55. Diasingkan.

5K 179 0
                                    

"Anda melihat kejadiannya langsung  tetapi anda tidak berusaha mencegahnya untuk tidak berbuat konyol"

~Arkana Felix Wigara Prasetya~

🌸🌸

"mengapa semua pria itu hormat kepada Kelvin? Dan seragam yang kelvin kenakan?" Sasa berucap dalam hatinya.

"Apa Kelvin seorang Tentara??!!." Gumamnya lagi.

"KASAL menemui Aghata di penjara, dia---" ucap Kelvin belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya.

Ceklek.

Pintu terbuka menampilkan sosok Sasa yang tengah memandang tajam wajah Kelvin.

"Lo sebenarnya siapa sih? Apa lo berprofesi Tentara? dan Lo tadi nyebut nama Aghata? Lo kenal dia?" Tanya Sasa beruntun, Tenaganya sudah mulai kembali, meskipun masih sedikit lemah.

"Baiklah karena kamu sudah tahu. Saya Kolonel Kelvin Givrano Adika.
Aghata sudah ditahan, saya yang melaporkan ketika di kapal membawamu pulang. Tetapi situasi sekarang masih rumit, sebaiknya Jangan keluar dulu, atau orang akan tahu" jelas Kelvin kepada Sasa yang berdiri menatap kelvin tidak percaya.

"Maksud lo gue harus sembunyi dulu dan membiarkan keluarga gue menganggap gue udah mati?!!" Teriak Sasa di depan pintu ruang rawat inapnya.

"Saya melakukan ini demi menegakkan keadilan bagi kamu. Percaya Saya, semua akan baik - baik saja sampai Aghata mendapatkan hukuman yang pantas" ucap Kelvin lembut berusaha menenangkan Sasa. Sasa kemudian terdiam, dalam hati ia berucap "benar apa yang dikatakannya, gue harus pastiin Aghata dihukum yang setimpal"

"terimakasih lo udah laporin dia ke polisi dan memperjuangkan keadilan bagi gue" Ucap Sasa lega, suaranya melembut.

"Setelah pulih, kamu nanti tinggal di rumah kerabat saya dulu. Sampai Aghata di hukum sesuai kejahatannya" ujar Kelvin.

"Ok. Asal Aghata di hukum gue tenang" ucap Sasa tersenyum lebar.

¤¤¤

Setelah menjalani satu hari perawatan, baik Arna maupun Arkan sudah di perbolehkan untuk pulang, keluarga Arkan maupun Sasa pulang ke kediamannya masing - masing dengan rasa sedih yang mendalam.

Di kediaman orang tuanya, Arkan Masih tampak berduka. Belum ada aktivitas apapun yang dilakukannya. Sementara Malam harinya di kediaman orang tua Sasa, mengadakan acara tahlilan, banyak tamu dan kerabat yang datang untuk mengirim doa pada arwah Sasa, semoga mayatnya segera ditemukan. Ada kayla dan Louis anaknya yang turut hadir, Kayla juga sangat berduka atas meninggalnya Sasa yang sangat mendadak ini. Arkan yang mengenakan baju koko putih dengan peci yang juga warna putih tampak membaca surat yasin mendoakan sang istri. Suasana tahlilan di kediaman orang tua Sasa itu juga diakhiri dengan tangis haru mereka yang merasa kehilangan sosok Sasa.

Setelah 3 hari berlalu, masih belum ada kabar dari tim SAR gabungan terkait mayat Sasa, di sisi lain, Arkan kembali ke rumah dinas, dan tentunya dengan dunianya sebagai tentara. Arkan melakukan kewajiban seperti biasa. ia kembali bertugas mengabdikan diri pada negara setelah sempat mengalami berbagai masalah membuatnya tidak menjalani kewajibannya itu. Kini ia tampil untuk lebih tegar. Dengan menyandang status duren alias duda keren.

Sebelum berangkat kerja, ia memandangi foto pernikahannya yang masih terpajang di dinding ruang tamu rumah dinasnya.

"Saya akan selalu setia, menyangimu, dan mendoakanmu" gumam Arkan. Meskipun Sasa tidak lagi di sisinya, Arkan tetap menyimpannya di dalam hatinya.

Arkan kemudian mengenakan baret hijaunya dengan lambang cakra sapta agni. Arkan merupakan bagian dari kostrad (komandan cadangan strategi angkatan darat).

I Love You My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang