051

3.8K 344 10
                                        

Mew POV

Flashback continues

Hari pernikahan Ayah dan ibunya Type akhirnya tiba. Hari itu begitu ramai dan sangat meriah. Namun sayangnya tidak buatku. Aku memutuskan untuk duduk di taman belakang rumahku sementara semua orang pergi ke gedung mewah yang disewa untuk pesta pernikahan mereka.

Aku menatap langit biru di sana. Dengan mengenakan tuxedo hitam, aku terlihat sangat murung. Hampir terlihat sekarat. Aku benar-benar sulit bernapas mengingat hubunganku dengan Type sekarang adalah saudara. Saudara apa yang pernah berciuman? Saudara apa yang pernah berpelukan sepanjang malam di ranjang? Aku tidak pernah berpikir hubunganku dan Type sebatas sahabat, tapi bukan pula sepasang kekasih. Namun kita berdua tahu, bahwa perasaan ini spesial. Aku tidak pernah melihat Type seperti aku melihat Tay. Semuanya berbeda. Semuanya berubah dalam hitungan detik. Apalagi bagaimana mereka memperlakukan mendiang Ibu. Sangat menyedihkan. Memang benar, orang-orang kelas bawah sangat menjijikan.

Sebuah tangan menepuk pundakku. "Mew, udah waktunya. Seenggaknya lo setor muka aja. Biar bokap lo nggak marah," ujar Tay yang juga mengenakan tuxedo hitam dengan rambut rapi.

"I hate my life, Tay..."

"I know. Tapi lo harus setor muka dulu. Setelah itu kita hang out di rumah gue," ucapnya lagi.

Tay berhasil membujukku. Lalu kami pergi ke gedung pernikahan untuk menyetor kehadiran saja. Tentu aku sama sekali tidak berniat untuk menghabiskan waktu untuk berbasa-basi dengan sanak saudara. Namun seketika keberadaan Type bercengkrama dengan seseorang yang sangat kukenal membuatku kesal. Apa yang dilakukan Type bersama Lucas Hardy? Mengapa Lucas datang? Apakah Ayah mengundangnya?

"Mew, bukannya itu Lucas? Ngapain dia di sini? Bokap lo ngundang Hardy family?" ujar Tay yang membuatku ikut berpikir keras.

Stefan Hardy merupakan salah satu rival Ayah. Mereka tidak pernah memiliki hubungan baik di dalam bisnis. Aku tidak tahu apakah hubungan mereka di luar bisnis sangat dekat sehingga bisa datang ke pernikahan Ayah yang kedua? Lalu yang sangat menggangguku adalah Lucas Hardy. Yang kuketahui tentang Lucas Hardy adalah ia seorang mahasiswa bisnis internasional di Cambridge, Inggris. Tapi tidak kusangka ia tertarik berbicara dengan seseorang seperti Type. Entah mengapa itu membuatku marah. Lalu aku menghampiri mereka. Bisa kulihat Type tidak begitu nyaman mengobrol bersama Lucas. Sesampainya di sana, pandangan Type beralih langsung ke arahku.

"Mew? Kamu datang?" Terdengar ada excitement dari suaranyaa Type.

"Tentu aja. Ini kan pernikahan bokap gue..." balasku terdengar sedingin mungkin masih terus menatap nanar ke arah Lucas.

"Hi, Mew! It's been so long... how are you doing?" sapa Lucas seramah mungkin. Hanya basa-basi dan tidak ingin menarik perhatian orang.

"I never thought your father would come to this kinda occassion. Specially, his rival's second weddings..."

"Well, that's adults business. None of my business. I'm here because Type's mother invited me personally. Right, Type?"

Aku terkesiap mendengar itu. What?? Apa maksudnya??? Sejak kapan ibunya Type mengenal Lucas? Apa yang sedang terjadi??

"Don't you dare lay your fingers on him!" ancamku kepada Lucas dengan nada tegas dan setenang mungkin. Namun itu tidak berhasil karena jelas aku terlihat marah sekarang.

"You know... your father really want to make up with my father. They wanted to be in a good term. However, they need a bridge. Which my father only has me. And I'm interested in something other than seeing you pissed off..."

"I know what you're thinking, Lucas. Don't you dare of having a chance to build a bridge within us! I would never let you use Type to your father desire..."

"Mew, who do you think that set us up? Who brought me here? You know in business we must have a benefical deal. What do you think your father has offered to me?"

"Fuck, you!"

"Mew, stop!" seru Type mencoba menahanku memukul Lucas. Kemudian sekuat tenaga ia menyeretku pergi dari sana. Menjauh dari dalam aula gedung pernikahan.

"Kamu mikir apa sih!?" Type terdengar marah yang membuatku tidak mengerti. Padahal tadi aku sedang menyelamatkannya.

Aku terdiam memperhatikannya. Menunggunya melanjutkan ucapannya. Tangannya masih menggenggam erat pergelangan tanganku.

"Kamu nggak usah ikut campur urusanku dengan Lucas... kamu malah akan merusak semuanya..."

"Merusak semuanya? Merusak apa maksudmu? Apa yang lo rencanakan, Type?"

Type membelalakan matanya. Namun ia bergeming. Semakin lama pegangan tangannya mengendur lalu melepaskannya. "Kamu nggak perlu tau. Ini demi kebaikanmu, Mew."

"Demi kebaikan gue? Gue nggak salah denger, kan? Demi kebaikan lo dan nyokap lo kali. Lo nggak usah pura-pura lagi."

Type berusaha menahan air matanya yang mendesak keluar. Lalu ia menghela napas panjang. "Maaf, Mew. Maaf jika aku menghancurkan hidupmu. Aku akan berusaha mengganti kehancuran itu dengan kebahagiaan berlipat ganda... aku janji."

Type pergi meninggalkanku setelah mengatakan itu tanpa menoleh ke belakang untuk melihat reaksiku.

Brengsek!

End of Flashback

...

Chapter terakhir untuk malam ini.

Bagaimana gaeess??? Sudah mendapatkan secercah cahaya tentang masa lalu Mew? Belum? Tenang... nanti author sentil lagi masa lalu Mew.

Pokoknya akan semakin jelas nantinya. Dan author nggak melupakan Gulf kok. Jadi, jangan khawatir. Bagian Gulf akan segera muncul. Author akan update secepatnya. Tapi, nggak malam ini.

Otak author terlalu panas setelah dipakai mikir nulis AU ini berjam-jam, hahaha...

Selamat menikmati 3 chapters malam ini, ya! Semoga suka dan bikin kalian makin penasaran, hehe...

Jangan lupa buat kasih feedback, author nungguin banget pokoknya! Trus follow author dan vote AU ini juga, ya!

💙💙💙💙🤟🤟🤟🤟

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang