I Love You My Captain

59. Fakta mencengangkan.

"Baiklah, apa kamu ingin mendengarkan apa yang ayah katakan mengenai kebenaran?" Tanya pria paruh baya itu.

"Kebenaran apa?" Tanya Kelvin mengerutkan alisnya.

"Kamu dan Kayla anak ayah, tetapi bukan anak kandung Dina. Kamu dan kayla anak ayah dengan istri masa lalu ayah" ucap Hamdan. Kayla dan Kelvin terlonjak kaget mengetahui fakta ini.

"Apa yang ayah katakan itu benar?" Tanya Kayla, dirinya masih tidak percaya.

"Iya nak, maafkan ayah, baru memberitahu kalian" ucap Hamdan merasa bersalah.

"Jadi itu alasan mengapa aku selalu di pesantrenkan sejak SD. karena bunda membenciku juga kelvin?!" Teriak kayla. Zharega yang mengetahui istrinya berteriak, mengelus lembut bahu istrinya. anaknya pun ikut menangis lantaran teriakan sang mama. Zharega kemudian membawa bayi cantik mereka keluar untuk menenangkannya dengan Louis juga.

Suasana Ruang tamu Rumah mewah kediaman orang tua Sasa menjadi sangat tegang.

"Wajar saja kenapa wanita itu begitu membenci saya" ucap Kelvin melirik tajam Dina yang berdiri di samping ayahnya. Wanita paruh baya itu hanya diam merenungi kesalahannya.

"Lalu dimana ibu kandung saya dan kak kayla?" Tanya Kelvin kepada Hamdan.

"Ibu kalian sudah meninggal ketika kamu berusia 1 tahun dan kayla berusia 3 tahun. Saat itu kalian masih kecil. Ibunda kalian bernama Kanaya. Ia seorang Guru, Hingga suatu ketika Rem mobil kanaya sengaja dibuat blong. Dan ibunda kalian mengalami kecelakaan tunggal saat pulang kerja sampai merenggut nyawanya. Sejak saat itu, ayah sedih dan sangat terpukul, disamping Negara, ada kalian yang butuh kasih sayang. Jadilah ayah menikah lagi dengan Dina, ibunda Arkan dan Aldo." Penjelasan Hamdan dapat diterima oleh Kelvin, pria itu merasa wajar saja jika selama 23 tahun, Dina tidak pernah menunjukkan kasih sayangnya kepada Kelvin, karena Kelvin bukan anak kandungnya.

"Nak, ayah tidak pernah menyia - nyiakanmu" ucap Hamdan matanya menatap lurus sang putra.

"Kelvin, maafkan bunda nak" sahut Dina, tangannya menyentuh pipi Kelvin tetapi langsung ditepis oleh Kelvin.

Arkan hendak memberi pelajaran pada Kelvin, atas tindakan kasarnya kepada ibundanya, tetapi tangannya dicegah oleh Hamdan.

"Kenapa kebenaran ini baru saya ketahui ayah.?" Kelvin menangis, air matanya terus mengalir.

"Ada yang perlu kalian ketahui juga. Orang yang menyabotase kecelakaan itu adalah aku. Aku begitu jatuh cinta dengan Hamdan. dari awal kita di satukan pada setiap acara kegiatan di TNI AD." Ucapan Dina membuat kaget semua orang. Dina berbicara dengan air matanya yang terus keluar, ia mengatakan dengan rasa penuh penyesalan. Ia kemudian menarik nafas panjang melanjutkan kalimatnya yang sempat terputus.

"Tetapi aku yang mengetahui kamu sudah punya istri dan anak, timbul niat jahat untuk membuat semua kacau, aku lah yang melakukannya mas hamdan. Polisi tidak berhasil menemukan jejakku, Selama 28 tahun ini. aku hidup dihantui perasaan bersalah." Ucap Dina, wajahnya sudah basah karena air mata.

"Beraninya kamu!!" hamdan menampar keras pipi Dina sampai ia terjatuh di lantai. Suasana menjadi tegang dan mencekam.

"Arkan, Aldo mungkin kalian membenci ibunda kalian Nak" ucap Dina yang kini terduduk di lantai.

"Bahkan orang sepertimu tidak pantas dipanggil seorang ibu. kamu merebut secara kasar kebahagiaan orang lain!!" Teriak Arkan marah, ia sangat kecewa kepada bundanya. Matanya merah menahan tangis. Sasa memeluknya untuk menenangkan suaminya itu.

"Aldo." Gumam Dina yang kemudian berdiri menatap wajah Aldo.

"Jangan panggil saya. Saya tidak akan mengakuimu sebagai ibu lagi!!." Aldo juga sangat marah, ia sampai memalingkan wajahnya, tidak ingin melihat wajah ibundanya.