirik wajah ibu mertuanya yang merupakan replika istrinya, ia merasakan perasaan de javu. Beberapa minggu lalu ia sakit dan di rawat oleh istrinya, sekarang ia terkapar di atas ranjang pasien dan di rawat oleh ibu mertuanya.

Sialan kau Jennie semua ini tidak akan terjadi jika kau tidak bersandiwara datang ke tempat tinggal kami dan mengemis perlindungan!

"Maafkan aku Mommy," kata Taehyung ketika bubur di dalam mangkukyang di pegang oleh Jessica telah habis.

"Maaf untuk apa?"

"Maaf karena kau tidak bisa mnejaga putrimu dengan baik," kata Taehyung.

Jessica meletakkan mangkok di tangannya ke atas nakas di atas ranjang pasien kemudian ia mengambil gelas yang berisi air. "Kau mencintainya dengan baik. Jangan khawatir dan jangan terlalu berpikir banyak, sekarang minumlah," Jessica dengan sabar mmeberi minum Taehyung dari gelas.

Perlakuan baik keluarga istrinya membuat kedua kelopak matanya panas, ia merasa sangat terharu karena keluarga istrinya benar menerimanya apa adanya. Bahkan ketika ia difitnah oleh Lidya, ayah mertuanya tidak mengucapkan apa-apa. Ayah mertuanya hanya mengatakan berikan Krystal waktu untuk menyendiri, setelah itu bujuk Krystal dengan benar karena seorang wanita pasti ingin dirayu dan dikejar. Ayah mertuanya tidak menanyakan kebenaran dari video dan foto-foto yang beredar dan fitnah yang ditujukan kepadanya.Seluruh keluarga Jung benar-benar berhati baik, mereka ternyata telah bertindak sendiri menyelidik kebenaran dari video rekaman dari kamar hotel tanpa Taehyung meminta.

Setelah menyelesaikan makananya Taehyung bergegas menagih untuk bertemu dengan istrinya, Jungkook akhirnya mengalah ia memanggil seorang perawat untuk menyediakan kursi roda untuk membantu Taehyung untuk turun dari ranjang dan duduk di kursi rodanya. Perawat dengan perlahan mendorong Taehyung menuju ruangan dimana krystal berada. Irene yang sedang meletakkan beberapa kantong belanja di meja menghentikan aktivitasnya dan keluar dari ruangan itu menyusul Jungkook, ia tidak seharusnya berada di sana karena pasti akan ada pembicaraan keluarga.

Melihat pemandangan yang tersaji di depan matanya membuat tenggorokan Taehyung terasa tercekat. Hatinya hancur berkeping-keping menyaksikan istrinya terbaring di atas ranjang, di samping ranjang pasien tampak ayah mertuanya sedang duduk sambil menggenggam telapak tangan putri satu-satunya. Wajah Krsytal tidak pucat, ia tampak segar dan seperti sedang tertidur dengan damai.

Perawat mendorong kursi roda Taehyung hingga kini ia tepat berada di sebelah kursi di mana Seojoon duduk. Perawat segera mundur sedikit menjauh sementara Jessica menggantikan posisi perawat ia berdiri di belakang kursi roda yang di duduki Taehyung tanpa berkata apa-apa. Beberapa saat mereka bertiga terdiam saling tenggelam dalam pikiran mereka masing-masing hingga Taehyung membuka suaranya, "bagaimanakah keadaan istriku?"

Seojoon, meletakkan tangan putrinya dengan hati-hati. "Istrimu baik-baik saja, kandungannya juga selamat. Tidak ada yang terluka satu pun kau jangan khawatir," jawab Seojoon sambil sebelah tangannya mengelus kening putrinya.

"Lalu kenapa ia tidak membuka matanya?" Ada sedikit nada emosi terselip di dalam pertanyaan yang di lontarkan Taehyung.

"Istrimu masih tertidur," jawab Seojoon dengan nada tenang. Sangat tenang bahkan bibirnya menyunggingkan senyum tipis.

Taehyung tidak mampu menahan air matanya yang mendesak keluar. Bagaimana mungkin istrinya tidur selama itu?  Beberapa saat lalu ia bahagia hingga terharu karena kasih sayang mertuanya dan sekarang perasaannya berubah menjadi sangat skait melihat keadaan istrinya. Bukan hanya istrinya, melihat kesedihan ayah mertuanya yang berusaha rapat-rapat di sembunyikan membuat batin Taehyung semakin sakit. Pria itu harus menyaksikan putrinya 'tertidur' begitu lama, sekarang ia tahu rasanya menjadi orang tua yang mengkhawatirkan anaknya.

Rahang taehyung mengeras, telapak tangannya terkepal. "Tidak akan kulepaskan kau Jennie jika terjadi apa-apa terhadap anak dan istriku," geramnya.

"J-Jennie?" Jessica bertanya.

Tubuh Seojoon sontak menegang, ia melirik taehyung sekilas kemudian ia bangkit dari duduknya dengan gerakan sangat tenang."Ayo beri waktu Taehyung untuk berdua bersama Krystal," ucap Seojoon sambil meraih telapak tangan istrinya dan membawa istrinya meninggalkan ruangan itu.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang