057

4K 404 26
                                    

Author POV

Tiga puluh menit kemudian Mew datang sendirian ke sebuah warehouse yang berada di area tersembunyi entah di mana. Ia hanya mengikuti GPS dari handphone yang Lucas pakai menghubunginya tadi. Ini memang keputusan yang sangat bodoh, tapi Mew tidak punya banyak pilihan. Prioritasnya adalah Gulf. Ia akan sangat menyesal jika tidak menyelamatkan Gulf terlebih dahulu. Lagi pula semua kekacauan ini terjadi karena Lucas menginginkannya. Bukan Gulf. Ia harus menyingkirkan Gulf dari permainan ini. Ini merupakan permainannya dengan Lucas.

Sejak lama, Lucas memang selalu membuat kekacauan semata kedua orang tuanya memaksanya agar bisa seperti Mew. Anak penurut yang disayangi oleh kedua orang tuanya. Padahal Mew tidak pernah begitu. Ia hanya selalu berusaha menghormati ayah ataupun ibunya karena Mew menyayangi keluarganya sepenuh hati. Berbeda dengan Lucas. Sejak kecil kedua orang tuanya selalu mendesak Lucas agar bisa sehebat kakak laki-lakinya, Ian Hardy. Namun Lucas hanya ingin menjadi anak laki-laki biasa yang hidup sebagai pemain basket andal. That's it.

Tapi, terlahir sebagai anggota pewaris di keluarganya, Lucas dipaksa mengikuti jejak ayahnya. Menjadi seorang pebisnis. Ia menginginkan kebebasannya lebih dari siapapun. Namun ia tidak mengerti bagaimana caranya mendapatkan kebebasan itu. Sehingga melihat Mew sebagai rival-nya.

Sampai suatu ketika Lucas bertemu dengan Type di suatu pertemuan dahulu. Ia begitu tertarik pada anak itu. Tanpa berpikir panjang ia mendekati Type sebagai teman. Dan itu berhasil. Mereka berteman. Sayangnya, Lucas terpaksa kembali ke Amerika untuk belajar mengelola perusahaan sang ayah bersama Ian. Lama kemudian mereka bertemu lagi. Sialnya, mereka bertemu dengan kabar Type merupakan bagian keluarga Mew, rival terberatnya. Ia merasa satu-satunya kebebasannya itu terancam pergi, akhirnya Lucas melakukan segala cara. Lagi, semua itu sia-sia. Type tidak pernah melihatnya sama seperti yang ia lakukan pada anak itu. Type begitu mencintai Mew dan Lucas begitu membenci semua orang. Jika ia tidak bisa bahagia, orang lain pun tidak berhak begitu.

Mew memasuki warehouse yang gelap namun berkat cahaya matahari masuk dari lubang-lubang di atap, tempat itu terlihat agak terang. Mew mendapati sosok Lucas berdiri di tengah sambil memecakkan kedua tangannya di pinggang.

"So long, my lovely rival..." sapa Lucas, tapi tidak membuat Mew melembutkan hatinya. Ia sungguh ingin meninju wajah pria di hadapannya itu.

"Di mana Gulf? Bebaskan dia..." ujar Mew dengan nada solid dan tentu saja amarah memuncak di sana.

Namun matanya teralihkan dengan sosok perempuan terkapar di lantai. "Grace!?"

Mew berlari menuju Grace yang masih tidak sadarkan diri di sana. Mew menggertakan giginya. Ia sudah sangat muak dengan semua ini.

"Awww! Sebuah reuni keluarga. Sangat manis..." olok Lucas.

"Apa yang lo lakukan padanya!?"

"Apa? Gue nggak melakukan apapun. Dia mengkhianati perjanjian dan hubungan baik kita yang terjalin sejak bertahun-tahun. Lo pikir gue akan berbuat apa?"

"Maksud lo apa?"

"Mew, kakak tiri kesayangan lo itu yang meminta gue menculik Gulf dan memisahkan kalian berdua. Lo pikir siapa orang di balik penculikan ini?"

"Nggak... nggak mungkin. Kak Grace nggak mungkin melakukan ini semua."

"Ahhh... Mew. Lo masih aja ditipu sama Grace. Dari dulu, dia nggak pernah suka sama keluarga lo, terutama bokap lo. What do you think she will do after Type's death? Sit and still?"

Mew masih terkejut dan tidak percaya. "Nggak, Lucas. Lo nggak akan berhasil mempengaruhi gue buat percaya dengan ucapan bullshit lo itu."

"Well, terserah. Kenyataannya begitu."

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang