"Siap iya pak saya beruntung mendapatkan laki-laki seperti Arkan"
~Zhezsha Arnasatya Auristela Tamara~
🌸🌸🌸
Batalyon Yonif Raider 4011. Ohh jadi disini tempatnya dia bekerja. Mobil miliknya masuk ke dalam lingkungan militer. Duh kok gue mulai deg-degan ya. Lho kok berhenti sih. Gue melihat Arkan membuka kaca mobil dan berbicara sebentar sama tentara yang berdiri di pos penjagaan. Tapi gue ga denger apa yang mereka obrolin. Si penjaga itu tampak sangat menghormati Arkan buktinya pake hormat segala kayak pas upacara aja.
"Lo ngomong apa tadi sama tentara yang jaga disitu?" Tanya gue ke Arkan setelah mengobrol dengan tentara yang berjaga itu.
"Itu namanya provost, bukannya kamu sendiri yang bilang, urusan saya kamu ga boleh ikut campur" ujarnya mengembalikan omongan gue. Duh gue bisa oon gini sih. Gue sendiri yang bilang. Gue sendiri pula yang ngelanggar. Ya itu benar. Lagian ngapain sih gue kepo.
Mobil Arkan berhenti tepat di sebelah lapangan volly. Gue pun turun, betapa ribetnya seragam ini. Entah kenapa gue merasa ini ribet apa mungkin karena gue ga terbiasa pake rok kali sempit gini ya. gue mengikuti langkah Arkan yang berjalan di depan gue, lumayan deket dari lapangan bola volly, ruangan serba hijau ini. Di sana terdapat kursi panjang dan beberapa pasangan yang menunggu yang juga ingin pengajuan. Diantara mereka cuma gue sendiri yang pernikahannya dijodohin kali ya. Soalnya terlihat dari wajah mereka yang berbahagia. Saat Arkan masuk, pria yang menunggu disana memberikan hormat. Ampun deh tiap ketemu hormat emang ga cape apa tuh tangan. Ini lagi si Arkan ngeresponnya cuma pake senyum tipis lagi. Eh tapi mbak-mbaknya dan mas-masnya juga menatap gue dengan senyuman setelah sebelumnya menganggukan kepala tanda menghormati. Gue kira cuma Arkan doang disini yang dihargai gue engga, eh ternyata gue juga. Gue duduk di sebelah kirinya Arkan. Di sebelah gue ada mbak-mbak yang fokus sama berkas tebalnya itu. Wah kayak mau ujian aja sih. Tebelnya ngelebihi skripsi lagi duh apa mbak nya ga cape ya matanya baca sebanyak itu. Sementara Arkan sepertinya sibuk mencari sesuatu, ia tampak merogoh saku celananya."Ini kamu baca, sambil menunggu giliran. Ini bisa membantu kamu menjawab pertanyaan dari komandan saya" ujarnya sambil menyerahkan kertas berisi tulisan yang berhasil ditemukannya di saku celananya. Apa ini tulisan tangannya. Sesempat itukah dia menulis identitasnya sendiri?.
Nama : Kapten Arkana felix wigara prasetya
Pangkat: kapten
Ohh pangkatnya kapten to. Ha?? Kapten?? Masa iya sih dia seorang kapten. Artinya pemimpin kan ya?? Ya gue tahu sih gue buta dunia militer tapi ya ga buta amatlah. Gue tahu kapten itu pimpinan. Ya wajar aja selama ini yang gue lihat Arkan begitu dihargai dan dihormati mungkin mereka para juniornya. Gue sering nyuruh-nyuruh dia, tapi kok dia nurut banget ya, padahal menurut cerita orang-orang, seorang tentara itu tekenal galak plus kejam. Ihh gue jadi takut.Tempat/Tanggal lahir: Bandung/16 juni 1992.
Ohh gue kira asli jakarta, ternyata dia lahir di bandung. Tahun 92 berarti dia seumuran abang gue dong ya.
NRP:
Baru sampe NRP aja gue udah ngantuk bacanya. NRP apa pula itu gue ga faham yang jelas isinya angka-angka, paling semacam nomor induk kali yaa. Yang kayak gini ga mungkinlah ditanyain. Tapi Kenapa juga si Arkan kasihnya baru sekarang. Coba dari kemarin-kemarin. Gue pasti udah diluar kepala kalau cuma kayak gini doang. Alias diluar ingatan. Emang penting banget ya sampe harus dipelajarin sih."kapten Arkan dan pasangan" lah lah baru juga 10 menit duduk disini. Kok namanya udah dipanggil aja. Lagian dari pas gue sama Arkan datang, tuh si mbak-mbak yang sibuk sama berkasnya dan si mas-mas yang duduk di sampingnya sambil bermain ponsel udah ada. Kenapa ga mereka duluan yang datang lebih dulu yang maju?? Ah udahlah nurut aja kenapa sa.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Captain
RomanceZhezsha Arnasatya Auristela Tamara adalah seorang dokter ahli bedah harus berhadapan dengan Tentara berpangkat kapten, Arkana Felix Wigara Prasetya karena perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tua mereka, sifat mereka saling bertolak belakan...