Bermain Piano

510 50 5
                                    

Satu minggu setelah Krystal terbangun dari tidurnya akhirnya ia di perbolehkan pulang setelah melalui berbagai macam tahapan pemeriksaan. Bukan hanya keadaan tubuhnya tetapi janin yang ada di dalam kandungannya juga di pantau secara ketat. Sementara keadaan Taehyung juga telah semakin membaik, ia mulai bisa melangkahkan kakinya meskipun masih memerlukan bantuan tongkat karena tulang kakinya tidak sepenuhnya mampu menumpu berat badannya.

Sementara Jessica dan Seojoon memutuskan untuk tinggal di Moscow, tentu saja untuk mengawasi Krystal dan Taehyung, ia tidak mungkin meninggalkan Moscow mengingat Krystalsedang mengandung cucu pertamanya, sementara menantunya masih tidak bisa berjalan dengan benar.

"Sayang apakah ingin memakan sesuatu?" Taehyung berdiri di sampin Krystal yang sedang duduk di kursi ruang makan.

"Aku tidak lapar," jawab Krystal sambil membaca tulisan di layar iPadnya.

"Kau tidak mungkin tidak lapar, kau pasti lapar. Apa kau ingin aku memasakkan sesuatu untukmu? Katakan sayang, apa yang ingin kau makan."

Ini bukan kali pertama suaminya begitu cerewet dan terus menempel di tubuhnya seperti seekor gurita menempelkan tentakelnya. Krystal meletakkan iPad di tangannya kemudian menatap suaminya dengan tatapan malas. "Tapi aku sungguh tidak lapar," katanya.

"Ayolah, katakan kau ingin makan sesuatu." Taehyung masih saja mendesak Krystal.

Merasa suaminya semakin menyebalkan Krystal tersenyum mengejek berkata, "Aku rasa kepalamu benar-benar terbentur."

"Kau benar, kita terbentur berdua bukan?"

"Tetapi aku baik-baik saja aku tidak menjadi aneh," jawab Krystal dengan nada geli.

"Sayang, aku hanya takut bayi kita kelaparan, kau harus makan sesuatu." Taehyung menunduk dan menciumi rambut istrinya.

"Jika dia lapar ia bisa memanggilku," kata Krystal sambil mengelus perutnya yang masih saja sedikit rata meski tidak serata dulu.

"Apa kau ingin memakan masakanku?" Taehyung benar-benar ingin memasakkan untuk istrinya, di samping ia takut janin yang berada di dalam kandungan istrinya itu kelaparan ia heran mengapa istrinya tidak mengalami mengidam seperti kebanyakan ibu hamil yang ia baca di internet.

Krystal menggelengkan kepalanya. "Sejak kapan kau jadi tukang masak?"

"Aku takut kalian kelaparan," kata Taehyung lagi.

"Dia tidak lapar," kata Krystal.

"Kalau begitu katakan apa yang ingin kau makan untuk nanti malam? Aku akan menyiapkannya." Taehyung menatap mata istrinya dengan tatapan penuh harap seolah seorang hambe menunggu perintah tuannya.

Krystal menatap suaminya dengan tatapan semakin kesal. "Kau tahu ini jam berapa? Kita baru saja sarapan dua jam yang lalu, kau menanyaiku untuk makan malam. Kau benar-benar konyol dan kau terus saja tidak mengizinkan aku menjauh dari ruang makan seolah-olah kehamilanku ini seperti seorang yang kelaparan, kau akan membuat tubuhku gemu," katanya.

"Memang seharusnya wanita hamil itu menjadi gemuk, sayang."

"Dari mana kau tahu?"

"Selama kau tidur aku membaca artikel tentang wanita hamil dan setiap hari aku menghafal kan dongeng untuk anak-anak, apa kau tidak mendengar saat aku mendongengkan cerita anak-anak di sampingmu?" wajah Taehyung tampak begitu serius saat mengucapkan kalimatnya membuat Krystal menyemburkan tawanya.

"Ternyata kau sangat konyol." Krystal tertawa geli."Bagaimana jika aku memainkan sebuah lagu untukmu? Aku rindu bermain piano."

"Ah, ide bagus. Baiklah, ayokita bermain piano bersama." Taehyung mengulurkan tangannya yang di sambut hangat oleh Krystal.

Dua sejoli itu berjalan beriringan menuju tempat dimana piano di rumah itu berada, kemudian mereka berdua memainkan beberapa lagu romantis dengan serasi  meskipun ada beberapa bagian yang salah dari permainan nada yang di ciptakan oleh Taehyung. Tetapi, sama sekali tidak mengganggu hingga mereka berhasil menyelesaikan seluruhnya. Setelah permainan piano mereka berdua masih duduk dengan nyaman di kuri piano , kemudian Krystal bertanya kepada Taehyung."Sebenarnya telah lama aku menanyakan tentang hal ini."

"Apa itu?"

"Dari mana kau belajar bermain piano?"

Taehyung menyapukan bibirnya di kening Krystal.

"Ketika aku kecil Papaku sering mengadakan pesta dan perjamuan. Tidak terhitung berapa puluh kali Papa mengundang Granddad untuk mengisi acara perjamuan yang di selenggarakan Aeroflot. Papa selalu membanggakan Granddad karena mereka sama-sama berasal dari Rusia. Kemudian diam-diam aku ingin sekali seperti master Edward, aku mengikuti ekstrakulikuler di sekolah belajar piano. Aku ingin menjadi seorang pianis tetapi Minyoung tidak mengizinkanku, ia berkata Papa akan marah jika aku bermain piano. Aku harus menjadi seorang pengusaha bukan pemain piano. Kau tahu di masa lalu aku selalu terhasut olehnya, aku mendengarkan apa pun yang di katakan Minyoung," ujar Taehyung panjang lebar.

"Sekarang karena kau telah memiliki seorang istri pianis terlebih dia adalah cucu master Edward aku merasa sangat bersyukur, cita-cita aku untuk menjadi seorang pianis itu sudah tercapai, itu sangat cukup." Taehyung kembali menyapukan bibirnya di kening Krystal.

Mendengar apa yang di ucapkan oleh Taehyung membuat wajah Krystal tampak merah merona, di dunia ini begitu banyak keajaiban dan kebetulan yang indah yang terjadi di dalam hidupnya apalagi semenjak ia tahu bahwa di dalam rahimnya telah tersemai benih cinta mereka , debaran detak jantungnya semakin tidak beraturan, seolah jantungnya semakin meronta-ronta tiap kali ia menatap wajah tampan suaminya.

"Katakan kepadaku bagaimana kau bisa menyusup di dalam mansion Granddad ku? Tiba-tiba kau juga akrab dengannya kau tahu aku saat itu sangat terkejut," kata Krystal sambil menggeser tubuhnya menghadap suaminya.


JANGAN LUPA VOTEDAN COMMENT

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang