Menginginkan Istri Taehyung

485 49 3
                                    

Minyoung tersenyum manis sambil melambaikan tangannya ke arah mobil yang dengan perlahan bergerak meninggalkannya. Mobil itu di kemudikan oleh Jennie, mereka baru saja kembali dari spa dan berbelanja beberapa alat-alat kosmetik.

Wanita yang masih terlihat cantik meski usianya tak lagi muda itu memasuki pintu utama mansion megah yang ia tempati kemudian ia segeram melangkah melewati ruangan demi ruangan yang di desain dengan mewah dan di penuhi dengan furnitur mahal hingga ia berdiri di tepat di depan ruangan yang di tuju, wanita itu menghentikan langkah kakinya kemudian dengan lembut telapak tangannya menyentuh ganggang pintu. Menekannya ke bawah dan mendorong daun pintu hingga terbuka dan menampakkan sesosok pria yang sedang duduk di kursi kerja dan berkutatdengan layar laptopnya di ruang belajar.

Melihat siapa yang datang pria itu mendongakkan wajahnya dan menghentikan sejenak gerakan tangannya yang sedang mengetik di atas keyboard laptop. Bibirnya mengulas senyum manis dan menyapa Minyoung. "Mama....."

"Hosoek,astaga. Mau sampai berapa lama kau memelihara gadis itu?" Minyoung menutup pintu di belakangnya tak lupa ia memutar kunci. Tanpa berbasa-basi Minyoung langsung menyuarakan isi kepalanya yang telah ia tahan sejak ia turung dari mobil yang di kemudikan Jennie.

Mendengar apa yang di lontarkan dari bibir ibunya, Hosoek menyandarkan bahunya di sandaran kursi yang ia duduki. Ujung jemarinya menyentuh dagunyayang di tumbuhi bulu-bulu yang mulai tumbuh sementara matanya mengawasi sosok ibunya yang mulai mendekat ke mejanya. "Aku masih belum puas bersenang-senang dengan tubuhnya Ma," katanya.

"Ck......Gadis seperti itu kau bisa mendapatkan di club," kata Minyoung sambil mendudukkan bokongnya di kursi tepat di depan meja kerja Hosoek.

Bibir Hosoek masih mengulas senyum. "Lebih nyaman memelihara satu untuk memuaskan kapan saja, aku bisa berhenti jika aku bosan lalu membuangnya."

Hosoek memang telah terbiasa menyimpan wanita untuk di jadikan alat pemuas nafsunya, ia tidak menyukai berganti-ganti wanita. Bagi Hosoek lebih nyaman memelihara satu hingga ia bosan ketimbang ia harus mencari terlebih dahulu manakala hasrat melandanya, ia hanya tinggal kembali ke apartemennya dan bersenang-senang dengan wanita yang menyiapkan tubuh untuknya kapan pun ia memerlukan.

"Terserah kau saja, asal jangan sampai kau jatuh hati padanya." Minyoung menjeda ucapannya beberapa saat, matanya menatap tajam ke arah wajah putra semata wayangnya yang sangat ia sayangi kemudian melanjutkan ucapannya, "latar belakang keluarganya memang lebih kaya di banding keluarga Jung tetapi aku ragu dengan posisinya karena kedua kakaknya adalah laki-laki yang berarti dia tidak memiliki banyak hak atas warisan yang kelak menjadi miliknya."

"Aku mengerti. Aku memiliki rencana lain." Hosoek mengira Jennie hanya menginginkan uang darinya namun Hosoek memiliki rencana untuk Jennie. Ia akan membuat Jennie jatuh hati kepadanya lalu mengambil seluruh kekayaan yang menjadi warisan dari keluarganya lalu ia akan membuang Jennie setelah rencananya berhasil. Jennie sama sekali bukan tipenya, sesungguhnya gadis yang masuk ke dalam kriteria Hosoek adalah Krystal. Wajah polosnya, senyumnya, pembawaannya yang kalem dan tatapan matanya yang sendu. Hosoek ingin sekali memiliki wanita yang telah menjadi milik Taehyung.

"Jangan berlama-lama bermain dengan gadis itu, ia tampak bodoh dan ceroboh. Sama sekali tidak akan berguna jika kau memeliharanya. Menghabiskan uang dan waktumu saja," gerutu Minyoung.

Hosoek hanya menaikkan kedua alisnya, ia memang memancing Jennie dengan uang yang fantastis untuk memeliharanya di dalam apartemennya yang sekarang di tempati oleh Jennie.

"Bagaimana denga Aeroflot? Apa kau telah memiliki cara untuk menyingkirkan anak haram sialan itu?" Minyoung menanyakan pokok permasalahan yang sedang mereka susun akhir-akhir ini.

Hosoek memandangi Minyoung dengan tatapan lurus. "Hanya dengan kematian anak palsumu itu Aeroflot bisa beralih menjadi milikku," jawabnya dengan nada dingin. Rahangnya tampak sedikit mengeras.

"Lakukan serapi mungkin dan satu lagi lakukan kepada keduanya jangan ada yang tertinggal karena istrinya masih ada dan bisa saja sedang berbadan dua, semuanya akan menjadi sia-sia," kata Minyoung dengan mata penuh kebencian.

Hosoek menlan ludahnya, ia tidak mungkin melakukan itu kepada Krystal karena jika Taehyung tersingkir maka ia bisa mendapatkan dua keuntungan. Pertama Aeroflot yang kedua adalah Krystal, bagaimana mungkin ia menyingkirkan wanita yang sangat ia inginkan? Wanita yang membuatnya diam-diam terkesiap saat pertama kali bertemu langsung dan berfantasi liar hanya dengan membanyangkan mata coklatnya menatap di bawah kendalinya.

"Sejak awal seharusnya kau jangan membuat jarak dengan Krystal, kau tidak seharusnya berpura-pura keracunan. Kaulah yang ceroboh dan gegabah. Aku yakin sekarang ia menjadi waspada," kata Hosoek dengan nada yang terdengar kesal. Tatapan matanya mengarah lurus ke arah ibunya.

Bahkan jika harus memilih antara ibunya dan Krystal ia akan lebih memilih Krystal di banding wanita kejam yang tak berperasaan di depannya. Wanita yang dengan kejam meracuni suaminya sendiri, membunuh wanita lain dan bersandiwara seumur hidupnya. Wanita penghianat yang melahirkan anak di luar nikah lalu membesarkan anaknya sebagai anak angkat di rumahnya sendiri.

Tidak terima dengan jawaban putranya, Minyoung membalas tatapan Hosoek dengan tatapan tajam. "Aku lelah bersandiwara selama ini, sangat lelah dua puluh delapan tahun bersandiwara. Bukan waktu yang singkat, biarkan saja ia berprasangka buruk kepadaku karena sesungguhnya semua orang sudah saling berpikiran buruk satu sama lain."

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang