Bukan Dia

420 51 4
                                    

"Hanya itu?" Krystal mengerutkan keningnya.

"Ya. Hanya itu. Aku takut ia menghasutmu dan kau membenciku," jawab Taehyung dengan nada datar. Rahangnya tampak sedikit mengeras.

"Aku tidak semudah itu terhasut," jawab Krystal dengan nada kesal, matanya menyorot tajam ke arah mata suaminya.

"Sayang," gumam Taehyung sambil mencoba meraih telapak tangan Krystal, kali ini Krystal tidak menolak. Ia membiarkan suaminya meraih telapak tangannya lalu mengelus dengan lembut menggunakan ibu jarinya. "Maafkan aku. Andai saja aku tahu kau akan menjadi milikku, aku tidak akan mengencani Jennie maupun wanita lain. Aku akan menjadikanmu sebagai cinta pertamaku tapi aku tidak tahu bahwa takdir akan seindah ini," ucap Taehyung sambil merengkuh Krystal ke dalam pelukannya kemudian membawa istrinya duduk di sofa yang berada di dalam kamar tidur mereka.

"Aku benci kenyataan bahwa Jennie adalah mantan teman kencanmu," gumam Krystal lirih. Ia meletakkan wajahnya di ceruk leher Taehyung seolah sedang menikmati aroma suaminya. Meski ia sadar itu hanya sebuah masa lalu namun tetap saja perasaannya terasa terpotong setiap kali mengingat bagaimana kulit lembut suaminya di sentuh oleh Jennie, bagaimana Jennie bersandar di dada suaminya yang bidang, bagaimana Jennie maraba perut Taehyung yang berotot dan bagaimana Jennie menciumi bibir indah suaminya kemudian menyerang di bawah tatapan mata birunya. Semua bayangan itu membuat Krystal frsutasi. Ia merasa cemburu karena Jennie pernah menikmati tubuh suaminya.

"Maafkan aku sayang, aku tidak bisa menghapus masa laluku yang kelam." Taehyung membelai rambut istrinya dengan gerakan penuh kasih sayang seolah-olah ia sedang mencurahkan seluruh kasih sayangnya disana.

Krystal mendongakkan wajahnya menatap Taehyung dengan sorot mata yang begitu sayu seolah-olah mengisyaratkan ketakutan yang dalam. Tatapan mata berwarna coklat yang penuh kekhawatiran itu benar-benar membuat Taehyung merasa sedang dalam lingkaran api neraka. Emosi di dalam dadanya bergerumuh hebat mengingat ternyata Jennie tidak main-main dengan ucapannya dan berarti apa yang diucapkan Jugkook bukan gertakan semata. Ia memang harus waspada terhadap Jennie yang mulai melakukan serangan kepadanya.

"Sayang, aku sangat takut kehilanganmu. Aku ingin menjaga hubungan kita sebaik-baiknya, itulah sebabnya aku memintamu untuk tidak bertemu dengan Jennie sendiri."

Setelah pertemuan yang tidak disengaja di restorang beberapa hari yang lalu, Taehyung langsung memperingatkan Krystal untuk tidak pergi berbelanja maupun ke salon bersama Jennie. Saat itu Krystal langsung mengiyakan karena suaminya telah membuatnya lelah setelah berbakti di bawah kuasanya.

"Aku tidak sengaja bertemu dengannya dan ia bersama Mama Minyoung," kata Krystal lirih. "Setidaknya bisakah kau bertanya bagaimana ceritanya aku bisa bertemu Jennie bukan langsung marah seperti itu."

"Sayang......" Taehyung membawa jemari Krystal mendekati ke bibirnya lalu mengecupnya dengan lembut."Maafkan aku, aku terlalu khawatir," ucapnya.

"Aku tidak tahu sepertinya hubungan kalian di masa lalu, awalnya aku tidak khawatir. Tetapi, sekarang berbeda. Aku tidak ingin sejarah kelam yang di alami Mommy terulang." Krystal menyuarakan ketakutan yang ada di dalam benaknya dengan suara yang lirih.

"Tidak ada hubungan apa pun antara aku dan Jennie kami hanya teman kencan tidak lebih bahkan tidak pernah ada pembicaraan apa pun," kata Taehyung mengatakan yang sebenarnya kepada Krystal. Ia berharap Krystal percaya ucapannya.

"Aku tidak akn mentoleransi jika ada perselingkuhan dalam rumah tangga kita, Mommy pernah mengalami hal buruk seperti itu. Aku yakin bukan hal mudah untuk melalui semua itu apalagi Mommy saat itu memiliki dua orang putra. Mommy sanggup menjalaninya aku belum tentu bisa setegar Mommy karena aku berbeda dengan Mommy," kata Krystal sambil menatap Taehyung dengan tatapan sendu.

"Tolong beri aku kepercayaan darimu sayang. Apa pun yang akan terjadi aku hanya ingin menjadi suamimu, menjadi ayah dari anak-anakmu, aku tidak menginginkan wanita lain dalam hidupku." Taehyung menyelipkan sejumput rambut Krystal ke belakang telinganya.

"Buktikan padaku kau bisa di percaya," kata Krystal. Nadanya melembut.

"Akan kubuktikan sayang dan asal kau tahu Jennie berada di sini bukan karena sebuah kebetulan ia merencanakan semua ini," kata Taehyung dengan wajah serius.

Krystal mengerjapkan matanya beberapa kali. "Dari mana kau tahu?"

"Seseorang memberitahu dan sumber itu bisa dipercaya," jawab Taehyung tanpa memberitahu siapa sumber yang bisa di percaya yang di maksud Taehyung.

"Siapa dia?" Krystal mulai mencerna dan merangkai kejadian demia kejadian, Jennie berusaha berbicara dengan Jungkook kemudian Jungkook berbicaradengan Taehyung secara pribadi.

Sepertinya kejadian itu saling berhubungan.

"Kau tidak perlu tahu sayang, yang jelas sumber itu bisa dipercaya," jawab Taehyung.

"Apakah Jungkook?" Krystal menatap lurus mata Taehyung dengan tatapan menyelidik.

Seketika tubuh Taehyung menegang, bahkan Krystal juga bisa merasakan tubuh suaminya menegang.

"Bukan dia." Taehyung berobohong, ia tidak ingin Jungkook muncul sebagai pahlawan sekarang. Itu tidak di perbolehkan karena sang pahlawan sejati bagi Krystal harus dirinya, bukan Jungkook.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang