Alex memegang pipi nya yang panas akibat tamparan Omnya sambil memiringkan wajah nya. Tamparan yang cukup menyakitkan, batin nya menyeringai.
"Ngapain kamu disini, hah! Mau nyelakain anak saya lagi?! Dasar keponakan nggak tahu diuntung! "Bentak nya
Alex mengelap sudut bibirnya, lalu menatap sinis pria tua didepan nya. Ups! Dia tidak lagi menganggap pria didepan nya dengan sebutan 'Om'. Bibir nya tidak sudi untuk mengatakan hal itu. "Mana sudi saya melukai sepupu sendiri pake tangan saya, tangan saya terlalu suci untuk menyelakai dia. Karna saya bukan lah anda yang dengan tega nya menyelakai adik kandung nya sendiri demi harta. "
Pria paruh baya itu menegang. Apakah anak itu mengetahui semua rahasia itu? Sial! Selain anak tidak tahu diri, dia juga pemata-mata. "Pergi kamu diri sini! Saya tidak sudi, ada seorang anak yang tidak tahu diuntung untuk menginjak rumah ini. "
Alex tersenyum miring, mata nya tertuju pada Rexy yang sedang membantu Farel. "Kalau bukan Rexy yang ajak saya, mana sudi saya disini. Buang-buang waktu berharga saya saja. "
Mama Rexy terkejut. "Apa! Jadi kamu Rexy yang bawa anak nggak tahu diri ini kesini?! "
Rexy mulai angkat bicara. "Iya Mah, Rexy yang nyuruh Alex kesini. Memangnya kenapa sih Alex engga boleh kesini? Diakan sepupu aku Mah, keponakan Mama juga. "
Papa Rexy menunjuk wajah Alex dengan amarahnya. "Dia yang bikin paman kamu meninggal Rex. Dia dalang dari semua ini. "
"Bukannya Om dan Bibi yang merencanakan semua ini untuk mencelakai keluarga saya demi harta?"Alex menaik turunkan alisnya dengan seringai kecil dibibir nya. Ucapan Alex membuat tubuh mereka menegang.
"Harta warisan yang kalian pakai adalah milik saya, karna saya anaknya sedangkan Om mengambil harta dengan cara licik. Jadi saya tanya siapa dalang dari semua ini? Saya atau Om? "
"Atau mau saya laporkan kejadian ini kepihak berwajib? "
Mereka terdiam. "Punya bukti apa kamu sampai-sampai menuduh keluarga saya dalang dari kecelakaan Ayah kamu? Dan berniat melaporkan kejadian yang sudah lama bahkan sudah bertahun-tahun lama nya? "
"Saya punya buktinya, karna saya bukan orang bodoh yang menuduh orang tanpa bukti. "
Akhirnya Papa Rexy membuka suara, karna jujur ia sangat lah panik apalagi keponakan yang tidak tahu diri ini melaporkan nya ke pihak berwajib. "Oke jangan kamu laporkan masalah ini, karna saya yakin kecelakaan yang dialami Ayah dan Ibu kamu tidak akan bisa dibuka lagi dan terlalu sulit untuk mencari bukti nya karna sudah bertahun-tahun lama nya. Jadi mau kamu apa dari keluarga ini? "
Alex tersenyum senang dan puas. Keinginan untuk mengambil harta dikeluarga ini tercapai. Ah ini semua berkat Rexy.
"Saya mau harta yang dimiliki keluarga saya jatuh ketangan saya, karna itu hak saya"
"Tidak ada lagi? "
Alex menggeleng. "Tidak, hanya itu saja. Apakah kalian sanggup untuk menuruti kemauan saya? "
"Oke jika itu mau kamu, akan saya urus nanti. Dan sekarang silahkan keluar dari rumah saya"
Alex pun pergi dari rumah ini dengan senyuman puas, akhirnya ia bisa merasakan harta dari Ayah dan Ibu nya. Walaupun ia sedikit janggal karna eksperesi Om nya yang sangat tak rela untuk menuruti kemauan nya, tapi tak apalah ini juga berkat Rexy.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...