24. Aghata??

6.2K 219 0
                                    

"Apa? Kebohongan lagi?!!. Lo puas dengan membohongi gue selama ini. Lo bilang kalau lo ga pernah pacaran. Tapi ternyata lo pernah bahkan Ah sudahlah. Gue sibuk gue akan memimpin operasi pengangkatan tumor. Jadi jangan ganggu.!"

"Zhezhsa Arnasatya Auristela Tamara"

🌸🌸🌸

Arkan POV.

Sasa yang saya anggap wanita tidak tahu aturan, selalu berantakan, dan yang pasti kurang pemahaman akan kesopanan, dan hari ini saya melihat ada keunggulan dalam dirinya. Sasa begitu perhatian terhadap kakak perempuan saya. sebenarnya saya mempunyai kakak laki-laki setelah kak kayla, kakak perempuan saya. tetapi sudah lama dia pergi dari rumah dan memutuskan untuk meninggalkan kami semua, entahlah dia dimana.

Sasa dengan tanggap menemani jalannya operasi caesar kak kayla, yang menjadi pertanyaan saya, jika dia membenci perjodohan ini, termasuk membenci saya tapi kenapa tidak dengan keluarga saya?, yang dia tunjukkan tadi adalah sikap pedulinya yang tinggi. Apalagi ketika dia menggendong bayi cantik milik mas rega dan kak kayla, dia begitu penuh suka cita. Hati saya merasa kalau sebenarnya selama ini pemikiran saya terhadap dia adalah salah.

"Arkan, apa yang sedang kamu pikirkan?" Kak kay menyadari lamunan saya selama beberapa saat.

"Tidak ada kak, kakak istirahat saja"

"Kamu memikirkan pernikahanmu kan?. Kakak percaya, Sasa adalah gadis yang baik, mungkin karena dia dilahirkan sebagai anak terakhir dan sangat disayang oleh abangnya, jadi sifatnya sedikit berantakan. Kamu masih belum mencintainya?" Kak kayla bertanya mengenai cinta. Jelas jawabannya adalah belum. Saya masih menyimpan nama Lyora dalam hati. Meski sekarang saya tahu dia adalah istri kakak ipar saya.

"Tidak tahu akankah saya bisa mencintainya kak? Sementara didl dalam hati terdalam saya masih ada nama orang lain"

"Lyora?, sudahlah arkan. Dia juga sudah bahagia bersama pria lain yang dinikahinya"

"Dan pria itu adalah kakak ipar saya"

"Maksud kamu abangnya Sasa?"

"Iya"

"Takdir begitu mempermainkan kalian, tapi cepat atau lambat kamu pasti jatuh cinta dengannya dan tidak pernah melihat kekurangannya, yang ada hanya kelebihan" ucapan kak kayla membuat saya tertawa pelan. Bagaimana mungkin bisa seperti itu. Diantara kami hanya ada benci. Sejauh ini saya hanya berusaha untuk melindunginya.

"Arkan, raveni dan Aldo sudah kamu kabari?" Tanya kak Kay. Saya lupa mengabari mereka.

"Belum kak. saya lupa. Tadi hanya mengabari bunda dan ayah yang masih diperjalanan dari surabaya"

"Yasudah besok saja. Paling mereka juga sudah istirahat pulang kerja"

"Ini bajumu, sana mandi" seloroh Sasa yang menyodorkan baju ganti milik saya, lagi-lagi dia memang tanpa sopan santun, tiba-tiba masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.

"Mandi terus kita nanti jagain kak kay, tidur di sofa" ucapnya cerewet yang saya balas dengan anggukan kepala.

Sasa POV.

Setelah semalam tidur di sofa berdua bareng arkan bergantian menjaga babynya kak kayla yang suka nangis tengah malam. Gue jadi kebayang gimana coba kalau itu beneran anak gue sama Arkan apa kita sekompak ini? Hih mikir apasih gue. Please skip skip.
Tapi Kalu dilihat-lihat lucu juga arkan ketika menenangkan bayi. Jiwa kebapaannya muncul.

aktivitas pagi ini tidak seperti biasanya. Karena gue dan Arkan sarapan bubur, terus gue juga udah siap mau kerja.

"Arkan, kak kay, sasa kerja dulu ya"

I Love You My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang