31. MBIP [SISI LAIN] 1

17.4K 1.3K 30
                                    

Disebuah ruangan yang terlihat gelap yang terurus hingga banyak debu yang menempel pada ruangan tersebut. Datanglah seorang laki-laki berpakaian hitam yang mendobrak pintu tersebut dengan kepalan tangan nya dengan penuh emosi yang menggebu.

Brakkk!

Mata nya tak sengaja melihat seseorang yang memunggungi nya dengan jubah hitam nya yang ia kenakan dan tak lupa masker dan tudung jubah nya itu sedang berjongkok memainkan tubuh seorang gadis yang keadaan yang mengenaskan dengan pisau kecil yang mengkilat nan tajam

Laki-laki yang baru datang tiba-tiba tangan mengepal erat melihat gadis itu hanya yang potongan kepala nya buntung dan hanya tubuhnya yang penuh dengan sayatan serta darah yang mengalir hingga diruangan ini sangat tercium bau amis yang menyengat.

"Shit! Devi. "umpatnya

Dengan cekatan ia mengambil pisau kecil yang tajam itu dari kantong hoodie dengan ancang-ancang ia memegang pisau itu seperti ingin ditusuk-tusuk. Ia memang pernah bermain kecil menggunakan pisau miliknya karna tak sengaja ia melihat pisau kecil itu dilaci kerja milik ayah nya dulu sebelum meninggal. Dan ia masih ingat pesan dari ayahnya tentang pisau tersebut.

"Raja, ayah serahkan pisau ini kepadamu, gunakanlah sebaik mungkin. Kamu boleh menggunakan pisau ini, jika ada seseorang yang ingin menghalangi keinginan mu. "Kata sang ayah seraya mengusap rambut anaknya.

Anak laki-laki itu mengangguk. "Iya ayah, laja akan ingat pesan ayah. "Jawabnya dengan cadel.

Kata-kata sang ayah masih teringat dibenaknya. Detik ini ia akan memakai pisau pemberiannya, untuk kesekian kalinya yang menghalangi keinginannya. Keinginan yang akan tercapai esok hari atau hari ini, ia akan mendapat kan Rena nya, ia ingin memilikinya. Obsesi nya sudah mendarah daging jika mengingat nama Rena, Rena dan Rena.

Bibirnya menyunggingkan seringai lalu mengambil ancang-ancang untuk menancap kan langsung ke punggung orang itu. Menghela napas panjang dan--

Blasss!

Ia sengaja menutup matanya, suara tancapan itu yang membuat hati nya senang bisa mendapat kan Rena bagaimana pun cara nya ia akan usahakan dan tidak ada yang bisa menghalanginya.

"Ingin menusuk, hm?"

Raja membuka matanya dan melihat orang itu berada disampingnya dengan memainkan sedikit pisaunya. Matanya membelalak tidak percaya, melirik punggung laki-laki itu yang tidak terdapat noda darah karna tancapan pisau nya itu.

Tangannya bergetar, napasnya mulai memburu melihat tancapan pisau itu malah mengenai perut seorang gadis yang ternyata tubuh adiknya sendiri. Dengan pelan ia menarik kembali pisau tersebut dengan tangan yang bergemetar.

Rexy terkekeh. "Gimana rasanya bunuh adik sendiri? "

Raja meremas erat pisaunya erat-erat, kata-kata itu sangatlah menyakiti dirinya. Tidak mungkin jika ia membunuh adiknya sendiri jelas-jelas jika orang itu yang membuat adiknya seperti ini.

Dan ia mengernyitkan dahinya mendengar suara itu yang tak asing baginya, mata nya melirik wajah orang itu lalu dengan kesal ia merampas masker yang melekat diwajah orang itu.

Dan Gotcha!

"Rexy!"

Menyunggingkan kan sedikit seringainnya. "Yes, Iam Rexy. "

Ternyata benar dugaannya jika laki-laki ini bukan sembarangan orang biasa yang bisa ia kalahkan dengan mudah. Mengingat perkelahian dikoridor waktu itu dan tatapan nya yang menusuk dan selalu menatap nya tajam ternyata benar jika Rexy seorang Psychopath!

Ia tidak terkejut hanya saja memastikan jika laki-laki yang ada disampingnya ini bukanlah saingan yang biasa tapi ternyata luar biasa dan butuh keahlian yang tepat untuk melawan nya. Psychopath, hm Raja juga pernah mengalahkan seorang psychopath namun itu hal yang mudah tapi kali ini seperti nya sangatlah susah untuk dikalahkan.

"Ya, apa yang lo pikirkan itulah kenyataannya. Yang ada didepan lo ini adalah seorang psychopath yang telah membunuh banyak ribuan orang, salah satunya adik lo."

Lagi-lagi Raja terkejut namun tidak lama kemudian ia mengubah ekspresi terkejutnya menjadi datar.

Rexy berjalan memutar tubuh Raja dengan pisau yang ia mainkan dibahu Raja yang dilapisi hoodie hitam itu dengan sedikit menekannya.

"Ck! Pikiran lo seperti anak kecil yang baru mengenal dunia luar. "

Raja terdiam ia lebih baik mendengar dari pada membalas omongannya  yang bisa-bisa menghancurkan konsentrasinya untuk membunuh Rexy.

Bibirnya yang selalu menyunggingkan seringai itu tidak pudar lalu berhadapan langsung dengan Raja dengan tatapan mengejek.

"Nggak usah banyak bacot!" tanpa aba-aba Raja kembali menyerang Rexy tanpa tangan kosong, ia masih memegang pisau nya itu lalu diarahkan kewajah Rexy dengan gesit.

Tepat pada pipi hingga ketelinga darah mengucur dari wajah Rexy yang sengaja ia arahkan kewajahnya. Raja tersenyum senang melihat darah nya mengenai wajah Rexy. Tak sia-sia ia belajar menggunakan pisau ini ternyata sangatlah menyenangkan tapi ia juga harus berhati-hati.

Bukannya meringis kesakitan karna perihnya luka sayatan ini, Rexy malah tertawa seolah sayatan itu seperti lelucon. Berbeda dengan Raja, laki- laki itu menautkan alisnya, binggung karna responnya yang diluar dugaan.

Apa dia sudah gila?

"Lo kira gue bakal sakit gitu aja setelah lo lukai wajah gue? Ini nggak ada apa-apanya. "

Bless!

Darah muncrat sehingga wajah dan pakaian yang dipakai Rexy pun terkena. Laki-laki itu tanpa segan menancapkan pisau miliknya pada bahu Raja lalu menariknya dengan kuat hingga Raja menjerit kesakitan. Seketika wajah Raja pucat, tanpa sadar dia memundurkan langkahnya sambil memejamkan matanya karna merasakan luka yang begitu ngilu dan perih diarea bahu.

Saat Raja lengah, Rexy memajukan langkahnya dan menekan diarea pipi, sedikit mengukirnya sehingga Raja mengeram kesakitan. Raja tidak bisa mengontrol pikirannya, karna tidak henti-henti mendapatkan luka yang begitu mendadak, matanya terpejam merasakan amat perih dibagian tulang pipi yang hampir mengenai matanya.

"ARGH!!"

Raja terjatuh tak kuasa menahan rasa sakitnya itu hingga pisau miliknya terjatuh dan suara jatuhan pisau tersebut sangatlah nyaring membuat pandangan Rexy tertuju pada pisau yang sangat mengkilat itu yang masih terdapat noda darah pada ujung pisau tersebut.

"Dugaan gue salah, ternyata lo bukan orang biasa. "


◆◆◆

UPS! GANTUNG. 😁
PART NYA LUMYN PNJNG TPI AKU POTONG.

BTW VOTE AND COMMENT GUYS!!!

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang