Sangat Cantik

521 48 2
                                    

Krystal mengamati wajah ayah mertuanya. Pria yang terbaring tak berdaya itu menurut pengamatan Krystal, ekspresi wajahnya tampak sangat tidak bahagia. Meskipun Krystal tidak pandai mengenali seseorang dengan cepat namun ia mampu membaca mimik wajah karena bertahun-tahun ia melangkah di catwalk dan sesi pemotretan ia juga harus eblajar mengekspresikan wajahnya. Menurut pandangan Krystal pria itu tampak sedang marah.

"Papa, aku membawa istriku untuk menemuimu, namanya adalah Krystal." Taehyung berbicara dengan nada rendah kepada ayahnya.

"Dia memiliki darah Asia seperti ibu kandungku." Taehyung kembali menjeda ucapannya, menelan ludahnya yang terasa pahit. "Ia juga memiliki darah Rusia, kakeknya adalah Master Edward. Kau tentu tahu bukan Master Edward? Pianis yang sangat aku idolakan sejak kecil."

Krystal terkesiap mendengar apa yang di tuturkan oleh suaminya, suaminya mengidolakan kakeknya?

"Kau harus sembuh, lihat betapa bahagianya rumah tangga kami. Kau bisa bermain dengan cucumu." Taehyung kembali melanjutkan ucapannya, rahangnya tampak sedikit mengeras.

Krystal yang berada di samping Taehyung meraih telapak tangan pria itu dan menggennggam erat. Kemudian Krystal berucap, "Papa, perkenalkan nama ku Krystal, aku adalah istri dari putramu Taehyung, aku sangat senang bisa bertemu denganmu. Aku harap kau segera sembuh agar bisa menyaksikan pernikahan kami yang akan segera dilangsungkan, kami ke sini untuk meminta restumu."

"Kami akan sering datang untuk mengunjungimu," kata Taehyung sambil meremas telapak tangan Krystal. Taehyung merasa hatinya tergigit melihat keadaan ayahnya begitu lemah. Pria yang begitu di takuti di dunia bisnis di negaranya kini bagai sepotong daging yang teronggok tak berdaya. Taehyung hanya dua kali mengunjungi Jae wook. Pertama di rumah sakit dan yang kedua adalah saat ia baru saja kembali ke Moscow dan yang ketiga adalah sekarang.

Selama ini Taehyung sama sekali tidak pernah peduli kepada keadaan ayahnya, yang ia pedulikan hanya rasa sakit hatinya karena Jae wook menyakiti ibu kandungnya. Wanita yang melahirkan Taehyung. Tetapi, sekarang melihat keadaan Jae wook ia merasa iba. Bagaimanapun Jae wook adalah ayah kandung nya dan kekayaan yang Taehyung terima sekarang adalah hasil jerih payah Jae wook ayahnya. Semua kenyamanan yang Taehyung terima berasal dari Jae wook. Taehyung berpikir untuk memberikan Jae wook kesempatan untuk hidup dan menikmati hari tuanya dengan damai. Ia ingin memaafkan ayahnya.

"Selamat datang kembali nyonya Kim." Taehyung meraih pinggang Krystal dengan gerakan yang sangat lembut sambil melangkah memasuki bangunan tempat tinggal mereka.

"Mulai sekarang kau adalah tuan rumah di sini, kau atur semuanya sesuai kemauanmu bahkan jika kau ingin mengubah interior dan seluruh perabotan di dalam rumah ini kau boleh melakukannya."

"Aku tidak terlalu mengerti desain interior, lagi pula menurutku semua yang ada di dalam rumah ini sudah sempurna," kata Krystal.

"Rumah ini sempurna karena kau ada di dalamnya." Taehyung menghentikan langkahnya kedua lengannya melingkar posesif di pinggang dan matanya yang biru menatapnya dengan mesra.

Krystal tersipu mendengar kata-kata manis Taehyung, jantungnya berdegup kencang dimana tatapan mereka bertemu. "Kau mulai lagi berkata-kata manis," protes Krystal yang disertai dengan rona wajah yang bewarna merah.

"Kata-kata manis? Kurasa tidak." Taehyung mengangkat tubuh Krystal menggendongnya ala bridal style dan melangkah kan kakinya memasuki kamar mereka.

"Aku merindukanmu." Taehyung menurunkan istrinya, mereka berdiri berhadapan, bibir mereka bertemu. Saling mencumbu, ciuman yang dalam penuh gairah. Seolah mereka berdua telah lama tidak melakukannya.

Bibir Taehyung berpindah mencumbui leher Krystal, menelusuri setiap jengkal leher istrinya. Krystal mengerang.

Mulut Taehyung berada di pundak Krystal, setelah tangannya mulai menurunkan resleting di punggun Krystal. Dengan gerakan terampil Taehyung melepas pengait bra membiarkan pakaian Krystal terjatuh di lantai. Ia sedikit menunduk kemudian mulutnya berada di dada istrinya. Ujung jemari Krystal merayap di antara rambut Taehyung, menelusuri kepala pria itu.

Merek berpindah ke atas ranjang, Taehyung mencium perut Krystal, sekali lagi Krystal mengerang. Dengan gerakan tidak sabar Taehyung menarik celana dalam Krystal hingga kain tipis itu robek, ia tidak peduli. Satu jemarinya telah berada di dalam kehangatan Krystal. Sementara bibir mereka telah bertemu kembali.

"Sayang, sekarang...."

"Apa yang kau inginkan?"

"Dirimu di dalamku," rintih Krystal yang tampak tersiksa.

"Memohonlah sayang," geram Taehyung.

"Aku ingin dirimu, di dalam tubuhku sekarang." Tatapan mata Krystal tampak berkabut gairah.

Taehyung tersenyum mendengar istrinya memohon, ia menempatkan dirinya di depan tubuh istrinya. Menyatukan kedua tubuh sedikit demi sedikit hingga tubuh mereka bersatu dengan sempurna. Mengentak perlahan, terkadang kasar dan cepat.

Krystal melingkarkan kakinya di pinggang Taehyung dan mulai mencari sesuatu yang akan membuatnya meledak.

"Buka mata mu dan tatap aku, sayang." Taehyung melambatkan gerakanya.

Krystal menuruti apa kata suaminya, tatapan mata mereka bertemu.

"Kau harus tau sayang. Kau sangat cantik saat di bawahku," ucap Taehyung dengan suara parau.

Taehyung mempercepat gerakannya dan tidak lama gelombang itu datang bersamaan. Taehyung ambruk di atas tubuh Krystal.

"Apa ada ronde kedua?" tanya Taehyung sambil mulutnya melahap puncak dada milik istrinya.

"Aku tidak mengatakan ada ronde kedua," ucap Krystal sambil ujung jemarinya menyibak rambut di kening suaminya.

"Tapi aku ingin ronde kedua, yang lebih menantang."

"Kalau begitu bersiaplah." 

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang