061

3.6K 390 18
                                        

Author POV

Gulf dan Claire menunggu mobil yang akan mengantar ke venue pertemuan nanti di lobby. Claire terus mengajak Gulf mengobrol, tapi anak itu tidak menggubrisnya. Ia hanya sibuk memikirkan bagaimana berbicara mengenai kekhawatirannya beberapa hari ini bersama Mew? Ia terlanjur membuat kekasihnya itu marah. Lebih tepatnya memperburuk keadaan. Perang dingin mereka akan benar-benar menjadi perang dunia nanti sesampainya di rumah. Mew terlalu sibuk untuk duduk bertahan di ruangannya. Sampai siang ini, Gulf belum bertemu dengannya lagi. Hanya pagi tadi saja sebelum bekerja.

"Gulf? Mobilnya udah sampai," ujar Claire membuyarkan lamunan Gulf.

Gulf menganggukan kepala lalu meminta Claire naik terlebih dahulu, diikuti dia setelahnya. Lalu mobil melaju menuju venue pertemuan.

Di perjalanan tiba-tiba grup chat yang terdiri dari Podd, Gulf, dan Gawin muncul di layar handphone Gulf. Telrihat Gawin mengirimkan sebuah foto. Gulf membuka pesan dari Gawin.

Gawin: Siapa wanita itu? Cantik banget. Apa dia pacar pak Mew? Phi, siapa dia?

Gulf mengepalkan tangannya setelah melihat foto Mew berjalan di koridor lantai 13 menuju ruangannya bersama wanita super cantik. Wanita itu terlihat sangat elegan dan punya aura yang berbeda.

Ohh, jadi Mew sengaja mengajak wanita ke ruangannya ketika Gulf sedang tidak ada di kantor. Apa ini yang selalu dilakukan Mew? Mengapa ada banyak wanita cantik di sekitarnya? gumam Gulf tersulut percikan api yang membuat dadanya panas. Namun itu tidak menghentikannya untuk pura-pura penasaran.

Gawin: Siapa wanita itu? Cantik banget. Apa dia pacar pak Mew? Phi, siapa dia?

Gulf: wahh, dia terlihat sangat elegan. Aku penasaran siapa wanita itu?

Tidak ada jawaban dari Podd. Gulf menghela napas. Mencoba menahannya. Padahal ia ingin sekali bertanya pada Mew sekarang juga.

Triingg~

Satu pesan masuk. Pesan dari Podd di chat pribadinya. Gulf membuka pesan itu lalu mengerutkan keningnya.

Podd: berhenti saling membalas. Duduk dan bicarakan. Aku sudah tidak tahan lagi...

Apa maksudnya? tanya Gulf dalam hati.

Ia tidak menggubris chat itu karena mereka sampai di restoran, tempat pertemuan dengan PH web series. Gulf harus menunggu sampai hari ini berakhir.

...

Akhirnya pekerjaan Gulf selesai. Ia memutuskan untuk langsung pulang. Sebenarnya ia ingin pulang ke kontrakannya, tapi Gulf akan memeriksa keadaan Mew terlebih dahulu karena sejak pulang dari pertemuan siang tadi, ia belum melihat Mew lagi di kantor. Jadi ia akan mampir ke rumah Mew dulu sekalian mengambil beberapa barang-barang di sana.

Ini kali pertamanya Gulf masuk ke dalam rumah Mew tanpa ditemani pria itu. Untungnya para pelayan sudah sangat mengenal Gulf. Namun salah satu pelayan di sana menahan Gulf untuk pergi ke rumah pribadi Mew.

"Maaf, tuan. Tuan besar ada di kamar sini. Baru aja sampai juga," ujar pelayan itu sambil menunjuk kamar di lantai atas mansion. Aku mengerutkan kening.

"Tuan besar bawa tamu dalam keadaan nggak sadar," lanjutnya yang membuat Gulf terkejut.

"Maksud mbak, Mew mabuk?" tanya Gulf memastikan. Lalu pelayan itu menganggukan kepala.

Jam segini Mew sudah mabuk? Siapa tamu itu? batin Gulf agak kesal dalam hati.

Kemudian Gulf naik ke lantai atas menuju kamar Mew. Untung Mew pernah memberikan mansion tour, jadi Gulf agak familiar dengan tata letak ruang di sini. Ia melangkah cepat namun langkahnya terhenti ketika melihat wanita cantik keluar dari kamar Mew. Wanita yang Gulf lihat di foto tadi siang.

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang