039

4.4K 461 12
                                    

Mew POV

Akhirnya pesawat landing di bandara Heathrow, London. Gulf terlihat begitu excited meskipun masih mengantuk dan kelelahan. Senyumnya tidak luntur sama sekali.

Setelah mengambil luggages kami bergegas mencari supir yang sudah menunggu untuk menjemput. Selama di perjalanan menuju penginapan, Gulf terlihat begitu ceria memandangi ke luar jendela.

"Are you that happy?" tanyaku padanya.

Gulf mengembangkan senyumannya. Pipinya menggembul ke atas. Lalu menganggukan kepala dengan antusias.

"Nanti mau istirahat di hotel atau kita keliling cari makan?" tanyaku menawarkan aktivitas siang ini.

"Uhm, aku mau mandi dulu. Tapi setelah itu bagaimana kalau keliling cari makan?" jawabku begitu antusias.

"Sure, babe..." sahutku lalu mencium pipinya.

...

Sesampainya di hotel, kami menghampiri meja resepsionis.

"Hello, good afternoon, Sir! May I help you?" Sapa pegawai resepsionis dengan sangat ramah di sana.

"Hi! I would like to check in."

"May I know what name do you reserved for, Sir?"

"Mew Suppasit Jongcheveevat..."

"Alright. Here's the keys. Two suite rooms," ujar resepsionis yang bernama Emma itu.

Aku terkesiap. "Two suite rooms? I only reserved one room?"

"Ohh, I apologize, Sir. However the reservation confirmed to be two rooms. Would you like to take two rooms or one room, Sir?"

"One room would be fine," jawabku lalu mengembalikan kunci lainnya.

"Alright, Sir. We will cancel your reservation and process the refund. It will be finished estimates in two days. Is it alright, Sir?"

"I'll keep another room just in case. Is that okay?"

"Yes, of course, Sir."

"Thank you, Emma..."

"Not at all, I'm happy to help..."

Aku berjalan kembali ke arah Gulf yang berdiri di dekat ruang tunggu bersama dua koper di sana. Ia terlihat gugup entah mengapa.

"Aku sudah dapat kuncinya. Ayo!" ajakku ingin beranjak pergi namun Gulf menahanku.

"Bagaimana dengan kunciku?" tanya Gulf sambil menatapku dengan tatapan bingung.

Aku bisa menebak Gulf sengaja memesan dua kamar. Namun ia lupa kalau ia terlalu excited dan belum pernah berbicara langsung menggunakan bahasa Inggris. Jadi aku yang mengambil kunci saat di sini. Ia tidak bisa mengelak sekarang. Tetapi aku penasaran mengapa ia ingin kamar terpisah. We are lovers indeed.

"We will sleep at the same room. C'mon," jawabku lalu memanggil escort guy untuk membawakan koper kami. Aku mendengar Gulf menghembuskan napas keras.

"Let's go, babe," ujarku lalu menggenggam tangannya.

...

Gulf menjatuhkan diri di atas tempat tidur. Ia menghela napas panjang sambil memejamkan matanya. Aku duduk di kaki tempat tidur.

"Gulf, kamu kenapa pesan dua kamar?" tanyaku yang tidak mendapatkan jawaban cukup lama.

"Jadwal kamu lumayan padat di sini. Aku pesan dua kamar biar kamu bisa istirahat dan nggak mau ganggu kamu. After all ini kan perjalanan bisnis pertamaku. Aku mau kasih performa yang baik ke bos ku," paparnya yang membuatku terdiam sejenak.

"Jadi bukan karena kamu nggak mau berduaan sama aku? Tapi you want impress me with your work?" Ucapku sambil cemberut di akhir.

Gulf menganggukan kepala lalu duduk di sampingku. "Aku mau berduaan sama kamu. Tapi aku ke sini buat bantu kamu kerja. So, let's do our best buat dapetin deal besok. Trus kita liburan berdua. Uhm?"

"Sebel kalau kamu lagi mode karyawan gini..." ucapku sambil meringsut memeluk Gulf dari samping. Ia terkekeh melihat sikapku yang seperti anak kecil merengek ingin diperhatikan.

"Siapa suruh jadi bos-ku? Haha..." balasnya yang membuatku mendengus sebal.

"Udah ah. Aku mau mandi. Kamu bilang kita mau keliling cari makan. Jadi nggak?" seru Gulf sambil mencoba melepaskan pelukanku.

"Nnghh--" rengekku lagi mencoba terus menempel dengannya seperti anak koala.

"Mew..." panggil Gulf mencoba melepas pelukanku.

Aku melepaskan pelukannya dengan kasar. Ia tertawa lalu berdiri dari tempatnya. "Mau mandi bareng nggak?" ujarnya tiba-tiba yang mengejutkanku. Dengan cepat aku menganggukan kepala lalu berjalan mengekorinya.

...

Sampai chapter ini udah mengisi kekosongan beberapa hari kemarin tanpa update-an au ini belum? Kalau belum author update lanjutannya lagi nih, hehehe...

Anyway, author masih tungguin feedback dari kalian semua, lho! Makanya jangan sungkan buat komen ya! Author akan berusaha balesin satu per satu kalau nggak kelupaan, hehe. Tapi beneran dibaca kok.

Kalau yang mau tanya-tanya juga boleh bingiitss😁😁😁

Pokoknya jangan lupa komen, follow author, dan vote au ini, ya!

Sayang kalian semua💙🤟

ENCOUNTER 1 (Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang