45. Gangguan Jiwa

5.3K 169 5
                                    

"Arghhhh!!. Arkan!!, TOLONGIN
GUE!!"

~Zhezsha Arnasatya Auristela Tamara~

🌼🌼🌼

S

etelah matahari terbit, jessika sudah bersiap akan berangkat kuliah. ia meningalkan fero begitu saja di kamar hotel.

Setelah 3 bulan berlalu, jessika tidak lagi bertemu dengan fero, karena kesibukannya di dunia kedokteran. Hingga dirinya sering mengalami mual muntah di pagi hari dan terlambat datang bulan. Jessika melakukan taspack dan hasilnya positif. dia mencoba berpikir jernih dengan mendatangi kampus STIP. Dan disana bertemu dengan fero.

"Fero ada hal yang mau gue omongin" ucap jessika kepada Fero yang berdiri dihadapannya lengkap dengan atribut seragamnya. Mereka berdua di depan gerbang kampus STIP.

"Kamu siapa?" tanya fero yang bahkan tidak mengenalinya. Melihat reaksi fero, jessika menarik tangan fero ke tempat yang jauh dari keramaian. Dengan tatapan yang bingung, Fero pun menurut. jessika bercerita tentang kejadian Malam itu. Fero tidak percaya. Ia meninggalkan jessika begitu saja setelah berkata.

"kamu aneh. Kita belum pernah bertemu, bagaimana mungkin?. Jangan temui saya lagi. Karena saya Akan berlayar kembali selama satu tahun"

"Sesuatu yang tidak bisa di ingat, itu pasti bukanlah hal penting" gumam jessika melihat punggung Fero dari kejauhan yang sudah lenyap dibalik kerumunan Para taruna.
Dan sejak saat itu, jessika berniat untuk berhenti kuliah, membesarkan buah cintanya bersama Fero, meskipun ia tahu fero tidak mengakuinya. tetapi stres yang dialaminya karena tidak bisa bertemu dengan fero yang sudah berlayar, berdampak buruk, membuatnya keguguran. Ia tidak jadi keluar dari kampusnya.

Setelah lulus dari ilmu kedokteran, jessika melamar pekerjaan di sebuah rumah sakit. Kemudian ia bertemu dengan Aghata sebagai pasien Rawat inap, saat akan mengambil sample darahnya untuk diuji lab, Mereka mengobrol. mereka memiliki masalah yang tidak jauh berbeda. Dan dari sinilah mulainya kerja sama antar mereka. Dan perencanaan untuk membunuh Sasa. Jessika terhasut dan ia menyetujui rencana itu. Berawal dari Ia kenalan dengan sasa dan berusaha dekat hingga menjadi sahabatnya.

Flashback off.

"Bodohnya gue yang ga tahu akibatnya. Janin gue dan Fero ga bisa diselamatkan. Masih segini keponakan lo Sa" ucap jessika sambil menunjukkan jari kelingkingnya untuk menggambarkan janinnya yang meninggal masih sekecil itu.

"Jess jadi itu alasan lo mau ngebunuh gue?" Tanya Sasa. Setelah memahami kesakitan yang jessika rasakan.

"Iya" jawab jessika dengan deraian Air mata yang mengalir dari sudut matanya.

"Lo harus ikut keponakan lo. Jagain dia disana. Lo harus tahu. Gue cinta banget sama abang lo. sampe - sampe gue nyerahin harga diri gue ke dia. Tapi apa balasan dia ke gue??" Ucap jessika sambil menangis terisak.

"Tapi abang ga pernah cerita soal lo ke gue" bantah Sasa yang tidak percaya.

"Itu karena dia ga nganggap gue Sa. Bahkan dia ga percaya kalau anak yang gue kandung itu anaknya. Hasil buah cinta kami pada malam itu!!" teriak jessika. dia berjongkok dihadapan Sasa. Menarik nafasnya dalam - dalam dan melanjutkan kalimatnya kembali.

"Malam dimana gue nyamperin dia ketika dia pesiar. Saat itu dia mabuk setelah diajak temannya ke sebuah bar. Dan kami bercinta pada malam itu di hotel. Gue tahu bahkan dia ngelakuin hal itu diluar kesadarannya. Tapi apapun alasannya tidak mengubah anak itu adalah anaknya." Ucap jessika menghembuskan nafas kasar.

I Love You My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang