Mew POV
Sudah memasuki hari kesembilan penculikan Gulf. Aku menjadi semakin tidak sabaran melihat belum ada kabar apapun tentang investigasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian. Untungnya aku meminta bantuan Podd untuk menghubungi private investigator kemarin. Mencari tahu lebih banyak dan tentu saja dengan cara yang lebih cepat. Namun jalan alternatif ini masih aku sembunyikan dari Tay dan Mek. Aku tidak ingin gegabah karena terlalu banyak mendapatkan pendapat dari dua sahabatku yang juga mencemaskan Gulf.
"Halo, Podd. Apakah sudah ada informasi perihal yang saya minta kemarin?" ujarku di atas balkon apartemen London dengan langit yang masih gelap. Ini masih pagi buta. Iya, aku makin tidak sabaran. Karena semakin lama menemukan Gulf, semakin lama pula ia pulang ke rumah. Pasti ia sangat ketakutan sekarang.
"Belum semua konfirmasi, pak. Tapi saya sudah mendapatkan beberapa informasi..."
"Elaborate it. And I'm sorry for calling you at this hours. Di sana sudah tengah malam, bukan?"
"It's okay, pak...
So, private investigator kita sudah mencari tahu keberadaan Lucas. Positif dia tidak sedang di Manhattan. Menurut sumber, Lucas tengah melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri. Namun saya belum tau destinasinya. Rumor mengatakan ia sedang berada di Skotlandia. Besok akan segera dikabarkan lagi oleh private investigator. Lalu mengenai nama yang Anda berikan, saya juga sudah mendapatkan informasinya..." papar Podd panjang lebar, tapi aku belum memberikan respon. Masih menunggunya melanjutkan.
"Tharn Thara Kirigun. Pria berusia 27 tahun. Ia seorang arsitektur yang cukup laris di Eropa. Dia lahir di Bangkok dan tinggal di Thailand sampai usianya 13 tahun sebelum diadopsi oleh pasangan yang sekarang menjadi orang tua angkatnya. Kemudian dia stay di Kanada sampai usia 23 tahun, setelah lulus kuliah ia pindah ke Jerman untuk bekerja di mendirikan start up yang berjalan di bidang arsitek," lanjut Podd memaparkan informasi tentang nama yang menggangguku sejak Joss memberitahuku.
"Itu saja informasi yang baru saya dapatkan, pak. Informasi selanjutnya mengenai penculikan Gulf masih diselidiki..."
"Alright..." jawabku singkat kepada Podd.
"Kalau boleh tau, siapa Tharn, pak? Mengapa Anda mencari tau tentangnya?" tanya Podd penasaran.
"Joss memberikan nama itu in case kita tidak belum juga menemukan Gulf. Saya juga tidak tahu siapa dia. Joss tidak menjelaskan lebih kepada saya..."
Tidak ada jawaban di seberang sana. Pastinya kami berdua sedang memikirkan siapa Tharn ini. "Podd, bantu saya cari lebih lanjut siapa Tharn ini dan apa hubungannya dengan Gulf. Saya ingin sedetil mungkin."
"Baik, pak. Saya akan hubungi Anda lagi jika mendapatkan informasi sekecil apapun tentang penculikan Gulf dan pria ini..." jawab Podd.
"Okay. Good work, Podd. Thank you..."
"Pak!--jika ada kabar tentang perkembangan pencarian Gulf, bisakah Anda kabari saya? Saya juga mencemaskannya karena bagaimanapun Gulf juga kerabat saya..."
"Yes, I will do, Podd..."
"Terima kasih, pak. Semoga ada kabar baik tentang kondisi Gulf..."
"I hope so, Podd. Ok. Saya nggak mau ganggu waktu tidurmu. Thanks," ucapku lalu dibalas "okay, no problem, boss" olehnya. Aku menutup sambungan telepon itu lalu masuk ke dalam.
Aku melihat Tay keluar dari kamar, sedangkan Mek masih tertidur di sofa depan. Tay pergi menuju dapur mengambil air minum. "Siapa yang nelpon pagi-pagi?" tanya Tay lalu menghampiriku yang duduk di sofa sambil memandangi punggung telanjang Mek yang tertidur membelakangiku.

KAMU SEDANG MEMBACA
ENCOUNTER 1 (Editing)
Fanfiction[END/ COMPLETE] - Bahasa Indonesia, English Pertemuan singkat antara Mew Suppasit yang dikenal sebagai aktor sekaligus CEO dari perusahaan keluarganya dengan seorang mahasiswa dan part timer di sebuah bar, Gulf Kanawut tidak disangka menjadi turning...