037

4.4K 440 12
                                    

Author POV

Dua hari Mew dan Gulf berhasil menyelesaikan pekerjaan yang perlu diselesaikan sebelum keberangkatan mereka ke London.

Mew akhirnya bisa membujuk Gulf untuk menginap di rumahnya. Demi keselamatannya. Sementara ini Mew ingin Gulf merasa aman. Ia yakin kekasihnya itu merasa tidak nyaman mengetahui dirinya dikuntit seseorang.

Keduanya sudah terlihat di bandara. Gulf mengenakan pakaian semi formal yang nyaman untuk dikenakan. Sedangkan Mew terlihat begitu tampan dan fashionable. Dari ujung kepala hingga kakinya terlihat begitu indah. Mata Gulf sampai membelalak beberapa saat. Ia melupakan fakta bahwa Mew adalah top star. Ia tidak mungkin terlihat membosankan di bandara karena akan ada banyak fans dan media yang sudah stand by di sana. Entah bagaimana, mereka bisa tahu jadwal hari ini.

Semoga perjalanan bisnis ke London ini berjalan sesuai rencana dan lancar. Pinta Gulf di dalam hati.

Gulf memisahkan diri setelah turun terlebih dahulu sebelum drop Mew di gate dengan banyak fans dan media. Mew merencanakan ini semua agar Gulf tidak terekspos media. Jadi ia memutuskan untuk menurunkan Gulf di gate yang berbeda darinya lalu ia turun bersama bodyguards.

Mew dan Gulf tidak banyak berinteraksi ketika di bandara. Mereka tidak ingin menarik perhatian orang-orang di sana. Well, siapa yang tidak mengenal Mew Suppasit? Mereka akan mencoba memperhatikannya meski Mew hanya duduk diam selalipun. Mew beberapa kali bertanya kepada Gulf apakah anak itu baik-baik saja melihat ia harus pergi terpisah. Untungnya Gulf mengerti.

Akhirnya mereka berada di dalam pesawat.

Ini kali pertama Gulf naik pesawat dan ia akan menghabiskan waktu lebih dari 10 jam di pesawat. Ia merasa begitu nervous sehingga tidak banyak berbicara. Mew yang mengetahui hal itu menggenggam tangan anak itu. Mengusap lembut punggung tangannya. Mencoba menenangkannya.

"You ok?" tanya Mew lembut dan sedikit khawatir. Ia masih mengusap tangan Gulf.

Gulf menganggukan kepala dengan begitu nervous membuat Mew tersenyum lebar. Menggemaskan. Pikir Mew.

Pesawat akan take off. Gulf meremas kedua tangannya sambil berdoa semoga ia selamat sampai London. Sedangkan Mew masih memandanginya dengan penuh cinta. Ia terlalu gemas melihat wajah Gulf saat ini. Rasanya ingin sekali menciumnya, tapi Gulf pasti akan marah mengingat mereka saat ini sedang berada di ruang publik. Meskipun Mew memesan business class, Gulf dipastikan akan marah jika melakukan PDA sekarang. Jadi yang bisa Mew lakukan hanya memegang tangan Gulf.

Pesawat take off dengan sangat baik. Awalnya Gulf nervous berat, tapi setelah itu ia mulai rileks.

"You're so cute..." bisik Mew di telinga Gulf yang membuat wajah anak itu memerah.

...

Gulf tidak bisa menghindari bekerja saat di dalam pesawat juga. Karena ia menggantikan Podd sementara, ia harus membantu Mew sebisa mungkin. Meskipun hanya sekadar mengirim email, menyortir dokumen, mengatur jadwal, atau mengonfirmasi rangkaian meeting dan akomodasi di London. Ya, memang Gulf tidak bekerja semuanya sendiri. Terkadang ia akan menelepon Podd untuk bertanya satu dua hal yang ia tidak ketahui, seperti profile client atau perusahaan yang akan bekerjasama dengan MS Corp. Inilah alasan mengapa Gulf masih belum percaya diri ikut perjalanan bisnis ke London.

Keduanya saling diam menatap laptop dan dokumen. Hampir selama tiga jam mereka hanya akan berbicara untuk mendiskusikan dokumen yang akan menjadi bahan pembahasan meeting nanti atau ketika flight attendant memberikan mereka makanan.

"Gulf, apa kamu sudah terima balasan email dari--" Mew berhenti bertanya sesaat melihat lawan bicaranya tertidur sambil menopang dagunya. Kepalanya terjatuh-jatuh.

Ia pasti lelah sekali karena harus membereskan pekerjaannya sebelum pergi. Sekarang ia juga harus bekerja di perjalanan padahal ini kali pertamanya terbang. Ucap Mew di dalam hatinya.

Mew membereskan dokumen dan laptop yang masih menyala. Ia membenarkan posisi tidur anak itu lalu menyelimutinya. Hari sudah mulai gelap. Gulf tertidur pulas. Ia sangat kelelahan. Mew mengusap kepalanya dengan lembut. Ia tersenyum melihat pemandangan Gulf tertidur. Entah mengapa ia sangat menyukainya. Setelah memandangi kekasihnya itu cukup lama, Mew kembali bekerja lagi.

...

Sawadeejaaa~

It's been a while! Bagaimana kabar kalian????

Apakah ada yang menunggu chapter terbaru? Atau ternyata nggak nungguin? Hehehe...

Anyway, malam ini akan update beberapa chapter. Semoga kalian suka dan menantikan ya.

Jangan lupa buat komen, follow author, dan vote AU ini, ya!💙🤟

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang