7 Tangkai Mawar

659 69 1
                                    

"Ini sangat enak kau harus mencobanya," Krystal menyodorkan crepsnya di dekat bibir Taehyung, dengan patuh Taehyung melahap Creps yang disodorkan oleh Krystal, mereka memakan satu creps berdua bergantian hingga creps tersebut habis.

"Apa kau ingin lagi?" tanya Taehyung.

"Aku sangat kenyang, lain kali kau harus mengajakku kesini, aku ingin mencoba semua yang di jual di sini satu demi satu," kata Krystal sambil bangkit dan ia perlahan melangkahkan kakinya, Taehyung mengikuti jejaknya.

"Joy akan membunuhku jika ia tahu aku membawamu kesini untuk makan sebanyak ini," Taehyung menjawab dengan nada seolah-olah ia ketakutan pada Joy.

"Jangan sampai mereka tahu," Krystal membelalakkan matanya.

Taehyung terkekeh.

Krystal menghentikan langkah kakinya lalu berbalik menghadap Taehyung.

"Berjanjilah," pinta Krystal dengan tatapan memelas seolah ia tidak pernah merasakan makanan enak di dunia ini.

"Berjanji untuk apa?" Taehyung berakting seolah ia tidak mengerti apa-apa.

"Berjanjilah untuk membawaku kesini lagi."

"Apa imbalanku jika membawamu ke sini?" goda Taehyung.

"Kau licik sekali," Krystal mengatupkan bibirnya.

Taehyung tertawa ringan sambil membelai rambut istrinya.

"Aku pasti akan membawamu kesini lagi."

Tanpa di duga gadis itu melompat ke dalam pelukan Taehyung, lengannya melingkar di pinggang pria itu.

"Kau tidak boleh mengingkari," mata Krystal tampak berbinar sambil mendongakkan wajahnya sedikit untuk memandang mata Taehyung, tatapannya penuh harap.

"Iya sayang, aku berjanji," Taehyung memeluk pinggan Krystal dengan perasaan bahagia, wajahnya menyunggingkan senyum manis.

Mereka kemudian berjalan menuju tempat dimana mobil mereka berada.

"Sayang tunggu di sini, aku melupakan sesuatu," kata Taehyung ketika Krystal telah duduk di bangku kemudi, "Hanya lima menit, kau jangan keluar oke," pria itu berjalan dengan terburu-buru.

Lima menit kemudian Taehyung datang dengan seikat bunga mawar merah di tangannya, nafasnya sedikit terengah-engah.

"Untukmu, sayang," Taehyung meletakkan seikat mawar merah di pangkuan Krystal.

"Untukku?" tanya Krystal.

"Iya untukmu."

"Terima kasih," gumam Krystal sambil memegang buket bunga dari tangan Taehyung dan mengamati bunga itu.

7 tangkai mawar merah, tiba-tiba pipi Krystal memerah, ia merasa seolah mereka adalah pasangan yang sedang berkencan.

Di sisi lain China Town London.

"Kau lama sekali," gerutu Jennie.

"Aku seperti melihat Taehyung keluar dari toko bunga, aku mengejarnya, tapi aku kehilangan jejaknya," kata Kai kekasih Jennie sambil menarik bangku dan mendudukkan bokongnya.

"Toko bunga?" tanya Jennie.

"Ya, aku tidak begitu yakin, tapi ku rasa aku salah orang, rasanya mustahil pria itu membelikan bunga untuk wanita."

"Kudengar ia telah menikah?" tanya Jennie hati-hati.

"Mustahil, ia tidak mungkin menikah secepat itu."

"Kenapa?"

Kai mengangkat kedua bahunya, "Sekarang ia menganggur, ia hanya menerbangkan pesawat pribadi milik Airiflow, ku rasa ia tidak mungkin menikah."

"Begitukah?" tanya Jennie seolah-olah ia menemukan secercah harapan.

"Sebenarnya aku yang ingin segera menikah, kapan kau siap?"

"Omong kosong Kai aku belum siap menikah."

Kai mendengus, "kau selalu menolak ajakanku menikah."

"Aku hanya belum siap," jawab Jennie acuh.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang