Krystal Kesal

598 47 5
                                    

Dua Minggu Kemudian

Setelah membersihkan tangannya Taehyung menghampiri istrinya yang sedang mengawasi pelayan membuatkan kue yang di inginkannya. Taehyung menghadiahkan kecupan manis di kening istrinya kemudian menekuk kakinya untuk menyapa calon buah hati mereka yang berada di dalam perut istrinya.

"Bagaimana keadaan Papa?" Krystal menanyakan kabar ayah mertuanya karena suaminya baru saja kembali dari rumah sakit untuk menjenguk ayahnya.

"Papa menanyakanmu," jawab Taehyung sambil kembali menyapukan bibirnya di kening istrinya.

"Aku merindukan Papa juga, sayang sekali hari ini aku tidak bisa menjenguk Papa," sesal Krystal. Kebetulan hari itu ia baru saja menyelesaikan beberapa pengambilan gambar bersama Jungkook dan Irene.

"Kita bisa menjenguk lagi besok," kata Taehyung. Tangannya menarik sebuah bangku dan mendudukkan istrinya kemudian ia menarik satu kursi kembali dan duduk di samping Krystal.

"Apakah Papa sudah bisa berbicara hari ini?"

Taehyung menggeleng lemah, ia masih merasa bersalah atas apa yang menimpa ayahnya. Ia sangat menyesal, bahkan penyesalannya atas kematian Sohyun dulu tidak ada seujung kuku di banding penyesalannya membenci ayahnya tanpa tahu cerita sesungguhnya. "Papa masih kesusahan untuk membuka rahangnya tetapi dia bisa menggerakkan jarinya, Papa bisa mengetik beberapa kata di layar ponsel," katanya.

"Wow....luar biasa, aku ingin segera bertemu Papa tetapi beberapa hari ke depan aku masih sangat sibuk" ucap Krystal dengan nada penuh dengan kekecewaan yang bersungguh-sungguh.

"Kapa kau berhenti bekerja?" Taehyung tampak mengerutkan keningnya karena hingga sekarang istrinya itu sepertinya masih menikmati pekerjaannya.

"Kami akan menyelesaikan pengambilan gambar untuk pakaian musim semi dan minggu depan adalah pertunjukkan terakhir untuk pakaian musim semi," jawab Krystal dengan nada begitu ringan seolah ia tidak sedang berbadan dua.

"Kau akan berjalan di atas cat walk? Kau juga akan menggunakan sepatu hak tinggi seperti tongkat? Tidak! Aku tidak mengizinkan," ucap Taehyung dengan nada tegas.

Mendengar ucapan suaminya Krystal bangkit dari duduknya, ia berkacak pinggang di depan suaminya sambil matanya melotot galak. "Saat aku tertidur kau bersumpah akan membiarkan aku mengembangkan karierku asal aku bangun, kenapa sekarang kau mengingkari janjimu?"

"Dari mana kau tahu itu?" Taehyung mengerutkan keningnya karena terkejut istrinya mengetahui kalimat yang pernah ia ucapkan saat ia sedang dalam keadaan koma.

"Irene merekam semua saat kau menjagaku," jawab Krystal dengan nada penuh kemenangan telak ia memiliki kartu AS di tangannya.

"Jungkook atau Irene?" Taehyung ingin memastikan, ia masih merasa Jungkook adalah sebuah ancaman baginya.

"Mereka berdua," jawab Krystal, siapa pun yang memberitahunya ia tidak ingin ada yang tahu.

"Di mana rekaman itu?"

"Kau ingin menghilangkan barang bukti? Hahahaha.....Tidak mungkin Hubby karena aku telah mengirimkan kepada Jaehyun," jawab Krystal. Sekali lagi ia menari-nari dia atas kemenangan suaminya.

"Untuk apa?"

"Agar anak kita tahu betapa Daddy nya mencintai Mommy nya," goda Krystal sambil tertawa ringan.

"Jangan merayuku, aku tetap tidak akan mengizinkanmu berjalan di atas cat walk. Titik," kata Taehyung tegas.

"Lihat, kau mengingkari janjimu!" Krystal masih berkacak pinggang di depan Taehyung.

"Aku hanya sedang merayumu saat itu agar kau bangun," jawab Taehyung dengan nada ringan tanpa beban.

"Berani-beraninya kau berbohong kepadaku," sungut Krystal.

"Aku tidak menginginkanmu melakukan fashion show, tidak pernah ," kata Taehyung dengan nada tegas.

Krsytal mendengus. "Kau mengingkari janjimu, aku tidak akan pernah membiarkanmu mengunjungi anakku," ucapnya sambil satu tangannya menunjuk ke arah bawah Taehyung.

"Anak kita." Taehyung melarat ucapan istrinya. Bagaimana mungkin hanya anak Krsytal sementara mereka berdua berjuang membuatnya hingga terkadang kurang tidur dan amndi peluh.

"Kecuali kau menepati janjimu." Krystal mengangkat dagunya.

Itu adalah kartu AS milik Krystal, tentu saja Taehyung hanya mampu mengalah, tidak bisa mengunjungi calon putranya. Apa-apaan itu? Istrinya yang dulunya polos sekarang pandai menyiksa dan membuatnya tak berdaya.

"Baiklah, aku akan mengzinkanmu tetapi aku yang menentukan tinggi hak sepatu yang akan kau kenakan, aku yang akan memilihkannya," kata Taehyung dengan nada pasrah.

"Kau seperti mengenal dunia fashion saja" Krystal mendengus, ia masih tidak ingin mengalah kepada suaminya.

"Jangan meremehkanku," geram Taehyung sambil matanya sedikit menyipit menatap ke arah istrinya yang sekarang seperti seekor rubah licik.

Krystal menatap mata biru suaminya dengan tatapan jengkel. "Menyebalkan, kau tahu aku tidak bisa memakai sepatu terlalu pendek, tinggi badanku tidak sampai 190 cm. Jika aku menggunakan sepatu terlalu pendek aku akan tenggelam di antara model-model yang lain," ucap Krystal gusar.

"Jika tinggimu 190 cm aku akan berpikir ulang untuk menikahimu, itu terlalu tinggi untukku," jawab Taehyung sambil tertawa kecil.

Wajah Krystal menjadi gelap karena guyonan suaminya sangat menjengkelkannya, ia hendak membalikkan tubuhnya tetapi suaminya menangkap pergelangan tangannya dan membawanya ke dalam pelukannya. Taehyung mengecup lembur bibirnya dan berucap, "aku sangat mengagumimu , bahkan jika tinggimu lima meter aku akan menikahimu."

Krystal ingin sekali menggigit lengan suaminya karena hampir membuatnya kesal setengah mati tetapi ia tidak melakukannya.

Malam hari setelah Krystal tertidur, Taehyung turun dari atas ranjang mereka. Ia berjalan menuju ruang belajar dan mengeluarkan tumpukan dokumen yang ia ambil dari mansion yang semula di tempati Minyoung dan ayahnya. Perlahan ia membuka satu persatu tumpukan dokumen usang itu dan mulai membacanya. Batinnya terasa sangat sesak bagai ribuan batu gunung menindihnya.


Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang