008

6.5K 686 12
                                    

Author POV

Sudah tiga hari Gulf bekerja di MS Corporation. Gulf belum melihat Mew Suppasit lagi setelah hari pertama bekerja. P'Podd menjelaskan bahwa ia masih akan menangani jadwal pria itu selama satu minggu ke depan karena ada banyak event penting yang tidak boleh terlewatkan.

Lalu Gulf mengerjakan rancangan jadwal sang CEO untuk tiga bulan ke depan. Ia terpaksa lembur di kantor karena ia ingin memberikan laporan hasil rancangan pada P'Podd sebelum diapprove. Nampaknya Gawin sudah pulang dari satu jam yang lalu. Gulf masih berkutat dengan laptopnya. Ia bahkan membatalkan jadwal les salah satu muridnya.

Di luar ruangan sudah gelap. Mungkin hanya ruangan Gulf yang masih terang benderang di lantai 13 ini. Gulf benar-benar ingin bekerja semaksimal mungkin. Ia tidak ingin mengecewakan P'Podd.

Gulf mulai merasakan punggungnya sakit dan matanya kelelahan menatap laptop seharian. Ia beranjak dari kursinya menuju pantri di depan. Ketika ia berjalan keluar menuju pantri, ia melihat pintu ruang kerja CEO terbuka dan lampu menyala.

Apa P'Podd kembali lagi ke sini?

Gulf menghampiri ruangan tersebut. Ketika melihat ke dalam ruangan, ia tidak menemukan siapapun di sana. Apa cleaning service lupa menutup pintu? Gulf segera menutup pintu lalu berbalik ingin kembali ke ruangan kerjanya.

"Siapa kamu?" Ujar seseorang dari belakang yang mengejutkan Gulf.

Gulf mencoba menahan diri agar tidak berteriak karena terkejut. Namun ia tidak bisa tidak membelalakan matanya. Ia melihat sosok yang sangat ia hindari selama beberapa hari ini. Mew Suppasit.

"Lo!?" Seru Mew mulai menyadari sosok di hadapannya.

"Halo, pak!" Balas Gulf seramah mungkin akan tetapi dengan suara gemetar. Ia tidak bisa memproses otaknya saat ini. Rasanya ia ingin lari dari sini sekarang juga.

"Lo bocah kurang ajar yang kerja di bar Mek kan? Ngapain lo di sini?" Ujar Mew lagi tidak percaya apa yang sedang terjadi saat ini.

Gulf terlihat sangat gelisah hingga ia terus meremas kedua tangannya kuat-kuat. Ia bingung harus berkata apa. Mew masih mengingat dengan jelas kejadian waktu itu. Gulf sama sekali tidak bisa berpura-pura tidak mengenal wajah Mew.

Mew melihat ke arah ID Card yang tergantung di leher Gulf. "Intern?" Ucap Mew mengulang tulisan yang ada di ID Card.

"Jadi lo intern baru itu? Ohh! Jadi lo anak laki-laki yang mengumpat di balik teman raksasa lo itu pas hari pertama di sini?" Ucap Mew menyadari bahwa anak laki-laki pemalu yang ia temui hari itu adalah bocah kurang ajar yang menyiramnya.

Gulf memandang Mew dengan tatapan gelisah sedangkan di satu sisi, Mew terlihat senang sekaligus seperti punya rencana di kepalanya.

...

Halooowww~!!

Author Cha kembali lagi nih. Ingin menempati janji akan gradually posting AU ini sebelum akhirnya update di Twitter.

Anyway, malam ini gue akan update beberapa chapter demi mengejar ketertinggalan di Twitter. So, bear with me. Kalau ada yang merasa keberatan, mohon maaf ya...

Jangan lupa follow dan vote, ya!

Wuv you all🤟

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang