Tetangga

383 40 3
                                    

"Irene, bisakah kau tinggalkan kami berdua?" Jungkook tiba-tiba membuka suaranya seolah memecah suasana sedih.

Mendengar permintaan Jungkook, Irene dan Krystal merenggangkan pelukan mereka. Krystal sekali menyapu air matanya menggunakan telapak punggung telapak tangannya.

Setelah Irene menjauh, Jungkook justru iku menjauh dari Krystal. Tetapi, pria itu muncul kembali ke hadapan Krystal dengan membawa sebotol air mineral dingin dan membuka tutup botol kemudian menyodorkan kepada Krystal agar mantan tunangannya meminumnya.

Setelah Krystal meminum air mineral, Jungkook mendekati Krystal dan dengan gerakan lembut ia meletakkan bokongnya di samping Krystal, ia merangkul bahu Krystal dengan gerakan lembut, mengelus-elus pundak lengan Krystal dengan hati-hati. Krystal menyandarkan kepalanya di pundak Jungkook dan suasana cukup hening karena hampir sepuluh menit tidak ada percakapan di antara mereka.

"Apa kau masih ingin menangis?" Jungkook bertanya dengan nada penuh kasih sayang.

Mendengar pertanyaan Jungkook, Krystal tampak mengatur nafas dan juga mencoba mengatur emosinya. "Sekarang aku benar-benar terlihat seperti wanita yang sangat memprihatinkan, ya? Padahal pernikahanku baru beberapa bulan," katanya.

"Apa kau sudah bertanya kepada suamimu bagaimana kronologi sesungguhnya?"

Mendengar pertanyaan Jungkook, Krystal hanya menggeleng pelan.

"Krys, di lihat dari video itu suamimu tampak sedang mabuk. Dia bisa saja melakukan itu dalam keadaan tidak sadar." Jungkook mencoba mengamati dan memahami video yang beredar luas di internet. Taehyung tampak tidak bisa berdiri dengan benar saat itu.

Entah benar atau tidak perselingkuhan Taehyung, yang jelas sekarang Jungkook ingin sekali menghajar Taehyung yang telah membuat gadis yang ia cintai menangis dan terluka. Jungkook mengenal Krystal, ia adalah gadis yang hampir tidak pernah menangisi hal-hal sulit karena hidupnya teramat mudah. Bisa di bilang, ini adalah kali pertama ia melihat Krystal menangis.

Krystal menggeleng. "Tae masih berada di New York saat ini. Aku tidak tahu kapan ia kembali dan aku tidak ingin bertanya kepadanya," jawab Krystal lirih.

"Seharusnya kau tidak boleh meninggalkannya begitu saja kau harus bertanya sebelum kamu ambil keputusan kalian harus berbicara berdua untuk meluruskan masalah ini," kata Jungkook dengan sangat hati-hati, ia tidak ingin terkesan menyalahkan Krystal yang meninggalkan rumahnya. Sepenuhnya ia memahami wanita adalah makhluk yang bertindak menggunakan perasaannya.

Mendengar ucapan Jungkook, Krystal menjauhkan kepalanya dari Jungkook. Ia menggeser sedikit tubuhnya agar ia bisa berhadapan dengan Jungkook. "Jungkook. Kau tidak merasakan apa yang aku rasa," ujar Krystal dengan nada yang sedikit meninggi. Tatapan matanya menyorot tajam ke arah Jungkook.

Jungkook akan menduga Krystal akan bereaksi demikian, ia membalas tatapan tajam Krystal dengan tatapan mata yang sangat lembut. Ia juga meraih telapak tangan Krystal dan menggenggamnya. "Maafkan aku," gumamnya."

"Maaf? Untuk apa?" tanya Krystal tampak kebingungan.

"Maafkan aku karena meninggalkanmu di altar pernikahan." Jungkook menjeda ucapannya sebentar, "Andai aku tidak meninggalkanmu mungkin kau tidak harus mengalami ini semua."

Mendengar apa yang Jungkook ucapkan, Krystal kembali meledakkan tangisnya. "Semua adalah kesalahanku sendiri. Aku yang merusak persahabatan kita, aku menerima cintamu padahal aku tidak memiliki perasaan apa pun. Aku hanya memikirkan diriku sendiri. Sebenarnya akulah yang egois, aku yang salah. Bahkan pernikahanku dengan Taehyung juga kesalahanku. Semua karena keegoisanku," ratap Krystal.

Jungkook terkesiap, ia mengira pernikahan Krystal dan Taehyung karena cinta bukan karena anak yang di inginkan oleh Krystal. "Jadi kau tidak mencintainya? Kau hanya juga ingin anak darinya?" Jungkook benar-benar tidak mengerti kenapa ada seorang gadis seperti Krystal yang hanya menginginkan anak yang lucu dari rahimnya.

"Awalnya iya. Tetapi, aku merasakan rasa yang berbeda padanya. Jantungku berdetak cepat dan sangat kencang setiap kali berada bersamanya bahkan hanya mengingat namanya saja jantungku berdetak sangat kencang tidak pernah merasakan itu kepadamu," Krystal mencurahkan isi hatinya kepada Jungkook.

Bibir Jungkook mengulas senyum mendengar jawaban Krystal. "Jadi kau telah menemukan getaran itu?"

Krystal mengangguk. "Aku sangat bodoh dan memprihatinkan bukan?"

Jungkook tidak menjawab pertanyaan Krystal, ia justru membelai rambut di kepala Krystal.

"Jungkook, jika aku bercerai apakah dunia menertawakanku?"

"Tidak ada yang menertawakanku, tidak akan ada. Semua manusia pernah mengalami hal-hal yang tidak di inginkan dalam hidupnya. KIta bahkan tidak tahu satu menit kemudian apa yang akan terjadi dalam hidup kita," kata Jungkook terdengar begitu bijaksana.

"Apa yang harus aku lakukan?"

"Kembalilah ke rumahmu. Sebenarnya aku tidak menyukai langkahmu kau melarikan diri dari masalah," jawab Jungkook. Ia tulus menyuarakan apa yang ada di dalam benaknya.

Mendengar jawaban Jungkook, Krystal menundukkan kepalanya."Tidak, aku tidak ingin bertemu dengannya sekarang."

"Lalu apa yang akan kau lakukan?" kali ini Jungkook yang balik bertanya.

Krystal menggeleng. Dengan suara lirih ia menjawab, "asistenku sedang mengurus sewa satu unit apartemen di sini. Kuharap jarak tempat tinggal kita tidak terlalu jauh atau mungkin jika beruntung bisa mendapatkan lantai yang sama agar kita bisa menjadi tetangga."

Jungkook nyaris tersedak mendengar jawaban Krystal. "Jadi kau yakin meninggalkan tempat tinggalmu?"

Krystal mengangguk, anggukannya membuat Jungkook merasa dilema. Ia yakin setelah ini akan ada drama baru di internet. Jeon Jungkook membawa kabur mantan tunangannya yang kini telah resmi menjadi istri sah pemilik maskapai terbesar di Rusia, mereka bahkan tinggal satu atap dan mereka tampaknya menjalin cinta kembali. Jungkook ingin sekali menertawakan nasibnya, wanita yang di cintai kini sedang terluka dan ia sedang berperan sebagai seorang pahlawan di dalam drama ini.

 Jungkook ingin sekali menertawakan nasibnya, wanita yang di cintai kini sedang terluka dan ia sedang berperan sebagai seorang pahlawan di dalam drama ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang