Ditempat lain, sebuah ruangan Apartement dengan keadaan gelap walaupun terdapat cahaya remang-remang dari celah-celah.
Terdengar suara jeritan kesakitan menggema disebuah ruangan yang tertutup. Ruangan ini memang luas, tapi kedap suara, karna itu juga ruangan ini sering menggema jika suara jeritan kembali terulang lagi.
Disana terdapat pula seorang gadis yang lemas tak berdaya dan hanya sebuah jeritan dan ampunan yang terucap dibibir nya.Didepannya terdapat seorang laki-laki yang tersenyum puas karna telah menghukum gadis kecilnya itu yang nakal.
"Kumohon lepaskan aku hikss..." tangis pilu gadis itu yang memohon untuk dilepaskan.
"Tidak akan ku lepaskan, manis. Karna kamu adalah milikku."
"Kalau begitu...bunuh saja aku. "Gadis itu menggigit bibirnya, rasanya semua tubuhnya sudah mati rasa serta perih karna luka-luka dari laki-laki tersebut. Dia sudah mulai pasrah dengan keadaannya, tidak ada yang bisa menolongnya dari jeratannya.
Seketika rahang laki-laki mengetat, tangan nya terkepal hingga urat menojol. Matanya memerah, dengan sangat emosi dia menampar pipi gadis itu hingga darah sedikit menetes dari sudut bibirnya. Tidak ada rasa bersalah saat menamparnya, amarah tidak kunjung mereda, karna lawan ucapannya selalu menyulut emosi dirinya.
Gadis kecilnya ini selalu bisa memancing amarahnya, walau dengan kata-kata sederhana dan sedikit polos.
"Jangan coba-coba untuk berbicara seperti itu, manis. Kamu milikku dan tidak ada yang bisa memiliki mu selain, aku. "Ucapnya dengan sebelah tangan yanh menangkup pipi gadis itu dengan lembut, lalu ia mengarahkan wajah nya untuk mendekati telinganya.
"Kamu milikku dan jangan coba-coba untuk kabur lagi jika tidak ingin aku hukum. "Bisiknya lembut namun penuh penekanan.
Degh!
Jantung gadis itu berdetak tak karuan, napasnya tercekat ketika wajah laki mendekat padanya. Gadis itu hanya mengangguk lemah, karna ia tidak bisa berbuat apa-apa lagi karna tubuhnya melemah dan...
Brukk!
Gadis itu menyandarkan kepalanya dibahu laki-laki itu, dia pingsan tak berdaya. Tidak punya kekuatan lagi untuk melawan, dirinya terlalu takut. Lalu dengan sigap laki-laki tersebut membopong tubuh gadis itu untuk membawanya keranjang untuk diobati karna ulahnya.
Laki-laki tersebut menyeringai puas. Setidak nya gadis kecilnya ini tidak merepotkan dirinya karna jeritan dan ampunan nya tidak terdengar, lagi. Menyeringai lebar, dengan santainya laki-laki itu mengecup dahinya lembut.
◆◆◆
Beberapa jam kemudian. Seorang gadis yang tengah terbaring diranjang yang sudah dengan bad cover yang berbeda, terbangun dari pingsan nya, dengan tubuh yang lemas namun ia memaksakan untuk bangun tetapi sebuah tangan kekar melingkar dipinggang nya dengan pelukan erat.
Pergerakan gadis tersebut membuat laki-laki itu terusik dalam tidur nya, spontan ia bangun dengan tubuh tegap nya, kemudian terduduk sambil menatap gadis nya dengan mata yang sayu.
"Sudah bangun, hm?"suara serak basah dari laki-laki itu terdengar jelas ditelinga gadis itu, bulu kuduknya meremang seketika. Didalam hatinya, ia sangat panik dan berdoa agar dia bisa selamat darinya.
Gadis itu diam tak berkutik. Rasa nya ia takut saat mengingat kejadian dimana ia dihukum oleh Psychopath ini, namun ia harus menegarkan hati nya agar tidak menangis lagi. Matanya sudah lelah dan bengkak karna terlalu lama dia menangis, bahkan hidungnya sudah memerah.
"Jangan mengabaikanku jika tidak ingin, aku menghukum mu lagi. "Ucapnya pelan namun terdengar tajam, sembari mencengkram dagu gadis itu agar menatap dirinya.
Dia mengangguk sembari menegukan salivanya ketika dia menatap mata tajamnya, sambil tersenyum miring. " I-iya."
Laki-laki seketika gemas sendiri, gadis ini terlihat ketakutan saat menatapnya. Didalam hatinya, dia tersenyum puas, gadis kecilnya ini harus menurut padanya, tidak boleh membantah ucapannya sedikit pun. Spontan saja laki-laki itu mengacak rambutnya pelan. "Jadilah gadis penurut jika tidak ingin aku hukum lagi, karna itu akan menyakiti dirimu sendiri. "
Gadis itu mengangguk pelan seraya menundukan kepala nya. Jari-jemarinya meremas bad cover dibawahnya, ia ingin mengatakan sesuatu pada laki-laki didepannya ini, tapi rasa takut mulai menyelimuti dirinya. "A-aku ingin keluar. "
"Kamu tidak bisa keluar tanpa seizinku!"ucapnya dingin dengan tatapan tajam
"Tapi...a-aku lapar. "
"Kenapa tidak bilang? Yasudah aku delivery dulu. " Laki-laki itu bangun dari ranjang nya dengan mencari ponselnya untuk memesankan makanan.
Gadis itupun ikut terbangun untuk membersihkan dirinya tetapi langkahnya terhenti karna laki-laki itu yang mencekal tangannya sedikit mencengkram.
Langkahnya terhenti ketika merasakan cengkraman ditangannya, bibirnya ia gigit pelan sambil memejamkan mata nya, jantung nya berdetak kencang, dia takut jika laki-laki itu akan kembali marah. Kemudian dia membalikkan tubuhnya pelan menatap laki-laki tersebut yang menjulang keatas.
"Mau kemana?!"
"Kamar ma-ndi. "
"Silahkan, tapi ingat jangan mencoba untuk keluar dari sini jika tidak ingin ku hukum lagi!" Peringatnya tajam lalu ia menangkup kan pipi gadis itu lalu mencium dahinya lembut.
Cup!
Dia terdiam lalu mengangguk pelan. Jantung nya seketika berdetak sangat kencang disertai pipinya memanas. Dirinya sedikit heran, laki-laki itu memang menyeramkan tapi sedetik kemudian sikapnya berubah menjadi sedikit manis. Perasaannya bimbang, antara malu dan binggung.
Gadis itu memundurkan langkah nya lalu ia berlari kecil menuju kamar mandi. Entah kenapa perasaannya tiba-tiba aneh karena pertama kali ia dicium oleh laki-laki psychopath itu.
Laki-laki itu terkekeh kecil melihat tingkah gadis itu. Ia tidak sengaja melihat wajah yang merah dari gadis itu, rasanya ia tidak rela jika gadis itu pergi walau kekamar mandi saja.
"Kamu milikku, dan selamanya akan seperti itu, Reina Altheana."
◆◆◆
Btw prolog nya menarik gk nih?? Sorry klo emg klian gk suka mulai dari prolognya atau alurnya yg sedikit gaje, mending kluar deh dari cerita ini. Yang suka dan masih nunggu kelanjutannya, jngn lupa vote and comment huhuhu!!!
Thank you. 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...