35. Kemarahan Ayah mertua

6.1K 211 2
                                    

Sasa sudah sampai di depan ruangannya. Perjalanannya dari ruang rawat inap nia lebih jauh daripada dari parkiran ke ruangannya. Dia sampai ngos - ngosan tetapi bukan karena perjalanannya, melainkan karena lagu yang dia nyanyikan sepanjang lorong rumah sakit setelah ditinggal lari jessika. Lagu nenek moyangku orang pelaut.
Entah apa yang membuatnya menyanyikan lagu itu, mungkin karena abang dan papanya adalah seorang pelaut.

"Pagi dokter sasa" sapa dokter ana yang ternyata sudah berangkat pagi - pagi sekali.

"Ya pagi dokter ana" balas sasa ramah.

"Nanti jam 9 ada operasi dok. Dokter udah dikabari sama dokter clara?" Tanya dokter ana yang berdiri tepat di depan ruangan sasa.

"Belum tuh. Ntar biar saya ke ruangannya saja untuk memastikan" ujar sasa.

"Oh ya dok. Kemarin dokter hampir di tembak oleh pria yang tidak dikenal ya dok? Tapi dokter ga apa -apa kan dok?" Tanya dokter Ana yang khawatir.

"Ga apa - apa ana" jawab sasa dengan senyumnya.

"Terus gimana kondisi koas nia?" Tanya dokter ana kembali.

"Baik. Dia udah pulih" balas sasa

"Dua cowok di belakang dokter itu siapa?" Dokter ana menatap kedua pria bertubuh besar itu sama seperti jessika, dokter ana juga bergidik ngeri.

"Itu bodyguad yang dipercaya suami buat ngejagain saya" ucap sasa.

"Wah suaminya dokter perhatian banget ya."

"Ya harus dong na. Makanya kamu juga nikah kalau pengen diperhatiin" balas sasa sambik tertawa pelan.

"Masalahnya calonnya nih Yang belum ada" ucap ana yang ditanggapi tawa renyah sasa.

"Yaudah saya permisi ya dok" ana pun pergi meninggalkan sasa yang memerhatikan langkahnya dari jauh

🌸🌸🌸

Sasa berjalan menuju ruangan direktur. Dan mengetuk pintu saat sampai.

Tok.. tok!!

"Masuk" sahut orang yang berada di dalam.

"ada operasi jam 9 kok ga ngabarin saya dok?" Tanya sasa di ruangannya yang dulu sebagai direktur.

"Kamu kan kemarin habis mengalami masalah. Jadi hari ini kamu dibebaskan dulu" ucap clara sambil merapikan penampilannya di depan cermin.

"Oh begitu" jawab sasa pendek kemudian pergi dan menutup pintu kembali. Kakinya melangkah lesu menuju ruangan nia.

"Assalammualaikum" sasa membuka pintu ruang rawat inap nia, dan disana masih ada Arkan dan aldo yang sudah rapi dengan seragamnya kemudian mertua sasa yang berbalut seragam yang sama.

"Waalaikumsalam" jawab semua yang ada di dalam.

"sasa. Sini nak. Kamu ga kerja sayang?" Tanya bunda Arkan.

"Engga bunda, sasa disuruh istirahat sama ibu direktur" jawab sasa lembut. Kemudian mendaratkan bokongnya di samping bunda mertuanya.

"Direktur?. bukannya kamu?" Tanya bunda mertua Sasa.

"Sasa udah bukan direktur lagi bunda, hanya karyawan biasa" jawab sasa.

"Yaudah duduk dulu sayang, ini bunda bawain martabak, kamu juga makan ya" sasa mengangguk pelan. Bunda mertuanya begitu perhatian.

Sedangkan Ayah mertua Sasa berdiri dengan tatapan yang tajam kepada kedua putranya itu. Seperti siap akan mengeluarkan kata - kata wejangan yang panjang.

I Love You My Captain Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang