"Ma, mama!!" Teriak Fero berusaha membangunkan Arna yang tidak bangun juga, Satya tampak memijat pelipisnya, suasana koridor rumah sakit itu menjadi tidak terkendali. Arna akhirnya di bawa ke ruang perawatan untuk mendapatkan tindakan kebutuhan segera.
Arkan juga harus kembali dalam perawatan, setidaknya ia harus kembali di infus untuk mengembalikan cairan yang hilang. Hamdan sibuk menelpon anak buahnya untuk mencari mayat Sasa, Polisi juga sedang berada di sana dengan tim SAR gabungan untuk mencari mayat tersebut. Nia menangis sesenggukan di dalam pelukan Aldo, Fero mendampingi mamanya dalam perawatan, sedangkan Devi berdiri sendirian di lorong Rumah Sakit.Sementara di sisi lain, Kelvin telah berhasil membawa Sasa ke Rumah Sakit TNI AL Dr. Muntohardjo, untuk dilakukan perawatan selanjutnya.
"Siapa dia komandan?" Tanya seorang pria yang mengenakan seragam PDH, di lengan kanannya terdapat lambang palang merah. Ini menandakan bahwa pria itu merupakan Tentara Kesehatan disana. Mereka saat ini berada di dalam Ruang UGD (Unit Gawat Darurat).
"Panjang ceritanya, sekarang saya serahkan dia sama kamu Bima, untuk menjalani perawatan. Dan jangan beritahu identitas saya" Ucap Kelvin mengingatkan, yang notabennya adalah juniornya itu.
"Siap mengerti, tapi setelah ini komandan akan kemana?" Tanya pria yang berpangkat Lettu itu.
"Saya ingin menemui KASAL, dan mengatakan bahwa putrinya sudah melakukan tindakan kriminal" Ucap Kelvin mantap.
"Komandan tahu konsekuensi apa yang mungkin terjadi jika komandan mengatakan ini?. Apalagi jika tanpa bukti" ucap Lettu Bima.
"Saya adalah buktinya, saya melihat kapal pesiar milik Laksamana Wibowo ada di sana, dan saya juga merekam semua yang dikatakan bawahannya Aghata yang merupakan putrinya" ucap Kelvin merasa yakin. Dirinya tidak bodoh untuk mengatakan hal tanpa bukti. Saat dia menghajar habis anak buah Aghata dan memaksa salah satu pembunuh untuk bicara dengan kekerasan vital, kelvin juga menyiapkan rekaman melalui ponselnya untuk menjadikannya bukti jika ia di panggil ke pengadilan.
"Lalu Kenapa komandan harus menyembunyikan identitas?? Komandan perlu berterus terang dengan pasien bahwa komandan lah yang menyelamatkannya. Komandan juga seorang perwira TNI AL harus menjunjung tinggi nilai kejujuran" ucap Lettu Bima yang belum mengerti dengan situasi yang sebenarnya. Kelvin mendengus kesal lalu berkata.
"Laksanakan apa yang saya perintahkan, tidak usah banyak tanya!!" Ucapnya tegas.
"Siap komandan" balas Lettu bima dengan sikap siapnya.
Kalau Sasa tahu identitas saya, Sasa juga dalam bahaya. Karena, jika Sasa tahu Aghata sudah di tangkap polisi, dia akan kembali ke keluarganya dan menceritakan semuanya. Dan saat Aghata tahu itu, Sasa sebenarnya belum mati, Aghata tidak akan melepaskannya dengan mudah, Aghata pasti masih mempunyai koneksi dengan para bawahannya yang lain, pikir Kelvin.
Kelvin yang belum kenal bahkan bertemu Aghata saja sudah faham bagaimana liciknya wanita itu. Kelvin terpaksa harus menyembunyikan Sasa untuk membuat situasi lebih aman dulu, dia sebenarnya malas sekali kalau harus terlibat dengan Polisi seperti ini. Tetapi Sasa datang sendiri padanya dalam keadaan hampir mati, jadi dia harus memperjuangkan keadilan bagi Sasa meskipun dia akan melewati jalan yang berbahaya untuk karirnya sendiri. Karena ini berhadapan langsung dengan perwira Tertinggi di TNI AL.
¤¤¤
Langit tanpa bintang ataupun bulan, ketika itu pula turun hujan. Malam yang demikian pekat meluluh lantakan pengorbanan seorang Pria yang berseragam PDH TNI AL mendatangi kediaman KASAL Laksamana Besar Wibowo Kuncoro di Kelapa Gading. Ia membawa mobil Honda HRV Hitam miliknya.
Sementara itu, situasi di kediaman KASAL tampak hening, tetapi tiba - tiba suara telpon berdering.
"Hallo Selamat malam, bapak maaf mengganggu waktu istirahatnya, kami dari kantor Kepolisian POLDA METRO JAYA, ingin menanyakan bahwa apa benar putri bapak bernama Aghata Isabella?" Tanya si penelpon itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You My Captain
RomantizmZhezsha Arnasatya Auristela Tamara adalah seorang dokter ahli bedah harus berhadapan dengan Tentara berpangkat kapten, Arkana Felix Wigara Prasetya karena perjodohan yang sudah diatur oleh kedua orang tua mereka, sifat mereka saling bertolak belakan...