Bunga Lili

596 65 2
                                    

Kai menutup laptopnya kemudian angkit dari duduknya lalu mengikuti langkah kaki Jennie menuju ke kamar di mana gadis itu menginap, pria itu berulang kali menggelengkan kepalanya. 

"Jennie, kau memang tidak bisa berubah ya?" katanya dengan nada sangat dingin ketika mereka telah berada di dalam kamar hotel.

Jennie sama sekali tidak merespons ucapan Kai.

"Masih saja kau pergi ke club dan mabuk lalu tertidur di apartemen seorang pria," Kai langsung mengatakan kebiasaan Jennie yang sudah menjadi hal biasa di matanya.

"Aku tidak sengaja, lagi pula antara kita memang seharusnya tidak perlu lagi ada hubungan," Jennie dengan acuh.

"Pantas saja kau menolak tinggal di apartemenku," kata Kai dengan nada sinis, "baru saja kemarin kau meminta bantuanku dan sekarang kau melakukan hal-hal yang bisa dibilang keji padaku, kau pikir aku pria bodoh yang bisa kau tarik ulur semaumu?"

Jennie tak menghiraukan Kai, ie melpas kemeja pria yang melekat di tubuhnya, tentu saja kemeja itu milik Hosoek. Melemparkannya dengan sembarang dan menyambar handuk yang tergeletak begitu saja di atas ranjang.

Setelah membersihkan tubuhnya, ia melangkah keluar dari kamar mandi dengan handuk yang masih melilit di tubuhnya, Jennie mulai mengemasi barang-barangnya dan sama sekali tak menghiraukan Kai yang duduk di pinggiran ranjang sambil memainkan ponselnya.

"Aku harus check out, aku akan kembali ke Los Angeles malam ini," kata Jennie memberi tahu Kai dengan nada yang terdengar seperti mengusir.

Kai bangkit dari duduknya dan menarik Jennie ke dalam pelukannya, "kita bahkan belum bercinta selama kau berada di London," geram Kai.

"Kai aku sedang terburu-buru," kata Jennie, moodnya sedang dalam keadaan buruk, ia tak tertari bercinta dengan Kai.

Tidak mempedulikan apa yang dikatakan Jennie, Kai menarik handuk yang melilit di tubuh Jennie dan membuat tubuh indah Jennie seketika polos tanpa sehelai benang pun menempel di tubuh itu.

Kai meremas gundukan kenyal di dada Jennie, mencumbu bibir Jennie dengan rakus seolah ia benar-benar pria yang sedang kelaparan dan mulai menyatukan kedua tubuh dengan sedikit kasar dan memaksa, Jennie yang semula menolak mulai menerima dan menikmati permainan panas yang di ciptakan Kai bahkan mereka bergulat di atas ranjang cukup lama, tidak hanya sekali namun tiga kali, hingga senja merayapi kota London pergumulan mereka baru berakhir.

"Apa kau masih berpikir untuk mencari pria lain?" tanya Kai dengan nada mengejek.

Jennie memalingkan wajahnya, ini adalah pertama kali Kai benar-benar membuat tubuhnya terasa hancur di atas ranjang, pria itu seperti sedang menumpahkan kemarahannya pada diri Jennie yang terpendam bertahun-tahun.

"Jennie, selama ini aku memperlakukanmu dengan baik karena kau mencintaimu, aku memperlakukanmu dengan lembut karena kau menganggap kau wanitaku, bukan sebagai teman kencan ataupun sebagai jalang," Kai meraih dagu Jennie mencengkramnya dengan sedikit kasar, "Tapi rupanya kau lebih menyukai perlakuan kasar." Dilepaskannya dagu Jennie kemudian Kai memunguti pakaiannya yang berserakan di lantai, mengenakannya kembali lalu ia melangkah pergi meninggalkan Jennie yang masih terpekur meresapi kata-kata Kai, sekarang ia seperti seorang wanita yang telah di campakkan setelah di pakai, dan tidak lama layar di ponselnya menyala, itu pemberitahuan dari kredit banknya.

Ya sekarang ia seperti seorang pelacur yang di bayar, Kai mentransfer sejumlah uang ke dalam akun banknya.

"Kembalilah ke Los Angeles, bekerjalah dengan baik jika kau belum siap menikah denganku, setelah kau siap beritahu aku," itu bunyi pesan singkat yang di kirim Kai.

Jennie menghela nafasnya, dalam dan panjang.

Usahanya mendekati Taehyung melalui Kai tidak pernah berhasil, berulang kali Kai memergoki dirinya tidur dengan pria lain, namun pria itu hanya memintanya untuk tidak mengulanginya, Jennie juga selalu berjanji berulang kali untuk tidak mengulangi namun janjinya hanya omong kosong belaka, dalam benaknya ia hanya bertekad akan berhenti jika bisa mendapatkan Taehyung. Namun sekarang? Harapan Jennie semakin menipis, karena sepertinya Krystal telah mengambil hati pria itu.

Air mata Jennie tergelincir di pipinya, tiba-tiba hati kecilnya mulai memberontak.

'Apa yang kau cari?' batinnya, hidupnya kini sama sekali tidak bahagia, tidak terarah dan tidak memiliki tujuan.

GUANGZHOU, CHINA

Taehyung meletakkan seikat bunga lili bewarna putih sembari berjongkok di samping sebuah makam. Itu adalah makam ibunya.

"Mama aku datang menjengukmu, aku membawakan seorang menantu yang cantik untukmu" kata Taehyung dalam bahasa mandarin.

"Lihat aku mama, aku pasti akan membahagiakan istriku, seperti pesanmu padaku, aku akan kembali mengunjungimu nanti, aku akan membawakanmu seorang cucu yang cantik seperti ibunya," kata Taehyung lagi.


Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang