35. MBIP [BERUBAH]

18K 1.2K 48
                                    

Rena baru saja bangun dengan mata nya masih menutup dan menahan rasa kantuk yang melanda. Menguap berkali-kali dan membuka matanya dengan berat melirik ponselnya yang berada di sampin nya.

Dengan helaan napas untuk menahan kantuk, ia mengambil ponsel nya dan menyalakannya. Melihat Jam yang yang masih menujukkan pukul 05.15, masih terlihat pagi bukan? Ia tidak menyangka akan bangun sepagi ini.

Matanya menyipit sesuatu dihp nya yang membuat bibir nya melengkung keatas dengan senyuman manis. Ini adalah hari yang ia tunggu-tunggu sejak lama. Hari yang membuat nya bahagia

Oh ayolah hari ini Rena sangat bahagia, ia seperti tidak sabar untuk bertemu kekasih dan melihat wajah nya dan yang pasti memberikkan sebuah kejutan yang membuat nya ingin terbang keawan dengan senyuman manisnya.

Omg! Rena sudah gila, senyuman nya tidak pernah pudar yang menghias wajahnya. Ia bangun dari tempat tidurnya bergegas dengan wajah senang hingga meloncat-loncat seperti tupai. Membuka pintu kamar nya dengan larian kecil nya, ia tidak bisa membayangkan apa yang diberikan oleh bunda dan ayahnya saat mengetahui hari ini.

"Loh Rena, tumben bangun pagi? Biasanya harus bunda dulu yang bangunin. Pasti ada yang bikin Rena senang ya?" Tanya bunda nya yang baru saja keluar dari kamar mandi

Rena tersenyum manis. "Bunda tau nggak hari ini hari apa?"

Bunda nya berpikir sejenak. "Hari rabu"

Seketika Rena mengurucutkan bibirnya. "Masa bunda nggak tahu hari ini hari apa?"

"Hari rabu sayang, memangnya hari apa lagi?"

Dengan helaan napas kecewa Rena pergi kekamar mandi dengan langkah gontai nya tanpa memikirkan bunda yang masih mengerutkan dahinya melihat tingkah putrinya yang seketika tidak semangat saat mendengar jawaban nya.

"Memangnya hari ini hari apa lagi selain hari rabu?"


◆◆◆

Seperti biasa Rexy menjemputnya setiap pagi untuk mengantarkan Rena kesekolah nya, agar menjadi pacar Yang baik dan bisa direstui oleh camer.

Hari ini seperti ada yang aneh. Tatapan Rexy hanya datar dan dingin tanpa ada senyuman hangat, padahal inilah sifat Rexy walau bersama kekasih maupun tidak tetap datar dan dingin, namun tidak seperti biasanya.

"Al?"

Rexy diam dan hanya fokus kedepan dan saat mengendarai motor sport nya. Rena mengerutkan dahinya, tidak biasanya Rena diabaikan oleh nya.

"Alan?" Pekiknya sedikit kencang

Tiba-tiba Rexy memberhentikkan motornya secara mendadak dan membuat Rena terhuyung kedepan dan tanpa sadar memeluk pinggang Rexy erat.

"Bisa diem nggak?! Aku lagi fokus! Nanti kalau tertabrak sama pengedara lain gimana!" Bentaknya tanpa sadar

Rena mematung. Rexy baru saja membentaknya. Baru kali ini Rexy membentakknya. Ia juga tahu ia salah, ia juga bodoh tidak memikirkan keadaan seperti ini malah berteriak kencang yang membuat Rexy tidak fokus.

Dengan helaan napas kasar Rexy melanjutkan mengendarai dengan sedikit kencang. Rena tersentak kaget lalu memeluk pinggang Rexy erat sesekali meremas jaket hitam yang dipakai oleh Rexy.

Rena menahan air mata nya keluar, hari ini hari yang membuat moodnya hancur. Bahkan sejak kejadian tadi Alan tidak meminta maaf padanya. Pikiran negatif Rena menggerayangi nya, mengapa Rexy berubah? Tidak seperti biasanya Rexy seperti ini? Bahkan saat Rena menyapa nya Rexy hanya diam tanpa ada senyuman kecil yang menghias bibirnya. Dan hari ini juga Rexy membentakknya tanpa meminta maaf?

"Kamu kenapa Al?"gumam nya menggigit bibirnya sambil menahan air mata nya ingin meluncur dipipi mulus nya

◆◆◆

Saat sudah sampai diparkiran, Rena turun dari motor tinggi nya itu dengan mengusap sedikit diarea mata nya yang terasa basah. Setelah Rexy memarkirkan motor nya itu ia malah pergi mendahului Rena tanpa menggandeng tangan nya.

Rena mematung, hatinya sedikit sakit. Rexy malah mengabaikan nya dan mendahului nya tanpa memperdulikan nya. Rena menghela napas pelan dan berlari kecil mensejajar langkah nya disamping Rexy.

Rexy sama sekali tidak menoleh kearah Rena, pandangan nya lurus dengan Aura dingin nya dan wajah nya yang tampak datar.

Langkah Rena terhenti menatap punggung Rexy yang kian menjauh, ia kecewa dengan Rexy yang tidak menoleh kearahnya. Mengepal tangan nya dengan wajah menunduk menahan air mata yang ingin jatuh.

Dan untung saja dikoridor tampak sepi, jadi tidak ada melihat ini. Jika koridor rame banyak murid yang mencibir dan mencemooh dengan sikap Rena yang diabaikan oleh Rexy.

Rena pergi kekelas nya sendiri dengan wajah lesu tidak bersemangat. Mata nya menyipit melihat seorang gadis yang tengah berjalan kearah nya dengan teman sekelasnya dengan tertawa. Muka nya sangat tak asing bagi Rena, dia adalah Ica!

Dan sejak kapan Ica berteman dengan yang lain, seingat Rena Ica itu tidak mempunyai teman selain dirinya. Bahkan teman sekelasnya saja tidak mau berteman dengan Ica. Ica yang selalu menyapa saat bertemu dengan Rena kini malah melewati nya seolah-olah tidak ada Rena.

Rena mematung. Ica sama sekali menoleh kearah nya dan kini malah mengabaikan nya dan melewati nya dengan candaan nya.

Rena tetap positif thinking dengan Ica. Mungkin saja Ica tidak melihat nya. "Hai Ca. "Sapa Rena basa basi.

Ica menoleh kearah suara itu dengan wajah cueknya. "Hm?"

"Tumben biasanya kamu nyapa aku?"

"Memang penting?"

Rena salah tingkah dengan sikap Ica yang cuek. "Ah nggak juga, tapi kan biasa nya kamu nyapa aku Ca. "

Ica menggendikkan bahunya lalu pergi dengan gadis disampingnya yang tersenyum kecil dengan Rena dan dibalas juga dengan Rena. Ica malah pergi meninggalkan nya dengan menarik tangan gadis itu.

Rena meneguk saliva nya kecewa. "Mereka berubah... T-tapi kenapa?"


◆◆◆

JNGN LUPA TINGGALKAN JEJAK OKAY !!

SPRTI VOTE AND COMMENT!!!

My Boyfriend Is Psychopath [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang