Kaisar Bermata Biru

601 61 5
                                    

Wajah penjaga permainan itu terlihat begitu masam karena bisa di pastikan ia bisa bangkrut jika Taehyung meneruskan permainannya. Krystal buru-buru menarik lengan suaminya karena melihat ekspresi gelap pemilik tempat permainan tersebut.

"Hubby, sudah cukup," kata Krystal, nyali nya mengerucut karena melihat wajah masam pemilik arena itu.

"Baik," Taehyung meletakkan tembakan mainan di tangannya sambil ekor matanya melirik tajam pada pemilik tempat permainan.

Mereka kembali ke hotel tempat mereka menginap dengan membawa puluhan boneka kecil yang berbentuk berupa-rupa binatang. Taehyung benar-benar tidak mengerti apa istimewanya mendapatkan boneka dari tempat seperti itu, bukankah begitu banyak boneka di jual di toko?

Sesampainya di hotel Taehyung memanggil layanan kamar dan meminta pegawai hotel untuk mencuci seluruh boneka mini itu, Krystal terkekeh melihat tingkah suaminya yang begitu mencintai kebersihan. Setelah memastikan Krystal tertidur Taehyung memanggil Kyunsoo, mereka duduk berhadap-hadapan di bangku yang berada di tepi kolam renang.

"Aku ingin menanyakan sesuatu padamu," kata Taehyung dengan nada tegas.

"Saya akan menjawab jika saya tahu tuan," jawab Kyungsoo dengan nada sangat sopan.

Taehyung memandang wajah Kyungsoo dengan tatapan menyelidik, wajah pria di depan Taehyung itu tampak begitu tenang dan tatapan matanya seolah tidak memiliki rasa gentar bahkan jika harus membunuh musuh.

"Berapa lama kau bersama Krystal ?" tanya Taehyung.

"Saya menjaga nona sejak saya tinggal di London," jawab Kyungsoo.

"Berapa tahun?"

"Itu sekitar enam atau tujuh tahun."

Taehyung mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Kau selalu di sampingnya?"

"Ya tuan, saya selalu berada di samping nona."

"Apa ia penakut?"

"Tidak tuan, nona tidak penakut," jawab Kyungsoo dengan tegas.

"Benarkah?" suara Taehyung begitu dingin namun tatapannya sangat mengintimidasi.

"Saya mengatakan sebenarnya tuan," jawab Kyungsoo dengan tenang namun terdengar tegas.

"Sekarang aku yang menggajimu," kata Taehyung seolah ia tidak puas dengan jawaban Kyungsoo.

"Ya tuan, saya tahu."

"Katakan yang kau tahu padaku," kata Taehyung semakin terdengar mengintimidasi Kyungsoo.

"Saya sudah menjawab semua yang tuan tanyakan pada saya," jawab Kyungsoo dengan nada datar.

Taehyung dapat menilai betapa setianya pria yang satu ini, bahkan mungkin jika ia menodongkan pistol di kepala Kyungsoo, pria ini akan lebih memilih peluru menembus otaknya di banding ia menjadi penghianat. Sudut bibir Taehyung terangkat, ia tidak akan bisa mengorek informasi dari mulut Kyungsoo, Joy maupun Yeri, entah bagaimana cara keluarga Jung mendapatkan kesetiaan dari orang-orang yang bekerja untuk mereka. Tetapi di muka bumi ini tidak ada yang bisa menghentikan keinginannya, Taehyung dapat membaca ada yang di sembunyikan oleh Kyungsoo.

Keesokan siangnya Krystal memandangi udang dan kepiting yang berukuran besar di depannya dengan tatapan mata berkilau-kilau, seperti ia mendapatkan emas batangan yang jatuh dari langit, sementara Taehyung menggunakan sarung tangan dan besi penjepit untuk menghancurkan cangkang kepiting, ia juga mengupas kulit udang dengan sabar.

Pria itu menginstruksikan pada Krystal untuk diam dan jangan bergerak, ia tentu saja mengkhawatirkan gadis lugu itu, jika ia menyentuh kepiting, tidak ada jaminan jari tangannya yang tampak rapuh itu mungkin saja bisa tergores, istrinya adalah seorang pianis, jemarinya adalah kehidupannya. Bahkan Taehyung yakin jika seumur hidupnya istrinya itu belum pernah memegang pisau.

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang