Siapa Namamu

499 46 3
                                    

"Daddy saja yang memutuskan, aku rasa kau lebih tahu." Taehyung benar-benar tidak mampu memilih ketiga saudara iparnya yang tentu saja semuanya memiliki kemampuan luar biasa.

"Baiklah, kalau begitu aku akan meminta Seokjin untuk datang kesini membantumu mengamankan perusahaan," kata Seojoon kemudian ia melanjutkan ucapannya, "kau Jungkook, karena kau dan Irene yang telah menyelamatkan kedua anakku ini aku sangat berterima kasih kepadamu. Kau juga harus menganggap kami keluargamu, anggap aku orang tuamu jadi kau dan Irene tidak boleh lagi sungkan kepada kami."

Taehyung menatap Jungkook dengan tatapan tidak percaya atas apa yang barusan di dengarnya. Ternyata dia diselamatkan dua kali oleh orang yang selalu dia anggap sebagai saingan cintanya. Ternyata Krystal istrinya itu memang di kelilingi oleh orang-orang yang berhati tulus kepadanya. Benar kata Krystal jika Jungkook menginginkan Krystal tentu saja Jungkook tidak akan peduli kepada Taehyung. Jungkook bahkan seharusnya memiliki dua kali kesempatan untuk membiarkan dirinya mati kemudian ia bebas mendekati Krystal.

Flashback on.

Jungkook membayar seorang untuk mengikuti seluruh gerak-gerik Jennie karena ia mendengar dari Irene bahwa Jennie tinggal di kediaman Krystal dan Taehyung selama beberapa hari. Jennie datang ke mansion mewah yang di tinggali oleh Krystal saat itu kebetulan Jungkook dan Irene sedang berada di sana karena Taehyung mengundang mereka berdua untuk makan malam bersama. Ketika hendak kembali mereka  berpapasan dengan Jennie yang datang ke sana. Awalnya Jungkook mneyangka jika Jennie hanya berkunjung sebagai keluarga Krystal kemudian ia meminta Irene untuk menanyakan kepada Krystal apa urusanJennie datang ke tempat tinggalnya pukul sepuluh malam.

Mendengar apa yang di tuturkan Krystal melalui Irene Jungkook merasa tidak percaya begitu saja kepada Jennie. Ia memberanikan diri menghubungi Seojoon meskipun sebenarnya ia khawatir akan dianggap lancang oleh Seojoon kemudian ia menceritakan apa yang sedang terjadi bahwa Jennie merencanakan sesuatu yang jahat kepada Krystal. Jungkook bahkan mengirimkan foto dimana Jennie menemui seorang mafia untuk memberikan sebuah misi. Misi yang Jungkook tebak adalah merusak helikopter yang akan di terbangkan oleh Taehyung.

Beberapa hari kemudian Seojoon tiba-tiba menghubungi Jungkook dan mengatakan bahwa Jennie, Taehyung, Krystal dan Kyungsoo mereka berempat tidak bisa dilacak keberadaannya. Signal ponsel di ponsel mereka tidak ada satu pun yang bisa terdeteksi. Tanpa berpikir panjang Jungkook langsung mengemudikan mobilnya menuju ke kediaman tempat Krystal dan Taehyung. Sampai di sana pelayan mengatakan bahwa mereka berempat baru saja pergi menaiki helikopter. Jungkook nyaris kehilangan darahnya mendengar mereka telah menaiki helikopter dan pergi entah ke mana.

Setelah menunggu dengan perasaan tidak menentu satu jam kemudian ia mendapat kabar dari Seojoon bahwa ponsel Taehyung terdeteksi melakukan panggilan darurat internasional. Seojoon langsung mengirimkan detail lokasi kepada Jungkook. Ia segera mengemudikan mobil secara membabi buta di jalanan menuju pegunungan di mana Taehyung berada, ia tidak lagi memperhitungkan kecepatannya. Yang ia pikirkan adalah nyawa sahabatnya. Di dalam perjalanan Jungkook menghubungi Irene untuk menyusulnya ia juga menginstruksikan kepada Irene untuk membawa tim medis beserta ambulans.

Dengan bantuan beberapa warga lokal yang tinggal di pedesaan bukit, Jungkook menyusuri bukit yang di selimuti salju. Sesampainya di sana ternyata Kyungsoo sedang terseok-seok menggendong Krystal mencoba membawa nonanya menuruni bukit. Jungkook segera mengambil alih dan meminta Kyungsoo untuk menunjukkan di mana Taehyung berada. Warga lokal yang membantu Jungkook segera menuju tempat Taehyung berada.

FLASHBACK OFF

Dua hari kemudian Hosoek yang duduk di ruang kerjanya, ruangan itu seharusnya adalah milik Taehyung. Kepalanya terasa berdenyut, kematian Taehyung ternyata tidak membuatnya mudah mendapatkan apa yang ia inginkan. Hosoek telah beberapa kali menghubungi pengacara keluarga Kim, ia bermaksud mengambil alih perusahaan agar menjadi sah atas nama dirinya sendiri. Tetapi, pengacara itu selalu memiliki alasan untuk menghindari pertemuan dengan Hosoek. Merasa terus di hindari Hosoek berencana menemui langsung pengacara itu dan melakukan kekerasan jika pria tua itu masih saja terus keras kepala tidak bersedia menuruti kemauan Hosoek.

Baru saja sebuah rencana kejahatan yang akan ia lancarkan kepada pengacara keluarga Kim ia dapatkan, tiba-tiba pintu ruangannya terbuka. Sesosok pria tampan berdiri di depan pintu ruangannya. Pria itu adalah Seokjin kakak ipar Taehyung. Di belakang Seokjin berdiri tampak seorang pria tua bersamanya, dia adalah pengacara keuarga Kim yang baru saja ia akan celakai. Kehadiran mereka seperti mimpi di siang hari bagi Hosoek.

"Maaf, Sir....." Sekretaris Hosoek tampak ketakutan karena Seokjin yang memaksa untuk masuk ke ruangan CEO.

Hosoek hanya mengibaskan tangannya memberikan isyarat kepada sekretaris itu untuk menjauh.

"Ayo masuk dan duduklah," ucap Hosoek dengan nada ramah dan bersahabat.

"Kau tidak terkejut?" tanya Seokjin dengan nada datar namun bibirnya mengulas senyum sinis.

"Tentu saja aku terkejut, kau tidak memberitahu akan datang," jawab Hosoek sambil bangkit dari duduknya dan menuju sofa yang ada di ruangan itu. "Apa kau ingin kopi? Sekretaris akan menyediakan untuk kalian." Hosoek menawarkan kopi untuk kedua tamunya.

"Oh tidak perlu, kami hanya sebentar,"jawab Seokjin sambil mendudukkan bokongnya. Ia dengan santai dan sedikit angkuh mneyilangkan kakinya dan meletakkan sikunya di sofa, jemarinya mengelus-elus dagunya.

"Aku turut berduka cita atas meninggalnya adikmu," ucap Hosoek berbasa-basi.

Seokjin tersenyum sinis. "Iya," jawabnya singkatdan nadanya juga acuh. "Oh iya, siapa namamu? Aku tidak mengingatnya," tanya Seokjin dengan nada sedikit mengejek.


JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT 

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang