044

4K 395 13
                                    

Author POV

Flashback

Mew terus datang ke kelas klub fotografi meskipun tidak tertarik sama sekali. Ia hanya ingin melihat Type. Karena selain di klub itu, Mew tidak bisa bertemu dengannya. Type berada di kelas yang berbeda dengannya. Namun sudah beberapa hari Type tidak terlihat hadir di klub fotografi. Hal itu membuat Mew bertanya-tanya apakah anak itu menyadari bahwa ia tidak berbakat dalam bidang fotografi maka dari itu ia keluar.

"Tay, kok Type udah nggak masuk lima pertemuan, sih? Ada apa, ya? Apa terjadi sesuatu sama dia?" tanya Mew kepada Tay di perjalanan pulang ke rumah.

"Lho, emang iya? Gue nggak sadar anak itu nggak masuk..."

"Ya, karena lo terlalu fokus sama fotografi."

"Bukan salah gue dong? Kan gue masuk klub fotografi karena gue suka fotografi. Wajar juga kalau lo yang sadar anak itu nggak masuk karena tujuan lo kan buat ketemu Type, bukan belajar," cicit Tay yang membuat Mew mendengus sebal karena ucapan Tay benar sepenuhnya.

Tiba-tiba langkah Mew terhenti di depan toko boba.

"Mew? Ada apa, sih? Kok berhenti!?" teriak Tay yang berdiri agak jauh dari posisi Mew.

Tay berjalan menghampiri Mew yang masih melihat ke arah dalam toko boba.

"Tay, ternyata Type kerja di sana sekarang," ujar Mew terdengar sangat senang seperti menemukan berliannya yang hilang.

Tay menghela napas panjang. Ia tahu betul, sejak sore itu, ia akan terus menerus minum boba.

Keesokan harinya Mew memaksa Tay untuk menemaninya ke toko boba itu. Sambil terus merengek Mew membujuk Tay untuk pergi ke sana sekali saja. Hanya untuk melihat Type dan mencari tahu kenapa dia tidak datang ke klub fotografi lagi.

"Sekali ini aja ya?" ujar Tay memastikan besok dan seterusnya ia tidak akan mengonsumsi boba lagi sebelum masuk ke dalam toko. Mew menganggukan kepala kuat-kuat. Kemudian mereka masuk ke dalam toko boba itu.

"Selamat datang!" seru Type yang masih sibuk membaca bukunya. Lalu ia mendongakan kepala ketika Tay dan Mew berdiri di depan counter untuk memesan.

Type nampak mengenali sosok kedua orang itu. "Tay?" ujar Type kepada Tay. Mew bergidik mendengar suara Type memanggil Tay.

"Hai, Type!" sapa Tay lalu Mew ikut melambaikan tangan seolah ingin memperlihatkan keberadaannya. Type hanya menatap Mew sekilas.

"Lo part time di sini?" tanya Tay lalu diikuti anggukan kepala Type.

"Jadi, lo nggak akan ikut klub foto lagi?" lanjut Tay. Mew menatap dalam menantikan jawaban Type.

"Nggak, Tay. Gue sekarang udah punya beberapa part time. Jadi nggak mungkin sempat ikut klub," jelas Type.

Mew mendengarkan dengan seksama. Seolah jawaban Type begitu penting. Tay menyenggol lengan sahabatnya itu memberikan tanda untuk memesan. Karena akan sangat memalukan datang ke sana hanya untuk bertanya.

"Karena lo kaya, lo yang bayar," celetuk Tay kepada Mew setelah memesan.

Type tersenyum mendengar itu. Membuat Mew sangat terpesona. Ini kali pertamanya melihat seorang Type Thiwat tersenyum.

"Kalian keliatan dekat banget," ujar Type.

"Iya, kita udah temenan dari SMP," jawab Tay yang hanya diikuti anggukan Mew.

Mew terlalu gugup untuk mengatakan sesuatu. Ia merasakan ada ratusan kupu-kupu di dalam perutnya. Ia merasa pipinya menghangat setiap Type melihat ke arahnya.

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang