Pendarahan

592 53 8
                                    

Lidya memang memang hingga detik ini tidak ditemukan keberadaannya oleh siapa pun bahkan Jaehyun, Seojoon dan Seokjin pun tak mampu melacaknya. Hal itu di sebabkan karena sebenarnya Hosoek telah memutus semua komunikasi bersama dengan Lidya. Hosoek tidak ingin mengulang kembali kebodohannya yang tidak memperhitungkan keberadaan keluarga Jung di belakang Taehyung. Hosoek menjadi waspada karena belajar dari rekaman kamera pengintai di hotel yang mampu di retas oleh keluarga Jung. Sejak itu ia segera memutus seluruh informasi yang berkaitan dengan Lidya dan rupanya langkah itu berhasil. Lidya dengan sempurna tingga di kediaman Minyoung.

Sementara dipihak Jennie ia sama sekali tidak tahu dimana Lidya berada, ia hanya menjebak Taehyung. Ia harus menyingkirkan Taehyung karena bagaimanapun bayi dalam kandungannya harus memiliki seorang ayah. Jennie sadar ia tidak mungkin mendapatkan hati Taehyung karena pria itu tidak mencintainya bagaimana pun kerasnya ia mencoba mendekati Taehyung adalah hal yang sia-sia. Taehyung tidak mungkin menerimanya karena jalan satu-satunya yang mampu ia pikirkan adalah menyingkirkan Taehyung tidak peduli bagaimana pun caranya. Tentu saja Krystal juga hal yang harus ia singkirkan karena jika ada Krystal di dunia ini maka Hosoek juga akan memilih Krystal di banding dirinya.

Mereka berempat menuju sebuah perbukitan salju yang di tunjukkan oleh Jennie, tempat Lidya berada. Setelah dua puluh menit perjalanan tiba-tiba parameter helikopter itu tampak berkedip-kedip membuat Taehyung terkejut. Tetapi, ia berusaha mengatasinya agar istrinya tidak panik. Ia tidak menyangka helikopter yang diterbangkannya itu kehabisan bahan bakar. Setahu Taehyung sebelum mereka berangkat anak buahnya telah memeriksanya seluruh keamanan dan kelengkapan yang sesuai prosedur. Dengan gerakan tenang ia meraba bagian bawah kursi yang ia duduki dimana parasut seharusnya berada, sayangnya iatidak menemukan apa yang ia cari. Taehyung kemudian mengaktifkan mode otomatis, ia meraba bawah kursi yang diduduki istrinya untuk mencari parasut dan ia kembali menelan kekecewaan karena benda yang ia cari juga tidak ada.

Tanpa mencurigai siapa pun ia segera menoleh ke belakang dan bertanya. "Kyungsoo, Jennie apa ada parasut di bawah tempat duduk kalian?"

Kedua orang tersebut meraba bagian bawah kursi mereka dan serempak menggelengkan kepala.

"Kalau begitu buka pintu dan melompatlah, hati-hati," ucap Taehyung. Sambil meraih telapak tangan Krystal dan menatap matanya yang tampak ketakutan. Wajah cantik Krystal tampak pias.

"Baiklah, aku akan melompat lebih dulu," jawab Jennie. Ia membuka pintu helikopter, tanpa ada seorang pun yang menduga Jennie membuka jaketnya, ia telah menggunakan parasut di balik jaket tebalnya. 

"Kau!" Kyungsoo hendak meraih tubuh Jennie namun ia kalah cepat.

"Semoga kalian berkumpul di neraka," ucap Jennie sambil dengan riang benar-benar melompat meninggalkan helikopter dang mengembangkan parasutnya.

Taehyung segera meraih pinggan Krystal menggunakan lengan kirinya, ia berdiri di ambang pintu sementara tangannya sebelah tangannya berpegangan pada besi. Matanya melirik waktu yang tersisa. Masih ada beberapa detik lagi sebelum helikopter itu benar-benar mengalami mati mesin dan pasti akan terjatuh."Kyungsoo selamatkan dirimu, cepat melompat!" ucap Taehyung memerintah Kyungsoo.

"Tapi sir. Bagaimana dengan nona?"

"Kau serahkan saja kepadaku, selamatkan dirimu cepat!"

Kyungsoo menganggukkan kepalanya kemudian ia melompat dari dalam helikopter.

Hanya tinggal mereka berdua, wajah Krystal pucat dan bibirnya tampak bergetar tanpa mampu mengucapkan sepatah kata pun.

"Sayang.......Kau jangan takut pejamkan matamu aku pasti menyelamatkanmu, percayalah padaku," Taehyung mencium bibir Krystal dengan lembut kemudian mendaratkan sebuah kecupan di kening Krystal. "Aku mencintaimu."

Krsytal hanya diam menyembunyikan wajahnya di dada Taehyung sambil menahan pedih. Jennie menghianatinya. Ia salah mempercayai Jennie. Sekarang mungkin adalah saat terakhirnya bersama Taehyung suaminya. Cinta pertama dan terakhirnya. Diam-diam Krsytal meneteskan air matanyasambil menikmati dekapan erat lengan suaminya.

Taehyung terus berusaha menjaga keseimbangan tubuhnya agar mereka berdua mendarat dengan tepat di atas salju. Tetapi, tidak semua seperti yang ia mau. Mereka jatuh berguling-guling begitu jauh dari perbukitan salju hingga sampai ke bawah belum lagi mereka beberapa kali terbentur bebatuan. Akhirnya mereka berhenti ketika tubuh Taehyung membentur sebuah batu besar.

Taehyung segera memeriksa tubuh Krsytal setelah mereka berhenti terguling. "Sayang, buka matamu." Tidak asa jawaban hanya yang tampak wajah Krsytal basah oleh air mata.

Taehyung dengan pelan menggoyangkan bahu istrinya."Sayang, bangunlah. Kita selamat," ucapnya terdengar mulai panik.

Taehyung mengulanginya lagi tetapi karena tidak ada respon dari Krystal ia meraih ponsel yang aa di saku jaketnya. Sekali lagi, nasibnya kurang beruntung karena hanya ada panggilan darurat internasional. Tetapi, ia tidak putus asa untuk mencobanya.

Sambil menunggu tim yang akan datang menjemput, Taehyung terus berusaha membangunkan istrinya dan menjaganya agar tubuh istrinya tetap hangat. Tetapi, ia merasa ada yang aneh karena ia mencium bau anyir darah segar. Ia segera memeriksa tubuh Krystal. Tubuh istrinya tidak ada yang terluka, hanya ada luka dari lengan dan bahu miliknya sendiri. Sejenak Taehyung merasakan lega tetapi bau anyir darah itu semakin tajam.

Taehyung juga merasakan pahanya begitu hangat, tiba-tiba jantungnya berdegup kencang karena merasakan ketakutan yang amat dahsyat. Perlahan ia mengalihkan pandangannya ke arah pahanya mendapati celana yang ia kenakan telah basah oleh darah bahkan salju yang ia duduki telah berubah menjadi merah. Ia memeriksa kembali tubuh Krsytal dan ia mendapati darah itu berasal dari bagian kewanitaan istrinya. Pendarahan!

Sayang! Buka matamu jangan tidur." Taehyung meratap, istrinya mungkin sedang hamil dan sekarang ia sedang mengalami pendarahan yang berarti mereka akan kehilangan bayi yang sudah sangat di tunggu-tunggu.

"Jennie! Akan kubunuh kau hingga anak cucumu!"


JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA TEMAN-TEMAN 

SELAMAT MEMBACA

Menikah Dengan PilotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang