Preman Jalanan

585 65 2
                                    

Ketika hendak kembali ke hotel Krystal merengek ingin merasakan naik kereta di Guangzhou, jadi ia memerintahkan Kyungsoo untuk kembali lebih dulu, namun Kyungsoo menolak dengan tegas, pria itu memilih meninggalkan mobil di banding meninggalkan tuannya.

"Biar orang saya yang mengurus mobil," jawab Kyungsoo.

"Terserah kau saja," kata Taehyung sambil melangkah menuju stasiun kereta terdekat.

"Hubby, apa kau memiliki keluarga di sini?" tanya Krystal saat mereka sedang berdiri di tepi peron menunggu kereta yang akan segera datang.

"Nenek dan kakekku ada di sini," jawab Taehyung.

"Kenapa tidak mengunjungi mereka?" 

"Kita akan mengunjungi mereka nanti, kita akan membawakan mereka cicit," kata Taehyung sambil mencium punggung telapak tangan Krystal.

"Apa aku sudah hamil?" tanya Krystal.

"Menurutmu?" Taehyung justru balik bertanya.

Belum sempat Krystal menjawab kereta yang mereka tunggu datang, karena itu adalah sore hari di mana itu adalah jam karyawan kembali dari bekerja, kereta menjadi penuh sesak. Mereka berdiri di dekat pintu karena tidak ada bangku tersisa lagi, Taehyung mengurung tubuh Krystal di dalam kungkungan lengannya agar istrinya tidak tersenggol-senggol penumpang lain. Sesekali Taehyung juga membenarkan topi yang di kenakan istrinya agar orang-orang tidak mengenali wajahnya, Krystal bahkan mengenakan masker di wajahnya.

Setelah mereka turun dari kereta, Krystal bergegas membuka maskernya. "Kadang aku iri pada gadis biasa," gumamnya sambil memasukkan masker ke dalam saku jaketnya.

Taehyung merangkul pundak Krystal sambil mereka melangkah dengan santai tanpa menjawab perkataan Krystal.

Baru saja mereka keluar dari stasiun tiga orang berpakaian seperti berandal tiba-tiba menghadang mereka, lengan mereka penuh dengan tato. Krystal sontak menciut dan merapatkan tubuhnya pada Taehyung.

"Hubby apa kita akan di rampok?" Krystal bertanya dengan nada polosnya.

"Tidak, mereka hanya berandal pemabuk yang butuh uang," bisik Taehyung pelan menggunakan bahasa inggris.

"Serahkan dompet kalian!!!" kata salah satu di antara tiga berandal, sambil memukul-mukulkan benda yang mirip tongkat bisbol ke sebelah telapak tangannya.

"Hubby, berikan saja dompetmu," suara Krystal terdengar bergetar, bahkan tubuhnya juga telah bergetar wajah putihnya tampak pucat pasi seperti aliran darahnya telah berhenti.

Taehyung merengkuh kepala istrinya membenamkan ke dalam dadanya, "jangan di lihat, pejamkan matamu sayang" bisik Taehyung dengan tenang.

"Kyungsoo, bereskan mereka, cari tahu siapa yang mengutus mereka," desis Taehyung, dadanya bergerumuh menahan amarah, jika saja tidak ada gadis lugu yang menempel di dadanya ia pasti telah menembak kepala tiga preman jalanan itu, ingin sekali Taehyung menarik senjata api yang tersemat di pinggangnya jika tidak mempertimbangkan kemungkinan istrinya bisa saja ketakutan kepadanya.

Ia menjentikkan jemarinya Kyungsoo dan seorang yang berpakaian biasa yang berdiri tak jauh dari tempat mereka berdiri segera maju menghajar preman jalanan itu.

Rahangnya mengeras sambil mengangkat tubuh Krystal, menggendongnya ala bridal style melangkahkan kakinya menuju hotel, sementara Krystal masih menyembunyikan wajahnya di dada Taehyung hingga mereka tiba di dalam kamar hotel tempat mereka menginap.

"Buka matamu sayang, kita telah aman," bisik Taehyung.

"Apa mereka mengambil dompetmu?" tanya Krystal dengan suara lirih.

"Kyungsoo membereskan mereka," jawab Taehyung dengan perasaan geli, apa istrinya pikir dompetnya akan dengan mudah di serahkan kepada begundal jalanan?

"Di mana Kyungsoo? Apa ia terluka?" Krystal segera berusaha melepaskan dirinya dari Taehyung begitu mendengar Kyungsoo menghadapi preman-preman yang menghadang mereka.

Taehyung tersenyum, "mereka bukan lawan Kyungsoo, ayo bersihkan tubuh kita, setelah itu kita makan."

"Tapi--"

"Percayalah, aku memiliki banyak pengawal, tiga preman seperti itu tidak akan bisa menyentuh kita bahkan seujung rambut sekalipun," Taehyung berusaha meyakinkan istrinya.

"Apa kau seorang gangster?" tanya Krystal dengan mimik konyolnya.

"Gangster hanya ada di dalam film action sayang," jawab Taehyung dengan kilatan mata dingin.

"Benarkah?" tanya Krystal, ia tidak yakin, ia menaruh curiga pada suaminya, suaminya sangat ahli dalam menembak, suaminya itu bertangan dingin, suaminya bisa membungkam media, suaminya memiliki banyak pengawal yang sangat ketat dan tersembunyi.

Taehyung mengangguk, "Ayo mandi, tubuhku terasa lengket, kita terlalu banyak tinggal di luar ruangan hari ini, dan kau juga pasti lelah bukan?"

Krystal mengangguk meski ia sedikitpun tidak puas dengan jawaban suaminya, ia yakin ada sesuatu yang di sembunyikan oleh suaminya.

Pagi harinya Krystal menyantap sarapannya dengan anggun, sesekali ia melirik ke arah Taehyung yang duduk tepat di depannya, pria itu telah selesai dengan sarapannya, ia hanya memakan dua lembar roti dan secangkir kopi pagi itu.

"Hari ini aku yang akan menerbangkan pesawat sendiri, apa kau mau duduk di bangku co pilot?" tanya Taehyung.

"Ke mana pilotmu?" tanya Krystal seolah tidak tertarik dengan tawaran suaminya.

"Bukankah aku seorang pilot?" Taehyung balik bertanya.

"Kau bukan pilot," protes Krystal.

"Lisensi pilotku tidak mungkin di cabut, bahkan jika aku kehilangan perusahaan aku masih bisa bekerja menjadi pilot lagi," jawab Taehyung dengan nada percaya diri.

"Baguslah, setidaknya suamiku bukan pengangguran," jawab Krystal acuh.

"Kau tidak akan pernah bisa meninggalkanku meskipun aku menjadi pengangguran sayang," kata Taehyung dengan nada menggoda.

"Kau terlalu percaya diri," kata Krystal menutupi kegugupannya, ia membelalakkanmatanya karena merasa di goda Taehyung.

"Aku rindu menerbangkan pesawat, bagiku menerbangkan pesawat dan melihat dunia dari atas, menembus awan sangat menenangkan" suara Taehyung terdengar getir, entah karena apa, hanya dia yang tahu. 

Krystal mengerjap-ngerjapkan matanya memandangi wajah suaminya yang seperti sedang memikirkan sesuatu.

"Meski sekarang ada yang lebih menyenangkan daripada menerbangkan pesawat," Taehyung meralat kata-katanya saat ia menyadari istrinya memandanginya dengan tatapan curiga.

"Oh ya apa itu?" tanya Krystal dengan acuh sambil melahap paprika dari garpunya.

Taehyung tidak menjawab, tatapannya justru berpindah pada tangan Krystal yang kini tengah asik menusuk tomat dengan garpunya namun rupanya tomat itu tampak licin dan menggelinding di piringnya, Taehyung tersenyum simpul, ia mengambil garpu miliknya dan menusuk tomat itu dengan garpu di tangannya kemudian menyuapkan ke dalam mulut Krystal.

'Benar-benar seperti anak kecil,' batin Taehyung gemas.

Akhirnya sarapan pagi Krystal selesai dengan bantuan Taehyung.

"Hubby jam berapa kita terbang ke Korea?" 

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang