"Rena! "
Teriakkan seseorang, membuat Rena menoleh kearah suara tersebut.
"Ka Gavin. "Cicit Rena, lalu berdiri dan menghampiri laki-laki itu.
Napas Gavin memburu. "Rexy mana? Kok ada suara tembakkan? "
Tangis Rena pecah mendengar nama Rexy. "Alan hikss... Dia—"
"Dia dimana? "Seketika Gavin panik
"Dia diruangan itu, Alex mau menembak Rexy dengan pistolnya hikss... Aku takut Ka, kalau Alan kenapa-kenapa hikss.. "
Tangan Gavin terkepal erat. "Dia masih tetap sama, lo mending keluar Ren dari sini, Rexy jadi urusan gue. "
"Tolong selamatkan Alan Kak hiksss..."
"Lo tenang aja. DAVE SINI LO, NGAPAIN LO PELANGA-PELONGO DISITU NTAR LO MALAH KESAMBET LAGI! "
Dave berlari kecil kearah Gavin. "Ini tempat apa Gavin? Kenapa berantakkan sekali seperti tidak terurus. "
"Orang bule jangan norak napa, ini tuh gudang pabrik. Lo tinggal diindonesia berapa lama sih? Masa ruangan kayak gini aja nggak tau? "Kesal Gavin
Dave menggaruk tengkuk yang tak gatal. "Emm... Beberapa minggu, mungkin. Kamu saja baru mengajakku sekarang, jadi wajar saja aku tidak tahu. "
Rena melirik Dave dengan kerutan didahinya. "Dia siapa? "Tanya Rena kepada Gavin.
"Oh kenalin dia Dave, korban bullyan Rexy— eh maksud gue temen SMP Rexy."
Rena mengangguk pelan, seraya meringis pelan. didalam hatinya Rena bertanya-tanya. "Korban bullyan Rexy? Jadi dulu Alan suka ngebully orang? "Batinnya
Pandangan Dave beralih ke Rena. "Hai. "Sapanya dengan senyuman kaku
Rena tersenyum untuk membalas sapaan dari Dave.
"Dave mending lo masuk deh keruangan itu. "Tunjuk Gavin.
"Memangnya ada apa dengan ruangan itu? "
Gavin langsung mendorong Dave masuk, jika ia menjawab pertanyaan konyol dari Dave pasti tidak akan habisnya. "Lo tinggal masuk, nggak usah banyak bacot. Pusing gua anying dengerin bacotan unfaedah lo! "
DORR!!!
Mereka tersentak kaget mendengar suara tembakkan yang begitu nyaring diruangan itu. Dave langsung berlari kecil kebelakang Gavin. Sepertinya ia ketakutan, begitu juga dengan Gavin dan Rena.
"I-tu suara tembakkan? Jadi Rexy dalam bahaya? "Sahut Dave
"T-tolong Ka, selamatkan Alan hikss... Aku takut kalau Alex ak—
"Lo tenang aja Ren, Rexy nggak bakal semudah itu untuk mati, lo tau kan dia itu siapa? "
"Memang Rexy siapa? Kenapa kalian santai-santai saja, ayo cepat selamatkan dia. "Ucap Dave seraya menarik jaket Gavin.
"Dave, lo disuruh masuk sama Rexy. Udah sono lu masuk aja, "
"T-tapi tadi ada suara temb—
Dengan rasa kesalnya, Gavin mendorong tubuh Dave menuju ruangan itu. Saat didepan pintu ruangan itu, mereka terpaku dengan keadaan diruangan itu yang terlihat kacau.
"R-rexy. "
Rexy menoleh kearah suara tersebut. Ia sedikit terkejut dengan kedatangan Dave disaat yang tidak tepat.
Tubuh Dave bergetar. "R-rexy k-kamu m-membunuh s-sepupu mu sendiri? "Tunjuk Dave dengan tangan bergetar, perlahan ia mundur.
Rexy membuang pisau yang berlumur darah Alex. "Iya, gue yang bunuh sepupu gue sendiri. Kenapa? Lo takut? "Kekeh Rexy sambil menendang kepala Alex yang menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boyfriend Is Psychopath [END]
Mystery / Thriller[DILARANG PLAGIAT!!!] [Warning!! Mengandung unsur kekerasan dan kata-kata kasar] Kisah seorang gadis yang terjebak dengan seorang psychopath, bahkan diri nya diklaim sebagai pacar nya, miliknya dan selamanya akan menjadi miliknya. Possessive bukan...