Author pov
Dunia ini sudah begitu rumitnya. Bagi sebagian orang, dunia ini adalah lapangan bermain. Sebagian orang lainnya cukup sadar bahwa di dalam keterpurukan, kehidupan akan terus berjalan.
Mew S Jongcheveevat sudah cukup bosan dengan rutinitasnya sebagai seorang aktor terkenal sekaligus CEO sebuah perusahaan exporter yang sangat besar, MS Corp.
Pria yang dipanggil Mew itu sudah hampir 10 tahun berkarir sebagai aktor. Lalu lima tahun sebagai CEO di MS Corp. Awalnya Mew hanya sibuk berkarir sebagai aktor, namun sejak kematian sang Ayah lima tahun lalu, Mew terpaksa mengambil alih dan menjalankan MS Corp sejalan dengan karir di industri entertainment.
Sejak masuk ke dunia bisnis, Mew mulai tidak mengekspos kehidupan pribadinya. Mengingat sekarang ia juga seorang CEO dimana ia harus bisa menjaga reputasi perusahaan tersebut.
Lima tahun berlalu, Mew terbebas dari skandal apapun. Meski ada simpang siur skandal pacaran dengan beberapa public figure. Namun entah bagaimana, skandal-skandal tersebut menghilang begitu saja. Diikuti ketidakpedulian Mew dalam memberikan konfirmasi secara langsung.
Kesehariannya yang padat dengan jadwal syuting dan rangkaian meeting di kantor, Mew sudah lama melupakan rasanya jatuh cinta. Well, tentu ia tidak bisa melupakan rasanya memenuhi nafsu. Sebagai seorang pria sehat dan pebisnis muda, ia sangat mampu memenuhi kebutuhan birahinya. Namun tidak dengan memiliki hubungan yang serius.
Rutinitas seperti itulah yang tiap hari Mew temukan. Entah bagaimana, tapi ia merasa bosan karena dunia berjalan selalu sesuai dengan rencananya. He's a lucky bastard!
Bagaimana tidak, kehidupan glamour dan kesuksesan di puncak tertinggi tengah berada di genggaman Mew. Itu semua berkat kerja kerasnya dan sebuah keberuntungan besar.
Sayangnya, kehidupa membosankan milik Mew berubah 180 derajat dalam satu malam. Menjadi sebuah garis takdir yang tak bisa Mew tangani.
...
Malam ini Mew pergi ke bar langganannya yang juga milih sahabat, Mek Jirakit, setelah seharian ia tengah dikejar puluhan teleconference, lima meeting tatap muka, dan syuting iklan. Mew berencana akan merenggangkan ketegangannya seharian ini dengan bersantai di bar. Mungkin ia akan mengambil jatah cutinya dalam lima tahun yang belum terpakai untuk beristirahat.
Melihat Mew sibuk non-stop dan belum pernah membolos kerja, entah di kantor atau di dunia entertainment. Hingga sang sekretaris Podd, sering kali menyarankannya untuk mengambil cuti, meski hanya satu hari saja.
Hari ini Podd memaksa Mew menghabiskan weekend-nya dengan bersantai di bar Mek dan berbincang bersama sahabatnya yang lain, Tay Tawan. Podd bersedia akan memberikan pemberitahuan bahwa sang CEO sedang bersantai satu hari saja.
Benar saja, ketika bertemu dengan Mek dan Tay malam ini membuat suasana hati Mew menjadi lebih baik.
"Muka lo kusut banget!" ujar Tay dengan suara yang lantang mencoba melawan musik bising di dalam bar.
Seteguk vodka dingin meredakan lelah Mew. Ada suara raungan puas setelahnya. "Hari ini tight banget. Sampai gue cuma bisa makan malam doang..." jawab Mew lalu menyesap vodka-nya lagi.
"Mana Podd juga kerepotan ngatur jadwal gue dan beresin dokumen lainnya. Gue kasian sama dia," lanjut Mew.
"Kenapa lo nggak hire orang lagi buat bantu Podd? Hire anak intern mungkin," Tanya Mek lalu ikut meneguk bir-nya.
Mew terdiam beberapa saat. "Bagus juga saran lo!" seru Mew. Kemudian ia merogoh ponsel di saku jas hitamnya.
"Halo? Tolong ajukan permintaan ke bagian SDM untuk cari anak intern yang mau ikut program magang di kantor kita.." ujar Mew di telepon.
"Perihal apa pak?" tanya orang di seberang sambungan.
"Podd, saya melihat akhir-akhir ini kamu selalu lembur. Mengingat kita lagi banyak project dan deals, saya berencana mau hire mahasiswa magang yang bisa bantu kerjaan kamu..." jelas Mew kepada orang yang ternyata sang sekretaris, Podd.
"..."
"Kenapa kamu diam saja?"
"Ah, iya pak! Nanti saya akan buat pengajuan resminya agar langsung diproses SDM," jawab Podd setelah jeda beberapa saat.
"Oke. Sekarang kamu boleh pulang. Tidak perlu jemput saya lagi. Nanti saya pulang bareng Tay..."
"Baik, pak..."
Piip.
"Wah! CEO emang beda ya. Apapun, kapanpun, bisa langsung dijalankan sesuai rencananya. Super emang teman gue satu ini!" ujar Tay yang daritadi memandangi Mew dengan penuh takjub.
Bagaimana tidak, Mew adalah pria sukses yang terkenal juga sebagai selebritas top, selalu hot jadi perbincangan. Tentu saja semua orang akan takjub dan iri dengannya.
"Guys, gimana kalau kita santai di ruang VIP? Sambil gue panggilin beberapa anak baru," ajak Mek antusias.
"Anak baru!? Kuuyyy!!" jawab Tay tidak kalah antusias.
Mew hanya menggelengkan kepala tidak percaya apa yang dilakukan kedua sahabatnya itu. Selalu seperti itu. Pikir Mew.
...
Halooooo~~~
Gimana kabar kalian hari ini?? Semoga baik-baik saja dan menyenangkan ya.
Anywayzzz, buat kalian yang belum kenal, gapapa kenalan pelan-pelan aja. Kalian bisa panggil gue author Cha. Buat kalian yang udah kenal dari twitter, finally Encounter debut juga di wattpad! Karena dapat respon bagus dari pembaca di twitter, gue mau share au ini ke wattpad juga. Semoga siapa pun yang membaca, mau yang udah kenal atau belum, suka dengan ceritanya.
And yes, cerita ini debut duluan di twitter. Jadi di sini, hanya kloningannya aja. Ceritanya akan mirip banget. So, buat kalian yang udah penasaran dengan kelanjutannya bisa langsung baca di twitter ya.
Terima kasih buat kalian yang dukung au ini, entah di twitter maupun di sini. I never expected it kalau ada yang baca. Keep supporting me by following and voting ya gaesss!
Love kalian banyak-banyak!🤟
KAMU SEDANG MEMBACA
ENCOUNTER 1 (Editing)
Fanfiction[END/ COMPLETE] - Bahasa Indonesia, English Pertemuan singkat antara Mew Suppasit yang dikenal sebagai aktor sekaligus CEO dari perusahaan keluarganya dengan seorang mahasiswa dan part timer di sebuah bar, Gulf Kanawut tidak disangka menjadi turning...