Minyoung Menakutkan

487 51 0
                                    

Seorang wanita berparas cantik yang usianya kelihatan lebih tua beberapa tahun dibanding ibu Krystal menuruni tangga yang melingkar mewah di tengah ruangan mansion, tangga yang melingkar di dalam ruangan itu bewarna putih dengan kilatan marmer yang tampak begitu elegan. Beberapa vas bunga dari kristal yang tampak begitu mahal juga menghiasi ruangan besar itu.

"Anakku kau akhirnya datang kenapa kau tidak memberi tahu kalau hari ini akan kesini?" Minyoung menyapa Taehyung dengan tutur kata yang sangat lembut dan penuh kasih sayang.

"Mama," sapa Taehyung, lengannya melingkar di pinggang ramping istrinya.

Minyoung, wanita itu memiliki warna mata hijau, rambutnya bewarna pirang, tubuhnya ramping. Masih terlihat cantik di usianya yang tidak lagi muda.

Wanita itu dengan langkah anggun mendekati Taehyung dan Krystal, secara alami Taehyung melepaskan lengannya yang melingkar di pinggan Krystal ia mendekati MInyoung.

"Putraku apa kabarmu?" Minyoung memeluk Taehyung yang di sambut dengan hangat oleh Taehyung.

"Sangat baik," jawab Taehyung. Ia melepaskan pelukannya dari Minyoung. "Mama kenalkan ini istriku," kata Taehyung mengenalkan Krystal kepada Minyoung.

Mata Minyoung tertuju kepada Krystal. "Oh sangat cantik. Jadi ini calon istri yang kau ceritakan ke Mama beberapa bulan yang lalu?"

Krystal tersenyum ramah kemudian mengangguk.

"Kami telah menikah," kata Taehyung.

Mendengar apa yang di ucapkan Taehyung, paru-paru Minyoung nyaris tersumbat. Namun, wanita licik itu masih mampuu mempertahankan ketenangannya.

"Sayang, kenalkan ini Mamaku Minyoung. Kau harus memanggilnya mama." Taehyung memperkenalkan istrinya kepada MInyoung.

"M-mama, senang bertemu denganmu. Namaku Krystal Jung," ucap Krystal memperkenalkan dirinya sambil mengulurkan tangannya. Krystal langsung tanggap dengan keadaan, suaminya memiliki ibu tiri.

Minyoung menerima uluran tangan Krystal, di genggamnya erat telapak tanga Krystal, sementara telapak tangan yang lain menepuk-nepuk punggung telapak tangan Krystal.

"Krystal, namamu sangat indah. Sepertinya serasi dengan wajahmu. Kau harus menganggapku sebagai orang tua mu sendiri, jangan sungkan kepadaku." Bibir Minyoung menyunggingkan senyum manis, kalimat yang di ucapkan terdengar begitu lembut.

"Arti namanya adalah cantik." Taehyung menimpali perkataan Minyoung.

Krystal hanya tersenyum mendengar pujian dari kedua orang itu.

"Aku harus segera bertemu kedua orang tuamu. Aku tidak sabar ingin bertemu dengan besan yang melahirkan gadis yang begitu cantik," kata Minyoung. Ucapannya selalu manis dan lembut.

"Secepatnya kita akan ke Korea," kata Taehyung.

"Sepertinya aku ingin waktu itu segera datang," kata Minyoung sambil perlahan melepaskan telapak tangan Krystal.

"Kalian duduklah dulu, aku akan menginstruksikan pelayan untuk menyiapkan teh," ucap Minyoung sambil berlalu menuju dapur dan tidak berapa lama wanita itu kembali dan bergabung bersama Krystal dan Taehyung.

Mereka berbincang-bincang sambil menikmati teh dan beberapa macam biskuit yang dihidangkan oleh para pelayan. Obrolan Minyoung terus terfokus seputar kegiatan Krystal. Meski nadanya begitu ramah namun tetap saja Krystal sedikit merasa risih jika Minyoung begitu fokus menanyakan dunianya. Minyoung begitu ramah dan santun dalam segala ucapannya tidak membuat Krystal besar kepala. Krystal justru merasa ibu mertuanya itu menakutkan di balik sikap ramahnya. Entah apa yang membisiki di benak Krytsal, ia merasa tidak nyaman. Apalagi sekilas ia menangkap kilatan mata ibu mertuanya tampak menyiratkan wanita itu tidak menerimanya begitu saja sebagai menantu.

Apakah karena ia memiliki latar belakang sebagai seorang seniman?

"Hubby, sejak tadi aku tidak melihat ayahmu." Krystal sejak tadi telah menahan diri untuk menanyakan ayah mertuanya yang tidak terlihat dan itu juga satu-satunya cara agar ia terbebas dari pertanyaan Minyoung yang seperti sedang mengintrogasi dirinya secara halus.

Taehyung mengelus rambut di kepala istrinya kemudian ia berucap, "kita akan menemuinya."

Taehyung memang belum menceritakan keadaan ayahnya kepada Krystal, obrolan seputar keadaan ayahnya di Korea beberapa hari yang lalu hanya obrolan para pria sambil bermain catur.

"Ayo kita temui ayah kalian." Minyoung segera bangkit dari duduknya yang di ikuti oleh Taehyung dan juga Krystal.

Mereka bertiga memasuki sebuah ruangan yang di desain dengan sempurna bak sebuah ruangan rumah sakit. Di atas sebuah ranjang pasien seorang pria tua terbaring lemah dengan alat bantu pernapasan dan selang terpasang di mulutnya. Belum lagi alat-alat medis yang tertempel di dadanya.

Taehyung membawa Krystal mendekati ranjang pasien, ia berucap dengan suara yang terdengar pelan dan nada bicara yang rendah. "Dia Jae wook. Papaku, sudah setahun lebih ia terbaring sakit." Taehyung menjelaskan secara singkat keadaan ayahnya.

"Oh, apa ia bisa mendengar?"

"Menurut dokter ia bisa mendengar, hanya tidak bisa bangun."

Minyoung menggenggam telapak tangan Jae wook, membelainya dengan gerakan lembut. "Sayang, lihatlah putra kita. Dia datang mengunjungimu dan membawa istri yang sangat cantik. Taehyung membawakan menantu untuk kita," kata Minyoung berbicara kepada Jae wook.

"Aku yakin sebentar lagi kita akan memiliki cucu. Yang pasti cucu kita akan setampan dirimu atau secantik menantumu. Kau seharusnya membuka matamu untuk melihat menyaksikan pernikahan mereka sebentar lagi," kata Minyoung melanjutkan berbicaranya.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang