Gue pulang ke rumah mertua selain titah dari mama gue, kakak ipar juga. Ya ga apa-apalah kalau ga ada si bulek julid itu gue merasa aman.
Rumah orang tuanya Arkan nampak sepi ga ada mobil yang berada di garasi.Tin!! Tin!!
bunyi klakson mobil gue. Otomatis tuh pak satpam dengan cepat membukakan pagar rumah mertua gue ini.
"Mbak Sasa, sendirian mbak?" Tegur pak dono, satpam rumah bundmer.
"Iya nih pak" balas gue kemudian mobil gue masukin ke garasi.
Dan gue melenggangkan tubuh gue masuk ke dalam rumah mewah mertua gue."Assalammualaikum bunda!!" ucap gue agak teriak. Ya karena rumah ini luas, kalau ga teriak takutnya ga denger.
"Waalaikumsalam" jawab bunda yang masih pake daster. Tumben banget pake daster biasanya selalu rapi ibu persit sekaligus kowad.
"Habis ngapain bunda?" Tanya gue soalnya dari tatanan rambutnya dikuncir tapi berantakan.
"Ini beresin gudang di belakang. Sasa, baru pulang kerja nak?" Oalah jadi lagi edisi bersih-bersih. Lah kok turun tangan sendiri. Pada kemana pembantu mertua gue??.
"Iya bun, tadi mampir ke rumah kak kay dulu, emangnya pada kemana yang bantuin bunda biasanya? Kok bunda sampe turun tangan? yaudah biar Sasa bantuin bunda" putus gue. Yang berniat bantuin bundmer. Ya walaupun capek pulang kerja, masak iya gue santai-santai eh mertua sibuk. Kan ga etis lah.
"Udah kelar kok nak, kamu mandi dulu sana, terus makan" ucap bunda, ah bernafas lega gue. Kalau belum kelar kan gue kudu bantuin ya namanya tahu dirilah.
"Duh bund tadi udah makan sama kak kay" ucap gue sambil memegang perut gue yang masih kenyang. Serius gue makan lumayan banyak tadi. Masakan kak kay enak.
"Ya makan lagi ga apa-apa" suruh bunda. Bunda yang ga apa-apa. Lah gue. Di usia gue ini gampang banget bikin lemak. Nuruninnya yang susah. Mana gue orangnya jarang olahraga.
"Ga ah bund ntar gendut" Jawab gue jujur. Gue takut gendut.
"Gendut juga tapi kan Arkan tetep suka" ucap bunda, suka dari mana? Orang gue kurus gini aja dia ga suka apalagi gue yang gemuk.
"Yaudah sasa ke atas dulu ya bund"
"Iya nak, bunda juga mau mandi" balas bunda. gue mengakhiri percakapan gue dengan bunda. Dan beralih ke kamar pribadi Arkan yang bernuansa abu-abu ini. kamar Arkan juga kamar gue, gue meletakkan tas yang isinya beberapa baju sih buat selama disini.
Eh ini tuh waktunya tepat banget buat nyelidikin masa lalunya Arkan. Gue kepo, kepo banget ya ga papalah ya gue kepo. Kan gue istrinya berhak tahu. Gue yakin banget pasti ada di sekitar kamarnya ini, rahasia dibalik sosok Aghata. Gue pengen tahu seberapa jauh hubungan Arkan dengan Aghata ini.
Enaknya gue mandi dulu aja deh, baru beraksi.🌸🌸🌸
Ah segernya udah mandi.
Gue membuka laci di meja belajarnya Arkan. Ga ada apa-apa cuma bolpen dan peralatan menulis. Dan gue penasaran dengan isi lemari Arkan, gue tinggal di kamarnya selama beberapa hari tapi gue ga pernah lihat Arkan buka lemari yang ini. Di kamarnya yang lumayan luas ini Arkan punya dua lemari dan satu lemari buku. Gue akui dia kayaknya dulu waktu sekolah kutu buku. Setelah gue buka, ternyata sama aja sama lemari satunya, Isinya baju-baju Arkan. Dia punya baju sebanyak ini, tapi yang dia bawa ke rumah dinasnya cuma sedikit.Brukk
Kardus yang di dalam lemari ini tiba-tiba jatuh. Wah ternyata di dalamnya ada banyak album. Yang ini Gede banget yaa, album yang sampulnya penuh dengan bunga mawar. Gue juga menemukan beberapa album foto yang kecil, Gue ambil semua tuh dan gue coba buka. Betapa terkejutnya gue, di halaman pertama album kecil ini kenapa ada foto gue?. Ini foto gue masih kecil
dan siapa anak cowok yang pake jas lengkap dengan dasi bewarna merah ini? Apa ini Arkan sewaktu kecil?.
Ada pula anak cewek yang di sebelah gue. Gue membalikkan lembaran foto jadul ini, ternyata ada tulisan dibalik ini, Ricen, Pras, Aghata, foto ini di ambil tahun 2000, berarti usia gue masih lima tahun, bentar deh ini kan? Oh ya ini mah foto ulang tahun gue. Tapi kok nama gue Ricen ya?. Tapi gue yakin banget ini foto kecil gue. gue juga punya dirumah. Astaufirulloh mama kan pernah cerita ke gue, gue pernah ganti nama gegara sakit. Apa Arkan ini adalah Prass? Prass temen kecil gue?. Terus Aghata ini? Apa Aghata? Oh ya Aghata yang gue operasi Transplantasi Hati? Pasien VIP itu?. Duh fakta ini membingungkan gue.
Dengan gerak cepat gue memasukkan foto ini ke dalam tas dan membawa lembaran foto ini ke rumah sakit. Gue mau tunjukkin ke pasien atas nama Aghata ini. Apa yang di foto ini adalah dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Captain
عاطفيةZhezsha Arnasatya Auristela Tamara adalah seorang dokter ahli bedah harus berhadapan dengan Tentara berpangkat kapten, Arkana Felix Wigara Prasetya karena perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tua mereka, sifat mereka saling bertolak belakan...