15. Akad

7.4K 244 10
                                    

Jodoh..
Terkadang datang dengan cara yang tak pernah disangka
Dia yang tidak kita fikirkan ternyata justru yang ditakdirkan.

💕ILY.MC💕

Ahhhhh... udah pagi ternyata. Terbukti tuh suara ayam berkokok berhasil membuat gue terbangun dari tidur lelap gue.

"Selamat pagi mbak sasa" astaughfirullah ini kok ada orang lain sih di kamar gue ngapain coba.

"Mbak ngapain?" Tanya gue kebingungan mendapati seorang wanita yang tersenyum memandang gue yang baru bangun tidur.

"Mbak Sasa sholat dulu. Nanti di dandanin" di dandanin? Emang ada acara apa sih? Pake dandan segala.

"Dandanin buat apa?" Tanya gue penasaran.

"Mbak Sasa belum sadar dari tidurnya toh. Mbak kan mau menikah" nikah? Apa sekarang? Yah. kalau tahu gitu gue ga mau bangun.

Pasrah akhirnya gue. Setelah menunaikan sholat subuh, gue di dandanin beneran.

"Nanti 3 kali ganti pakaian ya mbak." Ucap mbak-mbak perias yang gue jawab dengan anggukan aja.

"Udah mbak. ayo turun ke bawah. Pengantin pria sudah menunggu" mbak - mbak perias ini dengan tangannya yang terampil udah selesai dandanin gue. Gue bercermin ya ampun ini gue?? Cantik banget ya. Gue pake kebaya putih, di leher gue tersemat kalung cantik pemberian papa gue pastinya. Ini kalung udah lama banget tapi ga gue pake. Takut hilang dan sekarang gue pake buat menunjang penampilan. Karena pas, ini warnanya silver.

Tok tok!!

Suara ketukan pintu. Mbak perias pun langsung membuka dan terdapatlah wajah kakak ipar gue Devina.

"Kamu udah siap Sa? Ayo ke bawah" ujarnya membantu gue berdiri dari duduk.
Gue menuruni anak tangga pelan- pelan. Di bantu oleh perias dan mbak devi. Di bawah sudah ramai banget. Rumah gue disulap jadi secantik ini. Banyak bunga - bunganya. Coba kalau hati gue juga berbunga-bunga pasti pernikahan ini bakal jadi pernikahan impian bagi gue. Di bawah Ada nyokap, bokap, abang yang memerhatikan gue dengan senyumnya. Termasuk Arkan dan nyokap bokapnya. Gue ga tahu yang mana aja keluarga Arkan. Yang gue tahu nyokap bokapnya doang. Tapi ada apa Dengan wajah Arkan kok kayak kaget gitu lihat gue. Emang dandanan gue jelek apa ya?. Ah bodoh ah. Masa bodoh dia menilai gue cantik atau engga yang jelas itu sama sekali ga mempengaruhi gue.

Arkan POV.

Saya tidak pernah mengatakan tidak dalam kehidupan saya atas perintah orang tua saya. Termasuk tentang perjodohan ini. Walaupun jauh di dalam hati saya tidak berkenan, tapi saya berusaha menerima apa yang menjadi pilihan orang tua saya. Zhezhsa Arnasatya Auristela Tamara adalah wanita pilihan orang tua saya untuk menjadi istri sekaligus ibu dari anak-anak saya nanti. Awal pertemuan saya dengannya adalah saat tanpa sengaja saya menjatuhkan kacamata yang di kenakannya. Dan kacamata itu patah. Karena tidak terima, dia menuntut saya ganti rugi. Semenjak saat itu, dia tidak menyukai saya karena secara tidak langsung saya membongkar fakta bahwa kacamata yang dia miliki bukan limited edision seperti yang dia bilang. Tidak sampai di situ, kami sering bertemu bahkan sebelum kami tahu akan dijodohkan. Pertemuan kami selalu diisi dengan cekcok sampai saya sendiri mengatakan dalam diri saya jangan sampai punya istri dengan karakter seperti dia. hingga kenyataan mengejutkan saya, bahwa wanita yang akan saya nikahi adalah dia. Zhezhsa adalah seorang dokter ahli bedah sekaligus direktur bedah di salah satu fasilitas kesehatan di ibu kota jakarta. Dia sangat mumpuni di bidangnya, saya bisa mengatakan hal ini karena dia lulus lebih cepat daripada teman seperjuangannya. Selama proses pendekatan atas izin orang tua, Zhezhsa atau panggilan akrab keluarganya Sasa selalu memikirkan cara untuk membatalkan perjodohan. Saya di hadapannya menunjukkan sikap yang sama seperti sikapnya pada saya. Saya sendiri setuju atas pemikirannya untuk membatalkan perjodohan karena dalam hati saya, merasa tidak mungkin saya jatuh cinta dengan wanita semacam itu. Hingga dia bertindak dan menolak keras perjodohan. Tetapi saya tetap diam di hadapan orang tua. Bukan berarti pengecut, hanya saja saya tidak ingin orang tua saya kecewa. Sehingga saya berpikir biarlah sasa yang menjadi alasan perjodohan ini batal. Tapi itu semua hanya tinggal rencana, Kenyataannya berbeda.
Sekarang saya sudah duduk di depan penghulu. Menunggu Sasa selesai di dandani. Tidak pernah terpikirkan oleh saya untuk menikahi gadis berantakan tanpa aturan. Tapi mungkin ini sudah takdir. Saya harus menanggapi dengan baik. Meskipun di kehidupan rumah tangga ini nanti saya tidak bisa mencintainya, tetapi saya bisa bertanggung jawab untuk kehidupannya. Sasa, Wanita itu sedang berjalan pelan, dia tampak anggun berbeda dari biasanya. Mengenakan kebaya putih, dia benar-benar cantik. Apalagi ketika dia diam dan hanya meninggalkan senyum di bibirnya seperti sekarang. Astaufirullah bicara apa saya ini. Dia belum sah menjadi istri. Tidak seharusnya saya memuji. Perempuan pemilik nama indah ini Jujur saja membuat saya terganggu dalam kehidupan saya. Terlebih tingkahnya yang membuat saya jengkel. Bahkan dia belum dewasa untuk menjalani suatu hubungan. Yang saya tahu, dari orang tuanya, Sasa bahkan belum pernah dekat dengan pria manapun apalagi sampai pacaran. Hanya ini yang membuat dia berbeda dari wanita kebanyakan.

I Love You My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang