Kringgg!!!
Bel pulang akhir nya berbunyi karna sudah sore. Banyak dari mereka yang berhamburan keluar kelas dengan terburu-buru bahkan sampai desak-desakkan.
Dikelas hanya tersisa Ica dan Rena yang tengah merapihkan buku mereka. Niat mereka ingin pulang bersama menggunakan motor Ica, karna setiap hari Ica selalu membawa motornya.
Namun disaat Rena ingin menaiki motor Ica, ia dikejutkan dengan suara klakson yang tiba-tiba berbunyi dibelakangnya, sontak Rena terkaget dan melihat siapa orang itu dibalik helm dengan motor sportnya. Ah, sepertinya Rena sudah tahu pemilik motor ini.
Rexy mengulurkan sebelah tangannya dan mengisyaratkan dengan gerakan jarinya agar Rena menaiki motor.
Didalam hatinya, Rena selalu menggerutui Rexy. Tapi walaupun begitu ia tetap menuruti perkataannya. "Em, sorry Ca, gua pulang bareng Alan. "Bisiknya
Ica spontan menoleh kearah belakang dan melihat motor sport yang tengah dikendarai oleh seseorang. Dia meneguk salivanya lalu kembali menatap Rena.
"Iya nggak papa, yaudah gua pulang duluan ya. "Balasnya dengan senyuman kecut lalu motor Ica pun melaju meninggalkan dua sejoli yang menatap kepergiannya.Tanpa berkata apa-apa, Rena menaiki motor Rexy dengan sedikit kesal. Huft sejak berpacaran dengan Rexy, Rena merasa tidak bebas dan ia merasa terkekang karna keberadaan Rexy yang selalu tiba-tiba muncul disampingnya.
Motor pun melaju kencang dengan kecepatan diatas rata-rata. Ah sepertinya Rexy sedang marah, karna Rena tahu dari tatapan Rexy. Motor Rexy melaju semakin kencang, spontan Rena memeluk pinggang Rexy dengan kuat sambil meremas hoodie yang dia pakai.
Setelah sampai Rena pun turun dari motornya, Rasa cemas mulai melanda ketika Rexy memberhentikan motornya ditempat asing. "Ini dimana, Alan? "Jedanya sambil menatap sekeliling yang terlihat berbeda. "A-aku mau pulang. "
"Nanti kalau Bunda nyariin aku gimana?"
"Ini di Apartement, aku udah izin sama Bunda kamu. "
Rena membulatkan matanya, ah sial, mengapa Bundanya begitu mempercayai Rexy sampai-sampai tinggal diApartement berduaan diizinin? Astaga sepertinya Bunda belum tahu sifat asli dari seorang Rexy.
"Kebetulan besok libur, jadi untuk beberapa hari ini, kamu tinggal disini. "Bahu Rena seketika melemas, tidak mungkin kan jika ia menginap dengan seorang laki-laki, apalagi cuma berdua!
"Tapi Al—
"Cepet masuk!"
Rena menghela napas pelan. Terpaksa ia harus masuk Apartement itu. Pikiran Rena selalu melayangkan pikiran negatif, sehingga rasa takut pun mulai meliputi dirinya.
Kaki Rena bergetar saat melangkah kedalam. Apalagi ketika menaiki lift, kaki Rena seperti tidak bisa digerakkan lagi.
Setelah masuk diruangan Rexy, Rena pun langsung duduk disofa yang terdapat diruangan pertama. Sesekali ia menatap sekeliling yang terlihat rapi, bersih dan juga wangi."Huft... Semoga saja tidak terjadi apa-apa disini. "Gumam Rena
Sedangkan Rexy, ia sedang berjalan kearah kamar mandi untuk membersihkan dirinya dishower kamar mandi. Ia juga tidak nyaman dengan tubuh yang lengket dengan keringat. Ugh! menjijikan. Setelah selesai ia pun keluar dengan handuk yang melilit dipinggangnya.
Mata Rena tak sengaja menatap tubuh Rexy yang bertelanjang dada, seketika dirinya terpaku, tanpa sadar mulutnya terbuka, sesekali menegukkan salivanya.
Rexy menatap Rena dengan menaikan sebelah alisnya, lalu ia mengikuti arah pandangan dari gadis itu dan terhenti, ah rupanya gadis itu tengah menatap dadanya yang tidak tertutup sehelai benang pun. Rexy jadi tersenyum miring, sesekali ia menggeram kesal karna bibir terbuka Rena yang seakan memancing dirinya.
Drrttt... Drrttt..
Tiba-tiba hp Rena berbunyi sepertinya ada pesan yang masuk. Rena tersadar dari lamunannya, lalu ia menggelengkan kepalanya kemudian tangannya meraba-raba tas miliknya dan mencari-cari keberadaan ponselnya.
Raisya
Rena, sekarang ada kerja kelompok, pr dari bu susi. Lo bisa dateng nggak?Mata Rena melotot, tanpa sadar ia menepuk jidatnya pelan. Aish bagaimana ia bisa lupa!
Rexy yang masih memperhatikkan gerak-gerik Rena yang terasa cemas itu akhirnya bertanya. "Pesan dari siapa?"
"Dari Ica, Alan. Katanya sekarang kerja kelompok. Aku izin ya. "Mohon Rena pelan.
Rexy menggeleng keras. "Nggak! Aku nggak ngizinin. "
"Ish! Tapi nanti aku nggak dapet nilai gimana? Kalau aku nggak ikut kerja kelompok?"
"Kamu bisa ngerjainnya disekolah. "
Rena membulatkan matanya, tugas untuk dirumah dan dikerjakan secara berkelompok, tapi dia kerjakan disekolah? Oh bagaimana mungkin! Bisa-bisa dia dihukum karna tidak mengerjakan tugas itu dan tidak akan mendapatkan nilai, t-tapi bagaimana bisa Rexy berpikir sepertinya itu?
"Nggak bisa begitulah, Alan! Sekali aja Al, izinin aku buat kerja kelompok. "Protes Rena
"Sekali nggak, tetep nggak! Ngerti? "Karna terlanjur kesal, dengan paksa Rexy mengambil ponsel Rena dan menyembunyikan ditangan.
Rena berdecak sebal lalu memalingkan wajah nya untuk tidak menatap Rexy. Ia bingung bagaimana cara nya agar ia bisa kerja kelompok tanpa sepengetahuan dari Rexy? Ah jika saja Rexy menginjinkannya pergi, mungkin saja masalah ini tidak diperpanjang.
Rena masih memikirkan bagaimana cara nya untuk keluar dari sini, seketika ide terlintas dibenaknya diam-diam ia tersenyum miring saat menatap punggung Rexy yang menjauh pergi kekamarnya dengan membawa ponselnya hingga terdengar suara gebrakan pintu yang sudah tertutup.
"Aku juga punya cara lain biar bisa pergi dari sini, nggak dapat izin juga nggak masalah. " gumamnya licik
Perlahan ia berjalan diam-diam, tak lupa membawa tasnya untuk keluar dari apartement ini. Untuk kode agar pintu ini terbuka... Em sepertinya Rena mengetahuinya karna saat Rexy membuka pintu dengan menekan passwordnya, ia tidak sengaja melihatnya. Dan untung saja ia masih mengingat angka-angka itu.
Setelah berhasil Rena keluar. Beberapa menit kemudian Rexy juga keluar dengan pakaian yang melekat didirinya. Ia menatap sekeliling yang terasa berbeda, sepi dan tidak ada orang, Seketika Rexy panik saat diruangan ini sepi, tidak ada Rena disisi manapun.
"Rena!" Teriaknya sehingga ruangan ini menggelegar dipenjuru ruangan.
"Astaga! Dia lolos!"
"Cih, hanya untuk nilai saja, dia sampai membantah ucapanku. Gadis sialan! "
"Lihat saja nanti, jika bertemu aku akan menghukummu habis-habisan, Rena!"
◆◆◆
VOMENT YUHUU!!
SORRY KLO ADA TYPO KOMEN AJA. 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...